10. Kita

64 59 8
                                    

Happy reading




Play song: zack tabudlo - give me your forever


Usai kejadian kemarin terjadi kini keluarga Brahman telah mengetahui kebenaran yang selama ini Langit sembunyikan, sebenarnya mereka merasa tidak percaya dengan pernyataan Langit malam itu yang tiba di villa bersama dengan seorang gadis yakni Bulan.



Flashback on..

"Pah gimana Langit angkat telfonnya?" tanya Anika pada suaminya sambil terus berjalan kesana-kemari.

"Belum mah udah papah telfon berkali kali tapi gak aktif." jawab Hendrik.

"Ya tuhan padahal ini udah hampir larut banget.. mamah hawatir Langit kenapa-napa." cemas Anika.

Di ruang keluarga malam ini hanya ada Anika, Hendrik, Amira juga Galih yang tertidur di pangkuan ibunya.

"Sabar mah.. Langit pasti pulang tenang aja dia udah gede loh, mas Nico juga lagi bantu nyari sabar yah." ucap Amira meyakinkan orang tuanya.

Selang beberapa menit kemudian suara mobil yang begitu mereka kenali terdengar jelas memasuki halaman depan.

"Kaya mobil Nico sama Langit pah, mamah cek dulu yah." ucap Anika lalu berjalan mendekat kearah pintu.

Ceklek..
Pintu itupun terbuka lebar.

"Langit.. ya ampun sayang kamu dari mana aja eh.." ucap Anika terpotong saat matanya tak sengaja melihat seorang gadis yang ia kenali berada di belakang tubuh tegap putranya.

"Bulan..?"

"Ma-malam nyonya Anika." sapa Bulan sedikit menundukan kepalanya.

"Mah kita masuk dulu ke dalam kasihan Langit sama Bulan kayanya abis kehujanan tadi, biarin Langit jelasin semuanya." tibalah Nico dari belakang.

"I-iya yasudah kalo gitu kalian berdua bilas dulu nanti sakit ayok masuk Bulan." ucap Anika yang masih kebingungan.

Sampailah mereka saat ini di ruang tamu dan spontan saja Hendrik papahnya Langit melontarkan sebuah pertanyaan."kamu dari mana Langit?" ucap Hendrik dengan serius.

"Pah tolong biarkan mereka berdua bersihin badan dulu mereka abis kehujanan." ucap Anika berusaha menenangkan suaminya.

"LANGIT!" gertak Hendrik mulai emosi membuat seisi ruangan terkejut.

Saat Langit akan membuka suara tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik kemeja nya kemudian Langit menoleh ke arah orang itu."A-aku takut." cicit Bulan sedikit menggigil.

Langit yang melihat gadisnya ketakutan itupun tersenyum lalu meyakinkannya."tidak akan terjadi apa-apa percayalah." ucapnya meyakinkan gadisnya.

Dengan satu tarikan nafas Langit mulai menjelaskan semuanya."Huft... baiklah akan aku jelaskan."Langit terus menjelaskan kebenaran kebenaran itu secara terperinci pada keluarganya sesekali ia juga mendapatkan pukulan dari kakak dan orang tuanya kala mendengar penuturannya yang terang terangan mencium Bulan pertama kali.

Sesaat SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang