5

1.5K 82 13
                                    

Haechan mengerjab ngerjabkan mata nya , hal pertama yg di lihat nya adalah  Mark yg tengah berdiri menatap ke luar jendela .

"Hiks " haechan terisak ,membuat Mark membalikkan tubuh nya ke arah gadis itu .

Haechan lebih dulu memutuskan Kontak mata pada lelaki itu .

Tatapan tajam dari mata itu membuat haechan semakin takut , dia ingin sekali keluar dari sini , tapi nyata nya hal itu sama tidak mungkin untuk gadis itu lakukan , karena semua penduduk yg ada dalam desa ini dalam kuasa laki laki itu .

"Kenapa menangis, sayang " haechan memejamkan mata nya saat laki laki mengusap air mata nya Dengan jari nya .

Kata kata yg keluar dari mulut Mark memang terdengar lembut , tapi tatapan tajam dan dingin itu masih terlihat jelas pada wajah laki laki itu .

Kening Mark menyergit,ketika melihat tangan kanan haechan yg memegang bandul pada kalung yg tengah di pakai nya .

"Nono , aku mohon , tolong "batin haechan sambil memejamkan mata nya .

Haechan sangat kaget saat Mark menarik kalung yg ada di leher nya , gadis itu menggeleng kuat ketika kalung itu sudah berada di tangan laki laki itu .

"Kak Mark ! , tolong kembalikan kalung itu ! "  Ucap haechan setengah berteriak .

Gadis itu buru buru bangun dari tempat tidur nya ,tidak peduli dengan tubuh nya yg masih terasa lemah sekarang.

Mark mengangkat kalung itu tinggi tinggi , membuat haechan kesusahan untuk mengambil nya , gadis itu bahkan harus melompat lompat , berusaha untuk mengambil kalung kesayangan itu .

"Kak Mark , aku mohon kembalikan" kata nya ,yg masih berusaha mengambil kalung tersebut, mata nya bahkan sudah berkaca kaca ,siap kapan saja menumpahkan air mata nya .

Mark menatap haechan dengan pandangan datar , sesayang itu kah gadis yg di cintai nya ini ,pada kalung jelek yg ada di tangan nya sekarang .

"Kak Mark ...hiks...tolong "

Tangan Mark dengan gesit membuka bandul kalung tersebut.

Wajah nya mengeras,saat melihat dua foto kecil berada di dalam bandul itu.

Sementara haechan, gadis itu semakin takut saat melihat ekspresi Mark , yg terlihat sangat marah .

"Lee Jeno ,BRENGSEK ! "

"KAK MARK JANGAN ! " Teriak haechan berlari dengan cepat , kemudian menghalangi jalan Mark yg ingin keluar dari kamar itu .

"Minggir haechan, gue nggak mau nyakitin lo "kata Mark dengan menatap ke arah gadis yg ada di hadapan nya dengan dingin .

"Aku mohon ...hiks...jangan buang kalung nya ...aku mohon kak ...hiks "

Mark memejamkan mata nya ,tangan nya mengepal kuat , sungguh perasaan nya tidak kuat saat melihat wajah permohonan dari orang yg di cintai nya .

"Kak Mark ...hiks "

Mark memasukkan kalung tersebut ke kantong kemeja nya ,lalu menarik tangan haechan menuju ke arah kasur.

Haechan mencoba memberontak untuk melepaskan tangan Mark yg menyeret nya , tapi laki laki itu dengan cepat menggendong tubuh nya layak nya karung beras .

Tubuh haechan hempaskan nya ke kasur empuk tersebut , lalu dengan tangan nya menahan tubuh haechan yg semakin memberontak.

"Kak Mark ...hiks...lepaskan "

"Maafin gue "

Mark mengambil seutas tali di meja yg terletak di samping kasur tersebut,  kemudian di ikat nya kedua tangan haechan beserta kaki gadis itu .

"Lepasin ...hiks ...TOLONG ! "Gadis itu berteriak minta tolong , walaupun rasa nya bercuma saja dia melakukan nya .

Meskipun orang orang yg mendegar teriakan haechan, mereka pasti tidak akan bisa menolong nya ,karena Mark tidak akan segan segan melukai orang yg berani mencampuri urusan nya .

"Kak Mark jahat ...hiks hiks ...lepasin .. tolong !, Jeno tolong ! "

Mata itu seketika kembali menatap tajam ke arah haechan, berani nya gadis ini menyebut nama laki laki itu.

"TOLmmppphhh " mark dengan cepat menutup mulut gadis itu dengan lakban hitam.

"Berani  berani nya Lo kembali nyebut nama laki laki itu !, Lo liat aja ! , Gue bakalan buang kalung ini ! "

"Mmmppphh" haechan memberontak, dia berusaha melepaskan ikatan yg ada di tangan nya .

Air mata nya mengalir semakin deras , di tidak rela kalau sampai kalung pemberian dari Jeno di buang oleh Mark .

"Mmmppphh mmpphh"

Dia ingin berteriak , tapi yg keluar hanyalah gumaman gumaman tidak jelas dari mulut nya .

Mark tersenyum miring , dia mendekat ke arah haechan yg masih berusaha melepaskan diri , di cium nya dengan lembut kening gadis itu sebelum keluar dari kamar tersebut .

"Nono maafin chanie "









.
.
.














"Aduh sahi , kita mau cari kak haechan kemana lagi coba , ini udah gelap ,nanti pasti kak Nana sama yg lain panik karena kita nggak ada di rumah"

"Cio, kalau Lo mau pulang ,pulang aja , gue bisa cari kak haechan sendirian " balas gadis rambut blonde itu .

Mashiho menghela nafas nya , sungguh dia sangat lelah sekarang,tapi mana mungkin dia pulang dan meninggalkan Asahi sendirian.

Dia sudah berusaha memberikan pengertian pada sahabat nya itu ,agar mencari haechan besok saja , karena ini sudah malam ,tidak baik anak gadis seperti mereka ,harus keluyuran malam malam seperti ini .

Tapi gadis manis itu masih keras kepala, dia sama sekali tidak peduli dengan kata kata yg di Lontarkan oleh sahabatnya.

"Cio ,ada orang di sana , ayo kita tanya  "kata Asahi dengan nada semangat .

"Eh ,Asahi tungguin ! "Teriak mashiho sambil mengejar sahabat nya yg sudah berada cukup jauh di depan nya .

.
.
.










Mashiho berusaha menormalkan nafas nya yg ngos ngosan , hari ini dia terlalu banyak berlari .

"Permisi kak , apa kakak pernah melihat gadis ini " Asahi menunjukkan foto yg ada di ponsel nya pada remaja laki laki tersebut .

"Tentu saja "

Mata Asahi terbelalak kaget saat melihat laki laki itu membuka tudung jaket di kepala nya .

"Ti..tidak ,mungkin"

Kaki haechan perlahan lahan mundur ke belakang, dia masih tidak percaya dengan apa yg di lihat nya sekarang.

"Sa gimana ud.. HYUNJIN"teriak mashiho saat melihat laki laki yg berdiri di tak jauh dari tempat nya sekarang .

Sementara laki laki yg tak lain adalah hyunjin itu ,nampak tersenyum misterius.

"Gimana dia bisa ada di sini , bukannya seharusnya dia ada di penjara"gumam mashiho , hyunjin yg mendengar hal tersebut hanya tersenyum, mata nya kemudian menatap ke arah Asahi yg masih menatap nya tak percaya.

"Asahi , aku merindukan mu ,kemarilah sayang " hyunjin merentangkan  kedua tangannya ,seakan akan gadis itu akan datang ke pelukan nya .

"Cio lari ! " Asahi dengan cepat menarik tangan mashiho dan berlari dari sana .

Namun dia gadis itu mendadak menghentikan lari mereka ,karena di hadang oleh dua orang laki laki ,yg tak lain adalah teman dari hyunjin .

"Mmmppphh "

"ASAHI ! "

Mashiho yg ingin menolong Asahi yg tengah di tangkap oleh hyunjin, langsung di halangi oleh dua laki laki tersebut.

Hyunjin tersenyum melihat Asahi yg sudah pingsan di dekapan nya ,dia kemudian menggendong tubuh gadis itu ala bridal style .

"Yoshi , jihoon , urus gadis itu"kata nya, setelah itu pergi dari sana .

Obsesi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang