14

9 0 0
                                    

"Aloraaa I'm going home" teriak Jane

Alora kemudian langsung menhampiri Jane dan memeluknya

"I miss u"

"Lihat aku membawa apa?"

Alora melihat apa yang dibawa oleh Jane dan tentunya banyak belanjaan yang dibeli oleh Jane.

"Ini oleh oleh buatmu"

"Semua?"

"Sure"

Ternyata Jane membelikan hadiah untuk Alora. Kemana pun Jane pergi pasti dia akan selalu ingat pada Alora dan sebaliknya. Jane membelikan beberapa baju, sandal dan sepatu untuk Alora.

"Thanks Jane. Love u"

"Aku membelinya ketika di paris banyak baju ibu hamil yang bagus jadi ingat kamu lagi hamil jadi aku membelikannya untukmu. Aku belum membelikan calon keponakan baju lagi pula gender belum diketahui"

"Santai"

"Gimana perkembangan bayinya?"

"Sehat"

"Kau apa tidak berfikir untuk USG?"

"Tidak"

"Kenapa?"

"Surpeise"

"Tapi apa kau tidak mencari tahu siapa ayah anakmu?" Mendengar itu Alora terdiam

"Apa aku salah bertanya? Sorry sorry"

"Tidak, hanya saja aku tidak mau mencari tahunya aku takut kecewa"

"Hmm.... Tapi aku sungguh penasaran. Laki laki macam apa yang sudah membuat seorang Alora hamil pasti dia brutal diranjang" mendengar itu Alora langsung menatap Jane tajam

"Lahh iya, sekali coblos langsung jadi"

"Jane" tegur Alora

"Iya iya"

"Aku tidak mau mengingat kembali soal kejadian itu. So, jangan bahas lagi soal kejadian itu"

"Iya ra maaf. Oh ya apa kau sudah membaca proposal pembangunan store baru di korea"

"Sudah, rencana pembangunan kapan?"

"Sudah tanda tangan?"

"Sudah tapi desain bangunannya menurutku itu terlalu classic jadi aku mengubahnya sedikit di bagian desainnya tenang pasti kau suka"

"Oke. Jika sudah di tanda tangan bulan depan aku akan ke korea buat proyek ini mungkin aku akan berada disana selama 1 bulan"

"Aku ikut"

"Are you crazy? Kamu lagi hamil Lora tidak boleh ikut"

"Pokonya harus ikut titik"

"William pasti tidak akan mengizinkanmu"

"Ini tidak ada sangkutannya dengan William. Jangan jangan kau ada sesuatu sama William"

"Tidak ada Alora Gabrielle Wilson jung, William hanya menitipkanmu tidak ada apa apa" mendengar itu Alora tersenyum mengejek lalu Jane menggeplak lengan Alora dan Alora hanya tertawa melihat tingkah laku Jane.

Setiap hari Alora selalu berada si rumahnya namun bukan berarti Alora santai tapi ia tetap bekerja. Hari hari terus berlalu kandungan Alora semakin besar dan bayinya selalu aktif menendang nendang kadang ia selalu merasakan pegal pegal.

Kediaman Wilson jung

Danny sedang duduk di ruang keluarga menikmati secangkir teh sambil membaca koran. Tiba tiba Gina datang menghampirinya dan mengadu pada Danny.

"Dad, Alora tadi menelfon 3 minggu lagi dia akan berangkat ke korea dia bilang akan mengurusi bisnis nya"

"Mommy tidak setuju takut terjadi sesuatu. apalagi kehamilannya menginjak 7 bulan"

"Mom, tidak perlu terlalu khawatir. Lora sudah besar sudah dewasa dia pasti tau mana yang benar dan yang salah kita jagan terlalu ikut campur kehidupan anak anak, mereka juga pasti akan memiliki hidup masing masing"

"Tapi dad..."

"Iya mengerti tapi cobalah mommy mengerti dengan anak anak. Mereka bukan anak kecil lagi"

"Daddy selalu memenangkan mereka"

"Bukan begitu, biarkan mereka berkembang jangan melarang larang ini itu yang nantinya anak anak akan membohongi kita. Biarkan mereka pergi kemana pun asal mereka mengubungi terlebih dahulu"

Mendengar itu Gina langsung terdiam ada benarnya apa yang dikatan Danny. Gina hanya terlalu takut saja karena bagi Gina, William dan Alora tetaplah anak kecil.

The Secret Melody Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang