19

4 0 0
                                    

"Alex, sarapan" teriak Jane

Matteo kemudian berlari menuju meja makan dan si susul oleh Lucy. Matteo kemudian duduk di meja makan namun ia melihat tidak ada Alora disana.

"Where is Mommy?"

"Mommy masih tidur. Sepertinya dia terlalu cape"

"Is it because of me?"

"Nope. Ibumu hanya lelah karena perjalanan setelah ini kau bisa membangunkan ibumu" Matteo mengangguk

Jane, Matteo dan Lucy kemudian sarapan namun ketika mereka sarapan, Matteo menanyakan ayahnya kepada Jane.

"Mommy Jane, Is my dad coming today?"

"Dad?" Alex mengangguk

"Have you met your dad?"

"Yes, yesterday, after eating at the restaurant it was my dad dia bilang seperti itu tapi mommy diam saja. Sepertinya bukan. Tapi tidak apa apa aku akan menganggapnya seperti daddy"

"Are you sure?"

"Sure"

Mendengar itu Jane merasa kaget sedikit ia berfikir kenapa Alora tidak memberitahunya ini adalah berita besar.

"Selesaikan makanmu. Nanti jam 10 kita akan berangkat berangkat bermain" Matteo megangguk

Setelah makan selesai, Lucy kemudian membereskan tempat makan beserta piring dan gelas yang kotor dan Matteo pergi menunggunya di ruang tv sementara Jane ia langsung ke kamar untuk memgangunkan Alora.

Ketika di kamar, Jane melihat Alora masih tertidur. Kemudian ia duduk di pinggir kasur dan  membangunkan Alora.

"Lora. Bangun" ucap Jane dengan menepuk lengan Alora

"Ada apa Jane?"

"Ini sudah siang ayo bangun"

Alora pun bangun dari tidurnya dan ia langsung duduk.

"Kau belum menceritakannya padaku. Alex bilang ada seorang pria yang mengatakan bahwa dia adalah ayahnya. Apa itu benar benar Ayah Alex?"

"Ceritanya begitu panjang. Aku bahkan tidak pernah berfikir untuk bertemu dengannya"

"Cepat ceritakan sepanjang sungai Amazon pun aku siap mendengarkan"

"Kemarin ketika bola Alex terjatuh dia mengambilnya dan kemudian aku menyusulnya karena lama. tanpa kusangka ternyata laki laki yang pernah tidur bersamaku itu berada disini. Aku tahu persis dia orang yang saat itu tidur bersamaku saat aku akan pergi dari hotel aku sempat melihat dengan jelas bahwa itu dia dan begitupun sebaliknya dia mengenalku. lalu ketika kita akan pergi dia menghampiriku dan ingin berbicara sebentar, dia menanyakan apakah aku mengenalnya atau tidak dan aku jawab tidak namun ternyata dia tidak percaya.  Dia terus menanyakan hal itu dan seketika muncul Alex. dia kemudian menanyakan apakah alex putranya atau bukan awalnya aku diam aku tak tahu harus jawab apa dan akhirnya aku jawab iya. Karena, jika aku jawab bukan pun dia tidak akan percaya. Tapi... Aku rasa ketika saat melakukan itu sepertinya dia dalam keadaan sadar sehingga dia mengenaliku belum lagi saat itu muncul Alex. Alex begitu mirip dengannya. Dan itu membuat dia sangat yakin bahwa Alex adalah putranya. Dan saat itu juga Alex menanyakan langsung kepadaku tapi aku hanya diam. kemarin merupakan hari pertama Alex bertemu dengan ayahnya"

"OH MY GOD. Berarti Ayah Alex orang asia? Orang korea? Pantas saja mata alex begitu sipit tapi kenapa kau tidak memberitahu Alex bahwa dia adalah Ayahnya?"

"Aku hanya takut jane, aku takut jika laki laki itu mengambil Alex dariku"

"Don't worry, you still have me and I will definitely help" ucap jane lalu memeluk Alora

"Thank you Jane"

Sementara di lain tempat, Mingyu masih berbaring di kasurnya ia masih tertidur. Setelah mengetahui bahwa ia memiliki seorang putra ia merasa kacau namun di ruang hatinya ia merasa sedikit bahagia ia tidak tahu harus bagaimana.

Ketika melihat Alora menggendong Matteo, hati Mingyu terasa teriris. Sudah 4 tahun berlalu dan Mingyu baru mengetahui faktanya. Matteo, dia tumbuh berkembang dengan baik walaupun tanpa seorang ayah hal ini lah yang membuat perasaan Mingyu campur aduk tak tahu harus bagaimana.

Seungkwan masuk kedalam kamar Mingyu untuk membangunkannya.

"Mingyu, bangun"

"Hmm" ucap Mingyu lalu menarik selimutnya

"Apa kau senalam minum banyak? Bau alkohol sangat tercium"

"Tidak"

"Cepatlah bangun kami menunggumu dibawah" ucap Seungkwan lalu pergi

Setelah Seungkwan pergi meninggalkan kamar Mingyu, Mingyu bangun lalu duduk. Semalam Mingyu terlalu banyak minum alkohol. Ada banyak hal yang ia fikirkan hingga ia minum begitu banyak. Namun ketika ia bangun, hal yang langsung teringat adalah putranya, Matteo.

Mingyu langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi setelah itu ia langsung turun kebawah bergabung bersama member lain. Mingyu terlihat sangat senang seperti tidak ada masalah apa pun tapi dalam fikirannya ia memikirkan banyak hal. Namun kebersamaan bersama member lainnya membuat Mingyu melupakan masalahnya walaupun hanya sesaat.

The Secret Melody Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang