Jungkook berada di posisi siap untuk mengedan. Taehyung sudah duduk manis di belakang Jungkook yang sedang bertumpu dengan kedua tangan dan lututnya.
Taehyung mencelupkan empat jarinya ke dalam sebuah gelas kecil yang berisi cairan lubrikan lalu mengoleskannya pada perineum Jungkook dan di saat yang bersamaan kontraksi Jungkook datang.
"Ow! Huh.."
"Ngeden, dek. Pelan-pelan, ya? Inget. You have two babies on the way. One of them is breech so you need to save your energy. Mas tau ini sakit tapi pelan-pelan, ya? Pelan, sayang."
Jungkook mengangguk kemudian menarik nafas dan mulai mengedan.
"Hnghhhhhhhhhhhhhhhh! Huf! Hnghhhhhhhhhhhhhh! Huf!"
"Pinter. Terus pelan-pelan kayak gitu, ya? Ease the baby out. Ayo, tarik nafas, ngeden lagi. Pelan-pelan — hm'm, pinter. Terus ngeden, sayang."
"Nghhhhhhhhhhhh — AW! AW! AAANGHHHHHHH — "
"Ssh, ssh, ssh! Pelan, sayang. Pelan," peringat Taehyung sambil menepuk paha dalam sang suami.
"Sakit! NGHHHHHHHH!"
Taehyung mengusap punggung Jungkook dan mengecup bokong sintalnya dengan maksud memberikan afeksi untuk meringankan rasa sakitnya.
"Ngeden lagi, sayang."
Lagi, Taehyung mencelupkan empat jarinya pada cairan lubrikan lalu memgoleskannya pada perineum Jungkook. Taehyung juga menempelkan kain yang sudah dibasahi dengan air hangat di bawah perineum Jungkook dan menekannya sedikit.
"Nghh, lagi dek. Mas bantu dari sini. Ini bayi pertama kita lahir pantatnya dulu, sayang."
Jujur, ada rasa takut yang menyelimuti Taehyung saat ini. Meksipun ia selaku dokter kandungan sudah memeriksa kehamilan suaminya baik-baik saja dan dapat dilakukan persalinan normal tapi tetap. Melahirkan itu jihat seorang wanita dan pria dengan genetik male-pregnant. Bisa dikasih hidup atau mati setelah melahirkan.
Namun, Taehyung percaya bahwa Tuhan sudah mengatur semuanya. Yang terpenting saat ini ia fokus dulu membantu sang suami. Jungkook juga pasti tak kalah takut dengan dirinya. Malah seharusnya yang lebih takut karena Jungkook lah yang harus berjuang membawa putra mereka ke dunia.
"Nghhhhhh — AAKH! AAKH! MAS SAKIT! STOP! STOP!" teriak Jungkook merasakan tidak nyaman saat jari Taehyung bergerak melebarkan perineumnya.
"Ini dibantu, sayang. Pelan-pelan kamu ngedennya."
"H-hnghhhhhhhhhhhh! Ugh! Enghhhhhhhh! Ungh — aw! aw! AAW! PERIHHH! NGHHHHHH!"
"Pantatnya mulai keluar. Pinter sayangnya Mas. Ngeden lagi. Don't rush the baby out, but ease the baby out ya, dek. Ngeden pelan-pelan."
Jungkook berusaha mengedan teratur walau rasanya ingin mengedan brutal supaya cepat bayinya keluar tapi Jungkook tau resiko yang ia akan terima jika nekat mengedan seperti itu.
"Udah separo keluar. Pinter, sayang. Terus, ngeden. Ngeden lagi, dek."
"Hnghhhhhhhhhh! Aunghhhhhhhhhhhh! Huf! Huf! Ayo, baby. Little Kim. Bantu papa, nak. Hiks! Sakit, baby — aw! Huf! Nghhhhhh!"
Taehyung menekan kain basah tadi dengan tujuan sama yakni membuka perineumnya supaya lebih lebar, dan hatinya mencelos saat mendengar isak tangis Jungkook di sela-sela ejanannya.
"Hnghh! Hiks! Nghhhhhhhhhhhhh! Ugh! Ugh! Hughhhhhhhhhhh! Ugh! Huf! Huf! Hiks! C-cape, mas. Sakit."
"Mas tau, dek. Mas tau. Maafin Mas ya, sayang," ucap Taehyung sambil mengusap punggung bawah Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS || BIRTH SCENE [S3 COMING SOON]
Fanfiction‼️CERITA BXB JANGAN SALAH LAPAK‼️ pairings: namjin/yoonmin/vkook - ft. hobi • oneshot • mpreg, isinya birth scene jangan lupa voment nya yerobun! enjoy! ^^