8. ☁️

26.6K 3.1K 480
                                    

KINI Taeyong berdiri disebuah gudang pakaian seragam untuk karyawan, dengan wajah datarnya. Ditangannya sudah membawa satu seragam berwarna biru muda yang masih baru. Didepannya ada Jaehyun yang menatapnya dengan raut yang menahan tawa.

"Kenapa kau memberiku seragam office boy?! Aku ingin menjadi sekretaris mu, bukan tukang bersih-bersih."

Hancur sudah harapan nya yang sedang membayangkan bagaimana dirinya akan menjadi sekretaris Jaehyun, dan bayangan tentang bagaimana jika mereka melakukan hubungan yang panas diatas ranjang. Seperti sebuah cerita novel online yang sering ia baca ketika malam. Tentang seorang CEO yang bercinta dengan sekretaris nya.

Jaehyun mengibaskan tangannya, "sudah. Terima saja. Seharusnya kau bersyukur bisa bekerja disini tanpa persyaratan apapun. Menjadi seorang sekretaris tidak semudah itu, Taeyong. Lebih baik bersih-bersih."

Setelah itu Jaehyun melenggang pergi, hendak meninggalkan Taeyong yang menganga tak terima.

"Aku tidak mau!"

Buk.

Taeyong menjatuhkan baju itu, membuat Jaehyun kembali menoleh padanya dengan raut datar.

"Jika tidak mau, kau boleh pergi dari sini." Kemudian Jaehyun melanjutkan langkahnya yang tertunda.

"Jaehyun! aish, menyebalkan!" Taeyong berdecak, memungut kembali bajunya dan ikut mengejar Jaehyun.

Taeyong menarik pergelangan tangan Jaehyun saat ia dekat dengan pria itu.

"Hah." Taeyong mengatur nafasnya karena habis berlari, padahal Jaehyun hanya berjalan biasa. "Baiklah. Kapan aku bisa bekerja?"

"Sekarang."

"Apa aku juga harus berganti baju sekarang?"

"Apa aku perlu memberitahu mu dulu?"

Taeyong mengangguk mengerti, ia mengangkat baju yang dipakainya hingga perut nya terlihat, baru saja ia hendak benar-benar melepas bajunya, Jaehyun sudah menahan pergerakan nya dengan mata yang melotot.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Berganti baju." Jawabnya polos.

"Tapi, tidak disini Taeyong!"

Untuk yang kedua kalinya, Jaehyun mengusap wajahnya kasar. Ia tidak tahu, mempekerjakan Taeyong itu adalah pilihan yang tepat atau tidak.

"Kau tidak jadi bekerja disini." Ucap Jaehyun, dan melepaskan tangannya yang tadi sempat menahan Taeyong.

"Kenapa begitu?" Taeyong mencebikan bibirnya, matanya sudah berkaca-kaca.

"Kau tidak akan bisa bekerja, jika begini terus."

"Begini terus, yang bagaimana?" Tanyanya tidak sanggup, ia benar-benar akan menangis sebentar lagi.

Jaehyun membuang nafas kasar. Itu karena tingkah konyol Taeyong yang selalu saja menggodanya!! Bahkan Jaehyun tidak bisa melupakan pertemuan pertama mereka saat dijalan, dan saat itu Jaehyun bisa melihat dengan jelas bagian tubuh Taeyong, dan juga saat dikamarnya waktu itu. Diam-diam, terkadang Jaehyun masih membayangkan tubuh Taeyong setiap malam.

"Serius, kau menangis Lee Taeyong?" Tanya Jaehyun, ketika melihat bibir Taeyong yang melengkung dengan lelehan air mata tanpa suara isakan.

"Kau jahat. Kau selalu bersikap ketus dan kasar padaku. Padahal aku tidak suka dikasari kecuali jika diatas ranjang denganmu."

Jaehyun memaksakan senyumnya saat mendengar ucapan tak sopan Taeyong. "Ikut aku."

Jaehyun menggenggam tangan Taeyong dan menarik nya menuju ruangannya. Taeyong yang melihat tangan nya digenggaman tidak bisa lagi menahan senyum nya. Saat sudah sampai diruangan Jaehyun, terlihat ada seorang OB sedang mengepel lantai ruangannya.

TAEYONGIE - JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang