Matcha latte

1.9K 166 12
                                    


Warning mature 18+ ⚠️
(If u don't like it, please just skip or don't read it)

Di hari Minggu yang cerah, dimana kebanyakan orang sedang beristirahat dan berlomba untuk bangun siang, ada Gisela yang bangun dari ranjangnya sejak pukul 1 Pagi dan sudah melakukan pekerjaannya sejak jam 2 pagi hingga siang hari ini. Tentunya usahanya sebagau make-up artist membawa dirinya untuk terbiasa untuk menyibukan dirindi setiap hari Sabtu - Minggu. Namun, hari Minggu ini dia memiliki hingga 5 klien sejak jam 2 dini hari hingga 7 Malam ini.

Tak terasa, jam di tangan Gisela sudah menunjukan pukul 7.30 PM dimana sudah saatnya dia mengistirahatkan badannya. Rencanannya hari ini dia hanya ingin pulang untuk tidur. Namun, dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya. Hujan yang tiba-tiba turun dengan cukup derasnya. Sebelum hujan turun dengan cukup deras, Gisela yang sudah menaiki motornya hingga 1/4 jalan menuju rumahnya sudah menebak bahwa akan turun hujan lebat. Di saat itu juga, Gisela langsung masuk ke pekarangan minimarket yang memiliki cafe kecil yang dapat ia manfaatkan untuk berteduh sambil menyeduh minuman hangat.

Kali ini pilihan Gisela jatuh pada Hot Matcha Latte, duduk sambil melihat jalan Semarang yang diguyur Hujan Semarang. Bagi kalian yang berpikir mengapa Gisela menggunakan Motor ketimbang Mobil adalah dikarenakan dia memerlukan motor untuk agar dapat lebih cepat sampai dari satu tempat ke tempat lainnya. Sedangkan di motornya selalu terdapat alat make up inti untuknya bekerja dan barang-barang lainnya seperti gaun dan peralatan lainnya akan dibawakan oleh crewnya menggunakan mobil.

Saat melihat jalananan yang masih diguyur hujan, Gisela memilih untuk mendengarkan musik menggunakan airpods kesayangannya. Lagu yang pertama yang ia pilih adalah Better (Zayn). Tidak ada yang spesial dari lagu itu, hanya lagu ini sangat cocok didengarkan untuk bersantai. Namun saat mendengarkan lagu, Gisela teringat saat dia mendadani pengantin terakhirnya tadi untik acara resepsi, dia melihat seorang laki-laki tampan masuk ke ruangan make-up dan mencium pengantin wanita. Lelaki tersebut sangat manis dan cukup talkative, Gisela berharap bahwa kelak dia mendapatkan pria seperti itu sebagai pendampingnya.

Saat sedang merenungkan hal tersebut, Gisela terkejut karena dia melihat seorang pria turun dari motornya dengan kemeja yang sudah cukup basah dan masuk ke arah cafe minimarket tersebut. Dan hal yang membuat Gisel terkejut adalah pria tersebut adalah pria yang dia pikirkan tadi. Namun yang membuat Gisela berpikir adalah, mengapa pria tersebut pergi ke minimarket di saat resepsinya sedang berlangsung.

Setelah pria itu membayar Hot Coffee dan Onigiri yang dia pesan, dia duduk di samping Gisela, karena sudah tidak terdapat tempat tersisa lagi selain di samping Gisela.

"Permisi, mbak. Saya boleh duduk di sini ga ya?" Tanya pria tersebut.

"O-oh, boleh mas, silahkan." Jawab Gisela dengan gugup.

"Makasih ya mbak," pria itu duduk sambil melepas kemejanya dan hal itu membuat Gisela terkejut dan langsung menutup matanya menggunakan kedua telapak tangannya.

Pria itu menyadari bahwa Gisela terkejut langsung tersenyum.
"Tenang aja mbak, saya pake kaos kok," jelas pria tersebut.

"Haduh saya kira masnya mau bugil, udah tau ada cewe di depannya." Jawaban Gisela sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ck mbaknya lucu bener," perkataan tersebut mampu membuat Gisela berhenti bernafas untuk sedetik kemudian.

"Masnya kalo udah nikah gausah genit sama cewe lain, mas." Jelas Gisela dengan pengetahuan bahwa laki-laki tersebut adalah pengantin pria dari pengantin wanita yang dia make-up tadi.

"Mbaknya tau saya udah nikah dari mana? Muka saya kaya bapak-bapak? Kaya sugar daddy ya?" Tanya pria tersebut.

"Masnya gausah ngelak, saya yang make-up in istri mas di hotel XXX tadi." Jelas Gisela sambil menghangatkan tangannya dengan menggosok-gosokan tangannya ke gelas minumannya.

The Rules (æspa x dream 00)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang