Beginning

1.4K 153 13
                                    



Hari Senin di awali oleh Nina dengan bangun pagi untuk mebackup pekerjaan Gisel, karena kebetulan mereka memiliki usaha bersama. Saat Nina sibuk mengontrol pekerjaan di kantornya yang berada di satu kawasan, hanya berbeda lantai dengan kantor Koh Hendri.

Namun saat sedang sibuk, Nina dikejutkan oleh telepon dari bagian front butiknya.

"Hallo, ada apa sarah? Ada client yang nyariin saya?"

"Mbak Nin, ini ada maminya mbak Gisel di bawah, mau ketemu mbak Gisel katanya,"

Nina terkejut bukan main mendengar hal tersebut. Nina terdiam memikirkan alasan yang tepat.

_____________________________________

#HermaXGisel feat. #JevanXKarin

Pagi ini Gisel terbangun dengan sedikit terkejut, karena terdapat tangan lelaki di atas perutnya. Namun Gisel langsung mengingat bahwa semalem dia sendiri yang meminta Herma mengusap perutnya hingga dia tertidur.

"Her, bangun yuk, kita harus USG pagi ini," ucap Gisel sambil menepuk pelan lengan Herma.

Tak lama Herma bangun dan langsung menyadarkan dirinya untuk bangun dan menyiapkan dirinya dan Gisel untuk pergi ke ruang USG.

Gisel dibawa Herma ke ruang USG dengan menggunakan kursi eoda karena jarak ruang USG yang jauh dari ruangannya.

Sesampainya Gisel langsung dibantu untuk berbaring untuk dibantu melakukan USG oleh dokternya.

"Pak Herma, maaf ya saya ijin mau USG Bu Gisel dulu," ucap sang dokter sambil mengarahkan alat USG ke atas perut Gisel.

Herma dan Gisel yang mendengar hal tersebut hanya bisa saling memandang.

"Ah iya dok, gapapa silahkan hehe," senyum kikuk Herma mampu mebut Gisel yang nervous untuk kali pertama USG kali ini.

Tak lama munculah gambaran sesuatu di layar yang membuat Gisel dan Herma terpana melihatnya.

"Sehat ya pak anaknya, ini kuat sekali pasti nurun ayah bundanya." Ucap sang dokter yang tidak mampu mengalihkan tatapan Herma dan Gisel.

Tanpa disadari, Gisel menitikan air mata. Dalam hati Gisel, dia merasa sangat berdosa telah melakukan hal bodoh seperti kemarin.

Herma yang menyadari keadaan Gisel langsung menggenggam tangan Gisel dan memberikan tatapan kepada Gisel seakan mengatakan "It's okay,".

Akhirnya setelah proses USG selesai, Herma dan Gisel memutuskan untuk kembali ke kamar.

Hari ini Herma memutuskan untuk membiarkan Gisel istirahat, agar kondisinya cepat pulih. Setelah lama beristirahat, Gisel terbangun di sore hari dan mendapati Herma tidak ada di kamar. Namun terdapat catatan kecil dan beberapa buah yang terlihat seperti di potong sedikit tidak terlalu rapih, namun tetap bisa dimakan.

"Bundanya adek,

Gw pergi bentar ya, ada kerjaan yang harus gw handle. Nanti malem gw bakal balik. Jangan lupa makan buah ya pas udah bangun, sama jangan lupa makan malem jangan sampe telat. Jangan nyariin dulu ya, nanti Karin bakal dateng.

Ayahnya adek."

Dari tulisan tersebut, Gisel bisa tau bajwa Herma lah yang memotongkan buah untuknya. Tak lama setelah membaca catatan tersebut, seorang wanita cantik yang masih mengenakan blouse berwarna hitam masuk ke kamar Gisel.

"Rin, kok udah pulang kerja? Baru jam setengah 5 loh,"

Karin yang ditanyai mulai membuka masker yang ia kenakan dan duduk di samping ranjang Gisel dan memasang senyuman.

The Rules (æspa x dream 00)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang