.
.
100+ vote
30 komen= Lanjut
.
.
Tubuh meringkuk duduk memeluk lutut.
Menatap lurus dengan cahaya jingga yang menyejukkan mata.
Hanya ada rumput ilalang yang saling bergesek diterpa angin mendayu begitu berisik.
Entah kenapa, terasa begitu menenangkan.
Tak tau berada dimana, tak tau ia harus melakukan apa.
Rasanya, ia terjebak.
"Bahkan, aku tidak tau kenapa aku berada disini? Kenapa semuanya sepi?"
Bergumam dengan mata sayu yang kini menatap langit. "Sebenarnya aku berada dimana?"
Lagi, Angin menerpa wajahㅡ kedua mata terpejam dengan tubuh yang semakin merapatkan pelukan.
"Kumohon buka matamu, Aku tau kau mendengarku sekarang"
Suara itu, entah ia berasal dari mana. Tapi yang pastiㅡ sejak mata hari terbenam tiga belas kali disiniㅡ ia sudah mendengarnya.
Seseorang yang memohon padanya untuk bangun.
"Jungkook, jangan mendiami ku seperti ini"
"Aku dari tadi berceloteh seorang diri, namun tidak ada yang mendengarku. Hey kauㅡ apa kau mendengarku juga sekarang?"
Jungkook, ia berdiriㅡ menatap pada langit dengan tangan terkepal kuat.
Rasanya, ia dipermainkan.
"Sebenarnya apa maumu! Kau memintaku membuka matakuㅡ tapi kau tidak menemukan ku!"
"Berusahalah untuk bangun, semua orang menunggumu"
Badan ramping itu berputar, mencari dimana tepatnya sumber suara itu berasal.
"Kenapa mempermainkan ku!? Aku disini, aku mendengarmu! Kenapa kau tidak mendengarkanku?"
"H-hey, apa yang terjadi? Jangan membuatku takut jeon"
_______________________
Taehyung menghela napas berat, ia mengusap puncak kepala Jungkook begitu lembut. Dua mingguㅡ setelah hari dimana Jungkook menghilang, sampai saat ini pun Jungkook nya tidak menunjukkan tanda-tanda untuk sadar.
Dua minggu ini pula ia tak pernah absen untuk menemanu Jungkook.
Jimin dan teman-teman yang lain terkadang ikut, sampai mereka bertanya-tanya sebenarnya apa hubungan antara dirinya juga Jungkook.
"Berusalah untuk bangun, semua orang menunggumu"
Saat berniat berbalik untuk mengambil sebuket bunga, tubuh Taehyung menegang sempurna.
Kaki seolah tak berpijak pada lantai, pandangannya seolah memburam, Otak nya tidak bisa mencerna apa yang terjadi.
Tubuh Jungkook mengejang, mesin yang tadinya menunjukkan grafik naik turun berubah menjadi garis lurus.
"H-hey, apa yang terjadi? Jangan membuatku takut Jeon"
Ia semakin panik, bulir mata menurun tanpa sadarnya. Taehyung menggeleng, ia memencet bel berkali-kali untuk menanggil dokter. Tapi ia tidak puas disitu, dengan segera ia berlari keluar memanggil dokter dengan kalap. Dokter dan beberapa suster berlari dan segera memberi penanganan.
Taehyung akhirnya bisa bernapas lega saat dokter mengatakan jika Jungkook nya sudah baik-baik saja.
Ia keluar dengan linglung, Jimin dan nenek Jungkook yang menunggu penjelasan nya tadi kembali berdiri.
"N-nak apa yang terjadi?"
"J-jungkook, ia kejang-kejang tadi"
Kedua nya menahan napas, napas mereka seolah tercekat. Dan jika Jimin tidak cepat, mungkin wanita paruh bayah itu sudah tumbang dan berhasil mendarat di lantai.
Benar, nenek Jungkook pingsan.
____________
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Ghost [tk] Revisi✓
Fiksi Penggemar" Wahh, kau bisa melihat ku! " " Sial " Yang Taehyung tau, saat pertama kali ia membuka mata, Penglihatan nya sudah berbeda. tk.bl toptaebottkook ©Pythagoras_ss 2021 [Terinsipirasi dari Let's fight Ghost]