13. Permintaan

48 56 26
                                    


Happy reading

🌹🌹🌹




Tiga hari sudah berlalu kini kondisi Bulan mulai membaik selepas di rawat inap di rumah sakit kemarin, dan sekarang gadis itu sudah di perbolehkan pulang yang di temani langsung oleh sang kekasih, awalnya Langit meminta Bulan untuk tinggal di mansion bersama namun gadis itu malah menolak karena merasa tak enak pada keluarganya.

"Apa lagi yah, perasaan bumbunya udah pas semua deh." gumam Bulan yang tengah mencicipi sup hangat di wajan tersebut.

"Oh iya! aku lupa kayu manisnya." lanjutnya.

"Kau menghiraukan ucapan ku, lagi!" ujar seseorang dengan nada dingin nya.

Seketika Bulan pun menghentikan kegiatan memasak nya kemudian dengan perlahan ia mulai memutar balik tubuh nya menghadap ke arah suara bariton tersebut.

Hap..

Dengan sekali tarikan sebuah tangan kekar meraih pinggang Bulan merapat kearahnya, belum sempat gadis itu berucap tiba tiba saja orang itu memeluk tubuh Bulan erat dengan seluruh wajah gadis itu menempel tepat di dada bidang miliknya.

"Sudah berapa kali kukatakan padamu untuk tidak melakukan apapun terlebih dahulu.. mengapa kau mengabaikan nya." ucapnya sambil mengusap lembut rambut Bulan.

"Awkhu bwaik-bwaik ja wang... ungguh." Gumam Bulan tak jelas.

"Ssshh." desis Langit.

"Kau kenapa?" tanya Bulan langsung mendongakkan kepalanya keatas.

Pria yang di tanya itupun menundukkan kepalanya sambil tersenyum samar."Geli." ucapnya.

"Geli karena?" tanya Bulan dengan muka polosnya.

"Kau pasti sengaja." goda Langit sambil menyeringai.

"Sengaja bagaimana." ucap Bulan sambil menautkan alisnya.

"Huftt.. tadi kau.." namun tiba tiba Langit menghentikan ucapannya.

"Tadi.." ucap Bulan sambil mengerjap ngerjapkan matanya.

Melihat wajah polos Bulan seperti ini malah membuat Langit ingin sekali mengerjai gadisnya, tapi sepertinya ia harus segera menghentikan pikiran anehnya terlebih dulu sebelum semuanya terlambat.


"Tidak lupakan saja." ucapnya. kemudian laki laki itupun mengitari meja pantry lalu duduk di salah satu kursi."Di depan tadi aku berpapasan dengan teman mu dan kameramen mu itu, mengapa mereka meninggalkan gadisku sendirian disini kurang ajar!"

"Heyy jangan seperti itu, biarkan saja.. mereka mungkin ingin quality time sebentar." ucap Bulan.

"Bagaimana denganmu, apa kau menginginkan nya juga?" tanya Langit sambil tersenyum.

"Tidak perlu, hari ini aku hanya ingin di rumah dan menghabiskan waktu cuti untuk memasak... masakan ibu." ucap Bulan sambil tersenyum manis kemudian termenung sebentar.

Langit yang peka terhadap keadaan itupun langsung bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan mendekat ke arah gadisnya."Ada apa hem?" sambil mengusap lembut bahu gadisnya.

Sesaat SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang