2

2.1K 127 10
                                    

"GIMANA HAECHAN BISA HILANG LAGI SIH ! "teriak Renjun dengan murka pada doyoung yg ada di depan nya .

Gadis itu datang ke rumah keluarga kim bersama kembaran nya ,jaemin , dan juga Jeno ,setelah doyoung menelpon nya , memberitahu kalau haechan hilang .

"Sabar kak Renjun ,sabar , ini kita juga baru tau tadi pagi "

"APA ! , UDAH HILANG DARI TADI PAGI ! ,dobby Lo gimana sih ! , Kenapa baru sekarang kasih tau nya " Renjun menoyor kepala doyoung saking gemas nya dengan remaja kelahiran 2003 itu .

"Iya maaf kak , lupa soalnya, kan panik "

"Nyenyenye , udah deh nggak usah ngeles , oh iya ,Asahi mana "tanya Renjun

"Di kamar kak , kak sahi nya lagi tidur " Renjun menghela nafas nya panjang, dia tentu paham dengan apa yg di maksud oleh doyoung ,gadis itu tentu pasti syok dan terus menangis hingga kelelahan sehingga membuat nya tertidur seperti sekarang .

"Doyoung,udah cek cctv di rumah ini " kali ini Jeno yg angkat bicara .

"Sayang nya di rumah ini nggak ada cctv nya kak "

Sontak Renjun dan jaemin menatap ke arah doyoung dengan ekspresi tak percaya, sementara Jeno memijit pelipisnya lelah.

"lo yg benar ,MASA RUMAH SEBESAR INI NGGAK ADA CCTV NYA !"teriak Renjun dengan wajah marah .

"Ya emang itu kenyataan nya kak Renjun , di rumah ini nggak ada kamera cctv nya , mau gimana lagi"

"Udahlah , nggak bisa berkata kata lagi gue kaya gini " kata Jaemin menghela nafas nya lelah .

"Apaan sih , paman junmyeong pelit banget jadi orang , kata nya orang kaya , giliran beli mobil aja bisa , masa beli cctv aja nggak bisa "

"Yg Lo hina itu ,papa gue Loh kak "

"BODO AMAT !"

"Siapa sih yg teriak teriak , berisik banget !"

Atensi keempat remaja itu beralih ke arah tangga , di mana beomgyu bersama dengan kakak nya ,Felix , turun dengan langkah kesal .

"Haduh ,dua nenek lampir datang "gerutu jaemin dengan suara pelan .

"KAK JENO ! " Tanpa pikir panjang lagi ,gadis itu langsung menubrukkan badan nya pada Jeno , memeluk laki laki itu dengan erat .

Sementara Jeno , remaja itu tidak bereaksi sama sekali , tatapan nya kosong menatap lurus ke depan dengan tatapan tajam , tanpa membalas pelukan dari gadis itu .

"Oh ,jadi Lo orang nya yg tadi teriak teriak ! , Berisik tau nggak , kalau mau teriak itu di hutan sana ,bukan di sini , ganggu orang tidur aja " kata nya dengan ketus sembari menatap Renjun dengan tajam.

"Apa sih Lo nenek lampir, kalau nggak bisa bantu mending diam aja deh, bikin suasana jadi tambah runyam aja "jawab Renjun Dengan nada tak kalah sinis pada Felix .

"A..apa Lo bilang , nenek lampir ! , Sini Lo ! "

Felix langsung menarik rambut panjang Renjun kemudian menjambak nya .

Renjun yg di perlakukan seperti itu tentu saja tak tinggal dia , tangan nya juga tak kalah menarik keras rambut Felix ,hingga membuat gadis itu menjerit histeris.

"UDAH ,STOP "Jaemin menengahi perkelahian itu ,dia mendorong tubuh Felix kemudian menarik Renjun ke arah nya .

"Awas Lo , tunggu aja pembalasan gue " setelah mengucapkan kata kata itu ,Felix memilih pergi dari sana .

"Yah , kak Felix tunggu ! , DAH KAK JENO ! " Teriak beomgyu kemudian menyusul kakak nya .

"Dasar adik kakak nggak waras "

"Renjun udah , kita kesini buat nyari informasi haechan, bukan buat cari ribut " jaemin mengelus punggung Renjun untuk menyebarkan saudara kembar nya itu .

"Abis nya gue kesal na ,harus nya tadi Lo biarin aja gue Jambak tuh nenek lampir , kalau perlu kepala nya gue bikin botak"

"Iya maka nya sabar ,kita kesini buat haechan, bukan cari ribut sama dua nenek lampir itu, fokus njun ,fokus "

"Eh eh eh , kak Jeno mau kemana" atensi Renjun dan jaemin beralih ke arah pintu , di mana terlihat doyoung yg kini tengah menghalangi Jeno agar tidak keluar .

Jaemin dan Renjun berjalan cepat ke arah dua remaja itu .

"Jen , Lo ingat kan , kita cari sama sama , Lo nggak bisa cari haechan sendirian"

"YA ITU MASALAH NYA ! " Renjun sampai tersentak kaget saat Jeno menaikkan nada bicara nya .

"Bisa nggak Lo bicara nya biasa aja , nggak usah pakai ngegas gitu "kesal Renjun .

"Renjun , kalau kita cari haechan sama sama , yg ada lama bakal ketemu nya ,mending gue ...

"Nggak ada ya Jen , pokok nya kita cari sama sama " tegas Renjun dengan mata nya menatap ke arah lelaki itu Dengan tajam .

"Terserah " Jeno kemudian keluar dari rumah itu , berjalan menuju ke arah mobil nya .

"Kak Renjun , kalau kita pergi , kak Asahi gimana dong "

"Astaga, gue lupa lagi sama tuh anak "Renjun menepuk dahi nya .

"Gini aja , nanti biar gue kabarin sama mashiho, biar nanti dia bisa temenin Asahi " balas jaemin yg langsung di beri anggukan oleh Renjun .

"Cerdas " puji doyoung.

.
.
.











Haechan menutup mulut nya saat Mark menyodorkan satu sendok makanan ke mulut nya .

"Sayang ,makan, atau lo nggak mau, gue paksa "kata Mark dengan nada dingin .

"Ng..nggak gitu kak , soal nya ,hoek ...

Mark dengan cepat meletakkan piring yg masih penuh dengan makanan itu ke atas meja , dia khawatir saat melihat gadis itu mual mual , di tambah dengan wajah nya yg terlihat pucat .

"Haechan sayang , ada apa "

"Hoek...kak Mark ...Hoek "haechan menutup mulut nya dengan kedua tangan nya , rasa mual yg mendera nya semakin menjadi jadi .

Mark yg semakin panik melihat kondisi haechan segera menggendong tubuh gadis itu ala bridal style ,lalu membawa gadis itu ke kamar mandi .

Sesampai nya haechan di kamar mandi dia langsung muntah muntah di wastafel , sementara Mark mengelus elus punggung gadis itu dengan raut wajah khawatir.

Tubuh haechan terasa lemas, dari tadi yg dia muntahkan hanya cairan bening saja ,gadis itu hampir jatuh kalau saja Mark tidak menopang tubuh nya .

"Sudah baikan" tanya Mark dengan lembut .

"Pusing "jawab haechan dengan nada lirih .

Mendengar jawaban dari haechan, Mark kembali menggendong tubuh gadis , membawa nya keluar dari kamar mandi dan kembali membaringkan nya di kasur .

"Tidur lah " Mark mengecup kening haechan lama , lalu mengelus kepala gadis itu dengan lembut .

Sentuhan lembut yg di berikan oleh Mark pada nya , perlahan lahan membuat haechan kehilangan kesadaran nya ,kini gadis itu sudah tertidur dengan pulas nya .

Mark yg melihat hal itu hanya bisa tersenyum, haechan memang gadis yg sangat manis dan juga imut ,apalagi tertidur seperti sekarang ini .

"Gue nggak akan pernah ngebiarin lo pergi lagi, haechan sayang , bagaimana pun juga ,lo itu milik gue , dan selama nya akan jadi milik gue , nggak akan ada orang lain yg bisa milikin Lo selain gue "batin Mark sembari menatap haechan dengan pandangan lekat .

Obsesi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang