Sekitar sebulan setelah kelahiran si kembar Ri, Se ri, Yea ji, Hae sun dan Man wol memutuskan untuk akhirnya bertemu dengan keempat ayah mereka. Bagaimana dengan si kembar Ri? Tentu mereka akan dititipkan pada ayah mereka dan ketiga pamannya.
"Kalian yakin kalian tidak apa-apa?" Tanya Se ri khawatir sebelum ia pergi menuju tempat penahanan ayahnya.
"Tidak usah khawatir, kalian pergilah, kita akan menjaga Yong ju dan Yong rae, lagian ada yang lain", Jeong hyeok kembali meyakinkan istrinya sambil menggendong Yong ju dan Yong rae memakai sebuah gendongan.
"Gumawo", Se ri mengecup cepat bibir Jeong hyeok, membuat Jeong hyeok tersenyum.
"Kita pergi dulu ya", pamit Se ri pada keempat pria itu.
"Sampai jumpa", balas keempatnya lalu Se ri bergabung dengan Man wol, Hye sun dan Yea ji di dalam mobil.
"Semoga mereka baik-baik saja", ujar Se ri cemas.
"Tenang eonni, mereka pasti akan baik-baik saja", balas Man wol di yang duduk di sampingnya.
"Biar ini jadi latihan untuk mereka sebelum menjadi ayah", sambung Hye sun dari kursi depan.
"Lagian kita juga perlu waktu untuk refreshing, hanya kita berempat seperti dulu lagi", lanjut Yea ji tengah mengemudi.
"Benar juga, kita memang perlu waktu berempat", ujar Se ri setuju.
.
.
.
.
.
.
.
"Jadi sekarang kita ngapain?" Tanya Joon gi di ruang tamu bersama yang lain."Mereka sedang tertidur pulas", jelas Jeong hyeok yang baru saja kembali dari kamar si kembar.
"Sepertinya merawat bayi tidak sesusah itu", tawa Dong gu lega.
"Game?" Usul Gang Tae, langsung mengambil kontrolernya. Tapi tiba-tiba terdengar suara salah satu bayi menangis dan dalam hitungan detik diikuti dengan yang lainnya.
"Astaga!" Sahut keempat pria itu kewalahan, langsung melempar semua kontroler game mereka ke sofa lalu berlari ke kamar si kembar.
"Appa disini", Jeong hyeok masuk terburu-buru.
"Samcheon juga", sambung Gang Tae diikuti Joon gi dan Dong gu. Jeong hyeok menggendong Yong ju sedangkan Gang Tae menggendong Yong rae.
"Dong gu, Joon gi, asinya", perintah Jeong hyeok.
"Yes captain", sahut Dong gu dan Joon gi langsung menyiapkan asi yang sudah dihangatkan oleh Se ri sebelumnya.
"Tangkap!" Dong gu dan Joon gi melempar sebotol asi itu ke arah Gang Tae dan Jeong hyeok. Jeong hyeok dan Gang Tae menangkap botol itu tepat sasaran lalu memberikannya pada Yong Ju dan Yong rae.
(A/N: Ini namanya mengasuh anak dengan gaya 😎)
Tak lama setelah si kembar Ri selesai menghabiskan asi mereka, giliran Dong gu dan Joon gi untuk menggendong mereka sampai bersendawa, sedangkan Gang tae dan Jeon hyeok merapihkan tempat tidur mereka.
.
.
.
.
.
.Di sisi lain, Se ri, Hae sun, Yea ji dan Man wol sudah tiba di tempat keempat ayah mereka ditahan...
"Semangat! Apapun yang terjadi kita bisa melaluinya", pesan Se ri pada ketiga adiknya lalu menarik nafasnya dalam-dalam. Keempatnya berpencar memasuki ruangan masing-masing.
.
.
.
.
.
."Abeonim, lama tidak bertemu", sapa Se ri dingin.
"Se ri-ya", ujar Yoon Ben, ia memperhatikan putrinya yang sedang duduk di depannya.
"Sudah berapa tahun aku tidak melihatmu, putri ayah sudah tumbuh dewasa", Yoon Ben tersenyum halus melihat putrinya.
"Jelaskan kenapa anda membunuh ibu", dari semua hal hanya itu yang ia pertanyakan selama ini, dan selama bertahun-tahun ia haus akan penjelasan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Troubles Blackout (Complete)
FanfictionSebuah grup penipu yg memiliki 4 member wanita. Memang pekerjaan mereka berbeda (penyanyi, ballerina, designer, business woman) tetapi memiliki satu tujuan. Wanita sukses di pagi hari, penipu sukses di malam hari. Grup penipu ini tak sengaja bertemu...