David

1.2K 145 10
                                    

[TYPO AS ALWAYS]

Minggu pagi memang waktu yang ditunggu-tunggu oleh Wina. Pagi ini Wina sudah siap dengan atasan hitam dan rok hitam bersama kedua orangtuanya untuk pergi ke gereja. Wina mengaitkan tali flatshoesnya dan mengambil sling bag hitam miliknya sambil memanggil kedua orangtuanya.

"Mi, pi, ayo berangkat ke gereja. Udah jam 6.15 nih," Ucap Wina sambil melihat jam di Handphone miliknya.

Mendengarkan omelan Wina, mami dan papi Wina langsung keluar dari kamar mereka dan bersiap menggunakan sepatu mereka.

Sesampainya di teras rumah, mami dan papi mendapati Wina sudah memanaskan mobil yang akan mereka gunakan.

"Mami, nanti aku ditinggal di gereja aja ya. Nanti aku mau ngajar sekolah minggu sama Suster Monic." Mendengar penuturan Wina, sang mami pun tidak heran dan tidak akna melarang, apalagi sang papi.

"Iya deh, terus nanti kamu pulangnya papi jemput kan?" Tanya sang papi.

"Iih ga usah, nanti Wina mau gojek aja."

"Beneran dek? Ga takut kamu?" Ucap sang mami.

"Ga dong mi, emang abang gojeknya kenapa coba? Gapapa mi, mami tenang aja yaa. Udah ah yuk keburu telat!" Ucap Wina sambil menarik lengan sang mami dan papi.
__________________________________

@rumah jaden

Pagi ini keluarga Jaden sudah siap untuk pergi beribadah ke gereja, sayang dikarenakan Theo masih berada di luar negeri, Jaden harus bertanggung jawab untung menjemput kakaknya yang sedang berada di rumah mereka untuk beribadah bersama-sama.

"Mah, aku berangkat ke rumah kakak dulu. Nanti kita ketemu di gereja ya," Ucap Jaden dengan lantang di depan rumah sambil memanaskan mobilnya.

"Iya, Nak. Hati - hati." Ucap sang mamah dari dalam rumah.

Setelah mendapat sautan dan menjawab "Ok", Jaden langsung melajukan mobilnya ke arah rumah kakaknya yang tidak terlalu jauh.
______________________________________

Setelah menjemput kakak dan keponakannya, Jaden langsung melajukan mobilnya ke arah gereja.

Dalam perjalanan ke gereja, sang keponakan tidak berhenti berbicara tentang jadwal kegiatan yang akan dia lakukan hari ini.

"Daddy, hari ini aku mau ketemu sama ngasih coklat ini buat Bu Wina Cantik." Ucap sang keponakan sambil menunjukan coklat yang telah ia bawa di dalam tas yang ia bawa.

Sang mama hanya dapat tersenyum melihat kelakuan anaknya.

"Bocil, kamu tuh-"

"David, nama aku David. Daddy ni belum tua udah lupa!" Omongan Jaden dipotong oleh David yang tidak terima namanya dimainkan oleh samg paman.

"Iya, David sayang. Nih ya, Daddy mau tanya, kamu tuh masih kecil ngapain ngasih Coklat ke Bu Guru? Dalam rangka apa coba?" Tanya Jaden.

"Ya kan ini bukti tanda cinta aku ke Bu Wina Cantik. Kenapa om cemburu?" Ucap David sambil menatap sang paman yang sedang mengemudi.

"Hadeuh Mbak, liat anakmu dah ada bibit2 playboy kaya bapaknya ini mah," ucap Jaden kepada kakaknya.

"Idih, ngaca lah dek gimana kelakuanmu pas SMA yang beli coklat satu pack buat dibagiin ke cewe-cewe yang lagi deket sama kamu waktu itu," Serang sang kakak kepada Jaden.

Sekilas info, entah karena Jaden yang memiliki sifat terlalu baik atau tidak enakan atau bagaimana, saat SMA banyak wanita yang mau mendekati ya dan Jaden selalu merespon. Saking baiknya, Jaden yang menerima banyak sekali coklat saat valentin membeli satu pack coklat untuk diberikan kepada siswi-siwi perempuan yang memberinya coklat.

The Rules (æspa x dream 00)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang