Baby Maybe

1.5K 159 17
                                    

#KarinXJevan

Sudah hampir 15 menit perjalanan Karin da Jevan masih belum berhenti di suatu tempat kecuali SPBU untuk mengisi Bahan Bakar untuk motor Jevan tadi.

"Eh, ini kita mau kemana sih? Jadinya ketemu Herma kan?" Tanya Karin yang sejak tadi tidak diajak bicara oleh Jevan. beberapa detik setelah melontarkan pertanyaan, Karin tidak kunjung diberi jawaban.

"Heh? Kok lu ga jawab pertanyaan gw sih?" Karena belum mendapat jawaban, Karin memangil Jevan dengan cara menarik sedikit Jevan yang ia pegang.

"Nama gw bukan Heh, nama gw Jevan," Jelas Jevan sambil fokus mengendarai motor.

"Ish, iya Tuan Jevan, ini kita jadi ketemu Herma kan ya?" Tanya Karin kembali. Sebelum Jevan menjawab, ternyata Jevan sudah berhenti di depan sebuah rumah yang asing bagi Karin.

"Turun, lu betah banget pegangan sama gw," ucap Jevan sambil melepaskan helmnya. Mendengar hal tersebut Karin langsung melepas pegangannya dan turun dari motor.

"Ini rumah Herma dan karna udah malem, jangan aneh-aneh sampe kita ketemu Herma." Ucap Jevan yang trauma kalau Karin langsung menyerang Herma seperti dia menyerang Jevan di Cafe untuk memperingati Karin. Ucapan Jevan dihadiahi Karin dengan anggukan imut yang jujur membuat Jantung Jevan berdetak lebih kencang.

Setelah itu mereka berdua berjalan ek arah pintu masuk rumah dan memencet bel. Tak lama berselang, seorang wanit yang berumur sekitar 50 tahunan membukakan pintu.

"Astaga, Jevan ya?" Ucap wanita tersebut kepada Jevan.

"Eh iya tante, apa kabar tante?" Ucap Jevan Basa basi.

"Baik, eh bawa temen nih, ayo masuk ya," Jelas sang tante yang langsung mengajak Jevan dan Karin masuk. Jujur saat ini Karin bingung harus apa. Dalam hati karin rasanya ingin mengatakan pada ibu itu apabila dia memang dia ibu Herma bahwa anaknya telah menghamili sahabatnya.

"Ayo masuk, inget jangan aneh-aneh. Kita belum ketemu Herma." Jevan kembali mewanti-wanti.

Saat masuk ke ruang tamu, Karin mengekor pada Jevan yang berada di depannya. Namun tiba-tiba Karin terkejut karna Jevan berhenti tiba-tiba saat mendengar seseorang berteriak.

"Astaga, Jevan. Nak kok kamu tau Mommy di sini?" Saat melihat ke sumber suara, Karin terkejut bahwa wanita tersebut adalah Tante Fani tema mamanya. Tapi saat dia mendengar Tante Fani meyebut "Mommy", maka benar Mama Fani adalah mama Jevan.

"Aaah Mama. Kok mama di sini?" Ucap Jevan sambil menggaruk lehernya. Sedangkan Karin hanya diam kebingungan harus melakukan apa.

"Loh, Tante Tia pikir Jevan mau jemput mamah sama calon baru kamu Jev," ucap Tia, mamah Herma. Mommy Jevan sedikit bingung dengan apa yang dibicarakan oleh temannya, bukan bingung dengan kenapa Jevan tau dia di sini, tapi mengenai calon.

"Calon? Calon apa Jev?" Tanya sang ibu yang langsung disambit dengan muka kebingungan Jevan.

"Hah? Calon apa tante?" Tanya Jevan yang juga bingung.

"Ih kamu Jev, itu pacar kamu masak mau kamu sembunyiin di belakang kamu dari mommy kamu sendiri sih?!" Ucap Tia yang langsung membuat Karin tertegun dan langsung ditatap oleh Jevan dan Tante Fani.

"Yaampun, kamu Karin anaknya Jeng Irin? Astaga Jevan, ternyata kamu selama ini pacaran sama Karin? Ihh kenapa ga bilang sama mommy?" Ucap Tante Fani sangat panjang lebar dan terdengar sangat senang diiringi dengan senyuman.

"Mom, ga gitu, ini sebenernya tuh--"

Omongan Jevan terputus saat Mommynya menarik Karin untuk duduk. Karin yang tidak tau harus berbuat apa hanya dapat tertegun dan menjawab pertanyaan Tante Fani seadanya.

The Rules (æspa x dream 00)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang