18. ☀️

24.2K 2.8K 270
                                    

TAEYONG mengemasi barang-barangnya yang berada di loker, lalu memasukkannya pada tas punggung nya. Jungwoo yang memang sudah bersiap, akan berkerja, menyerngit melihat Taeyong yang mengemasi barangnya alih-alih berganti baju kerja.

"Taeyong, kau mau kemana?" Tanyanya, dan mendekati Taeyong.

Taeyong mendongak, sedikit memperbaiki topinya yang sedikit miring.

"Aku berhenti bekerja."

Ucapan Taeyong sontak membuat semua teman-temannya yang kebetulan ada disitu menoleh sepenuhnya padanya.

Jungwoo membulatkan matanya tak percaya, "Apa?"

"Ini surat pengunduran diri. Tolong berikan surat ini pada HRD." Taeyong memberikan map itu pada Jungwoo.

"Tapi kenapa?"

"Aku hanya lelah." Jawab Taeyong pelan, dan tersenyum.

"Kau akan pergi sekarang juga?"

Taeyong mengangguk, mengucapkan terimakasih lalu hendak melangkah pergi, sebelum lengannya ditahan. Taeyong menoleh dan mendapati Wonshik disampingnya.

"Kau sungguh berhenti?" Tanyanya.

"Ya."

Wonshik tersenyum sendu, "Aku tidak tahu, kenapa kau tiba-tiba keluar dari sini." Wonshik menepuk pelan bahu Taeyong, yang jauh lebih pendek darinya. "Tapi seperti nya, aku akan merindukan mu nanti."

Taeyong balas tersenyum hingga menampilkan barisan giginya yang rapi. "Kau memang harus mengingatku."

Taeyong bergumam pelan, dia tidak sadar jika semua tatapan orang yang ada diruang ganti masih menatapnya. "Eum, Wonshik. Aku ingin minta maaf padamu."

"Minta maaf untuk apa?"

"Aku selalu mengataimu tiang listrik."

Wonshik terkekeh, "Astaga, Taeyong. Aku pikir ada apa." Wonshik merangkul bahu Taeyong, memeluknya dan menepuk pelan punggungnya. "Kau sudah kuanggap seperti adik sendiri."

Taeyong mengangguk, dan balas memeluk Wonshik. Tiba-tiba ia merasakan udara semakin sesak saat semua teman-temannya mendekat dan memeluknya secara bersamaan.

🌷

Yeji datang dengan tergesa memasuki kantor milik Jaehyun. Ia berniat untuk mencari Taeyong, Yeji ingin mengatakan maaf. Semalam, saat ia mengantar Taeyong pulang, anak itu hanya diam, begitu sampai didepan rumah, Taeyong langsung masuk tidak memberi Yeji kesempatan sama sekali untuk berbicara. Ini salahnya, Yeji mengaku salah. Jika saja malam itu ia langsung mengejar Taeyong, mungkin Taeyong tidak akan disentuh oleh pria mesum seperti tadi malam.

Yeji mencegat salah satu karyawan, yang Yeji yakin juga office boy disini karena seragam yang dipakainya sama seperti Taeyong waktu itu.

"Kau tahu dimana Taeyong?"

"Oh Taeyong? Dia berhenti bekerja disni."

Yeji mengerutkan keningnya, "Sejak kapan?"

"Baru saja. Ia menyerahkan surat pengunduran diri pada HRD tadi pagi."

"Sial." Umpat Yeji pelan.

Merasa tidak diperlukan lagi, OB itu memilih pergi, melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Yeji berlari keluar, hampir saja ia keluar dari pintu utama, melihat langkah sepatu pantofel yang berada didepannya, membuat Yeji mendongak, ia mendengus saat tahu siapa didepannya.

TAEYONGIE - JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang