Adek

1.5K 154 18
                                    


Saat ini Nina sedang fokus mendengarkan penjelasan Karin. Rey berada di samping Nina juga sedang memahami segala penjelesan Karin.

"Nin, mbak mohon jangan sampe kamu bilang ke keluarga kamu sama Gisel dulu ya." Karin mengatakan hal tersebut karena keluarga Nina dan Gisel dekat karena masih terikat hubungan saudara.

"Mbak, aku aja masih mencerna omongan Mbak Karin sampe sekarang. Tapi mbak, intinya cowo yang tadi itu Si Herma yang bikin dedek di perut Kak Gisel kan?" Pertanyaan Nina membuat Karin dan Rey sedikit terkejut dengan pemilihan kata Nina. Karin hanya dapat mengangguk untuk menjawab pertanyaan Nina.

Tiba-tiba Rey mengulurkan tangannya ke hadapan Karin.

"Kita belum kenalan, nama gw Reynolds. Panggil gw Rey aja. Gw sahabat Herma, Jaden, sama Jevan."

"Aah, gw Karin. Temen Gisel sama Nina." Karin mengulurkan tangannya juga.

Setelah mereka berkenalan, mereka memutuskan untuk kembali ke ruangan Gisel. Untuk malam ini, mereka memutuskan untuk Gisel mendapatkan perawatan di Rumah sakit hingga kondisinya pulih. Sementara Herma saat ini sedang pulang bersama dengan kedua orang tuanya. Rencananya Herma akan kembali ke Rumah Sakit untuk menjaga Gisel yang masih belum sadar.

Jika kalian bertanya mengenai tanggapan kedua orang tua Herma, jawabannya mereka belum mengetahui hal ini. Herma merasa dia membutuhkan waktu yang tepat untuk memberitahu kedua orang tuanya.

Sementara saat ini Gisel dijaga oleh Jevan, karena mereka terlalu takut apabila kejadi seperti tadi sore saat Jaden sedang berkunjung ke ranjang Herma terulang lagi. Jevan hanya menjaga Gisel sendirian karena sang teman, Jaden beserta Wina dan David harus pulang karena David sudah mengantuk dan kedua orang tua Wina sudah meminta Wina untuk kembali ke rumah.

Sesampainya di ruangan Gisel, Karin, Nina, dan Rey pun melihat bahwa Gisel masih belum sadarkan diri.

"Jev, Gisel belum bangun sama sekali?" Tanya Karin yang dihadiahi gelengan dari Jevan yang tengah duduk di sofa di ruangan tersebut.

"Mbak, biar aku aja yang jaga Kak Gisel. Kasian kalian udah dari siang," Ucap Nina kepada Karin.

"Iya, Jev. Kalian berdua pulang aja. Biar gw sama Nina aja yang jaga Gisel sampe Herma dateng." Susul Rey.

"Eh, kamu kenapa ga pulang aja? Aku bisa jagain mbak Gisel sendiri kok,"

"Aku? Kamu?"

"Aku? Kamu?"

Ucap Jevan dan Karin bersamaan. Akhirnya Rey menjelaskan bagaimana Nina dan Rey bisa memanggil dengan seakrab itu.

"Wait, Rey lu ga gila kan tiba-tiba mau nikahin adik gw?" Tanya Karin

"Tenang aja rin, makaya gw mau deketin dia dulu selama beberapa bulan. Kalo kita klik, gw emang pengen nikahin dia." Jelas Rey yang membuat Jevan dan Karin menggeleng tidak percaya.

"Rey, lu gila sih gw akuin. Tapi gw cuma bisa berdoa yang terbaik buat kalian," ucap Jevan.

Sementara Nina hanya bisa memahami pembicaraan orang-orang di depan dia puppy eyes dan senyumannya.

"Ngomong-ngomong kayaknya Gisel butuh baju yang lebih banyak deh, di apartment kayaknya baju dia tinggal dikit. Soalnya sisanya baru mbak laundry Nin." Ucap Karin.

"Hmm gimana ya mbak, kalau ga aku beliin beberapa baju buat Kak Gisel duku deh ya, sekalian beli susu hamil buat Kak Gisel yang tadi disaranin sama suster." Jawab Nina.

"Boleh deh, Nin. Yaudah yuk kita beli keluar beli dulu," kata Karin

"Eh, jangan."

"Eh, jangan." Ucap Jevan dan Rey bersamaaan.

The Rules (æspa x dream 00)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang