16. Rose gold

22 23 10
                                    


Happy reading

🌹🌹🌹


Play song : Sampai menutup mata




Kelopak bunga yang bertaburan indah juga album album foto palaroid pada saat usia nya kecil dulu menggelantung rapih menghiasi besi tenda semi outdoor tersebut.

Tak lama kemudian sebuah merpati putih terbang mendekat ke arahnya dan hinggap tepat di bawah kakinya sambil membawa segulung kertas yang sedikit di lapisi timah emas.

Kemudian ia mulai melangkah dengan mata nya yang mulai berkaca kaca itu sambil sedikit membungkukkan tubuhnya untuk mengambil gulungan kertas yang ada di hadapannya.

"For my future?" gumam Bulan.

Kemudian burung itupun mengepakkan sayapnya pertanda ia akan segera pergi, dan benar saja saat burung itu telah terbang entah kemana setelah membaca isi surat yang ada pada genggamannya.

Teruslah melangkah, dan buka kotak misteri di ujung sana, isi surat itu.

Perlahan Bulan berjalan menyusuri jalan yang di taburi bunga itu denga hati hati, lalu iapun langsung membuka kotaknya.

"Astaga!! i-ini indah sekali ... dan bagaimana bisa. tunggu, ini pasti dia yah dia yang membuatnya." ucap Bulan tak kuasa menahan haru saat mendapati isi bando yang di ukir indah persis seperti wanita di buku  dongeng kerjaan.

"Langit ... " panggil nya sambil mencari kesana kemari,"Lang ... di mana kau, ini untuk ku bukan." gadis itu masih belum menyadari jika seseorang yang sedari tadi ia cari berada tepat di belakangnya.

"Lang ..." ucap Bulan terhenti kala seseorang  melingkarkan kedua tangannya dan memeluknya seerat mungkin.

"Hey shuutt ... aku di sini ... " bisik Langit tepat di sisi telinga gadis itu.

"Langit .." lirihnya kemudian membalikan badannya ke belakang, menangkap sosok pria yang di hadapannya begitu tampan dan gagah dengan stelan jas rapihnya.

Langit mulai memasang bando bunga yang ada di dalam kotak itu.

"Biar ku lihat sebentar wajah cantik bidadari ini, sepertinya air mata nya hampir menetes." ucap Langit menatap hangat pada gadisnya.

Bulan malah mengerucutkan bibirnya pertanda ingin kembali menangis, namun sebelum itu terjadi Langit langsung menghentikan nya dengan mengecup kedua bola mata miliknya lalu yang terakhir ujung hidung mungil itu.

"Tunggu, sebelum kau melakukannya aku ingin memberikan sesuatu terlebih dahulu padamu," bisik Langit.

"Apa ...?" tanya Bulan.

"Close your eyes." ucap Langit sambil tersenyum.

Kemudian Bulan perlahan memejamkan kedua bola matanya sampai sebuah aba aba memerintahkan untuk membuka kembali kedua mata indah tersebut.

Betapa terkejutnya ia tak kala melihat seorang pria yang tengah bertekuk lutut di hadapannya dengan sebuah bludru kristal yang begitu elegan dan mahal.

Sesaat SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang