I'm Here

97 16 3
                                    

Tak lama setelah mengebut di jalanan, Jeong hyeok tiba terlebih dahulu di rumah sakit Yulje. Ia berlari masuk kedalam mengarah ke salah seorang perawat di bagian resepsionis.

"Saya disini, saya Ri Jeong hyeok suami dari Yoon Se ri", ucap Jeong hyeok dengan nafas berantakan.

"Pasien Yoon Se ri sudah dipindahkan pak ke ruang persalinan VIP di lantai sekian nomor 1", jelas perawat itu.

"Terimakasih banyak", Jeong hyeok kembali berlari masuk ke dalam lift untuk naik ke kamar istrinya.

Pintu lift terbuka, Jeong hyeok keluar mencari kamar nomor 1 dan akhirnya ia menemukannya. Jeong hyeok masuk dan menemukan istrinya tengah menangis kesakitan menahan sakitnya kontraksi yang melanda.

"Yoon Se ri", Joeng hyeok bergegas menghampirinya.

"R-ri J-jeong hyeok-ssi, eghhh", tangis Se ri tengah mencengkram tangan suaminya.

"Semuanya akan baik-baik saja, aku disini", Jeong hyeok memeluk Se ri dari samping, mencoba untuk menenangkannya.

"Sakittt", tangis Se ri.

"Semuanya akan baik-baik saja, aku janji", Jeong hyeok ikut menangis mendengar tangis istrinya. Walau dirinya juga khawatir dan takut tapi apa boleh buat, dia harus bisa tenang di samping istrinya.

Rasa sakit itu kembali datang dan pergi, dan Jeong hyeok selalu ada disana mendampingi tiap waktunya. Membisikkan kata-kata cinta yang membuat Se ri lebih tenang dan berani, karena dirinya tahu jika Jeong hyeok berada disisinya semua akan baik-baik saja.
.
.
.
.
.
.
Keenam adik Jeong hyeok dan Se ri menunggu dengan khawatir di luar. Jauh di lubuk hati mereka ada perasaan gembira tapi ada juga perasaan takut dicampur khawatir. Mereka duduk dengan gelisah di kursi tunggu, berharap semua akan baik-baik saja.

Di sisi lain Jeong hyeok setia menemani selama berjam-jam, ia bersedia memeluk dan menenangkan Se ri kapan saja. Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, hingga akhirnya Se ri mendekati pembukaan terakhir. Para tenaga medis sudah siap mendampingi, begitu juga Jeong hyeok yang selalu siaga. 

"Tarik nafas", seorang dokter mengarahkan. Dengan tenang Se ri mengikuti arahan sang dokter, begitupun Jeong hyeok.

"Ok, dorong", Se ri dengan sepenuh tenaga mengenjan beberapa kali, begitu juga Jeong hyeok yang ikut menahan nafasnya. Tak lama kemudian sebuah tangisan bayi memenuhi ruangan, Jeong hyeok secepatnya mendatangi bayi mereka lalu memotong tali pusarnya menahan tangis dan haru sedangkan Se ri sudah bersiap-siap mendorong bayi kedua. Jeong hyeok berlari kembali untuk menemani Se ri yang kembali mencengkram kuat tangan suaminya.

Para dokter kembali memberikan aba-aba, Se ri yang sudah lelah tetap berjuang untuk membawa anak keduanya ke dunia. Dengan beberapa dorongan akhirnya bayi kedua mereka berhasil keluar, dengan lemas Se ri kembali bersandar pada ranjangnya. Jeong hyeok mencium kening Se ri.

"Terimakasih sudah membawa kedua anak kita dengan selamat ke dunia ini, salanghae Yoon Se Ri", tangis Jeong hyeok penuh haru. Se ri tersenyum lemas saat mendengar tangis kedua bayinya. Jeong hyeok pergi memotong tali pusar bayi kedua mereka dipenuhi air mata.

Ia kembali di sisi Se ri, keduanya menunggu bayi mereka. Dua perawat mendatangi mereka keduanya memberikan masing-masing bayi pasangan itu.

"Selamat atas kelahiran kedua putra anda", sang dokter memberikan selamat.

"Terimakasih banyak", Jeong hyeok mengucapkan terimakasih.

"Berisitirahatlah, kalian pasti sangat lelah", pesan sang dokter. Para tenaga medis meninggalkan ruangan Se ri.

"Aiya", Jeong hyeok memanggil kedua putranya. Masing-masing ia dan Se ri menggendong satu bayi, sepasang suami istri tidak bisa menghentikan air mata mereka yang terus mengalir. 

Sekarang waktunya Jeong hyeok memberikan kedua putranya sebuah skin-to-skin treatment. Ia membuka bajunya, menunjukan dada berototnya bersama dengan bahunya yang sangat bidang. Dengan hati-hati para perawat menaruh kedua putranya di kedua lengan Jeong hyeok. Jeong hyeok dapat merasakan sentuhan hangat dari tubuh kedua putranya. Sungguh ia jatuh cinta pada kedua malaikat yang berada dalam pelukannya.

"Aiya, akhirnya kita bertemu", ucap Jeong hyeok penuh kegembiraan.

Se ri dari ranjangnya menatap bahagia keluarga kecilnya. Apa yang selama ini hanya bisa ia impikan akhirnya terjadi tepat di depan kedua matanya. Se ri mengambil ponsel suaminya untuk merekam momen berharga itu, dirinya sungguh tidak dapat berkata-kata saking bahagianya.

"Salanghae", ujar Se ri dari jauh. Jeong hyeok melihat ke arah kemera lalu ikut tersenyum. Sesi skin-to-skin Jeong hyeok dengan kedua putranya pun berakhir, ia memasang kembali pakaiannya sedangkan perawat meletakan kedua bayi mereka di ranjang bayi yang sudah disediakan. Kedua bayi mereka tertidur dengan pulas.

Tapi tak lama kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi tak lama kemudian...

"Hyung, eonni!" Keenam adik Jeong hyeok dan Se ri bergegas masuk kedalam. Selama menunggu mereka berenam malah ketiduran dan baru terbangun saat dibangunkan oleh salah seorang perawat. Jeong hyeok dan Se ri menyambut mereka berenam dengan senyuman.

Tanpa banyak basa-basi mereka berenam berkumpul mengelilingi ranjang bayi dan betapa senangnya mereka saat melihat dua keponakan mereka.

"Tunggu jadi...", Gang Tae perlahan menoleh kebelakang.

"Tim biru menang", ungkap Se ri dengan senyuman.

"Berarti besok tim pink yang traktir", ujar Joon gi penuh semangat.

"Bagaimana kalau kita makan Gukbap untuk besok? Biar eonni juga bisa ikut makan", usul Hye sun.

"Gukbap yang di dekat sini katanya enak", lanjut Dong gu.

"Gila itu kan mahal banget!" Mata Man wol membulat.

"Sesekali lah", balas Joon gi.

"Dasar", gumam Yea ji kesal.

"Btw Hyung, noona, siapa nama mereka?" Gang Tae bertanya, yang lain juga ikut penasaran. 

"Ri Yong Ju (yang pertama) dan Ri Yong Rae (yang ke-2)".
.
.
.
.
.

Sedikit penjelasan:

Ri Yong Ju itu artinya abadi atau master. Sedangkan Ri Yong Rae memiliki arti pahlawan.

___________________________________

Ohiooooo. Lama gak ketemu!

Jujur ya, author udah
nulis ini selama berminggu-minggu...

Tapi kyk delete habis
itu ulang lagi,
akhirnya aku selesain
kemarin malam...

Dan lega bangetttt

Ini udah kurang lebih ku
kerjain selama sebulanan
lah ya...

Jujur bingung banget
waktu mau nulis, bolak
balik, bolak-balik, bolak-balik
berulang kali

Tapi semoga kalian enjoy
deh...

Udah deket banget
sama ending T-T

Thanks for the support ❣️

Sorry author sering on/off
Hehehe

😊

8 Troubles Blackout (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang