9

1.1K 70 5
                                    

Han jisung menatap datar dua orang gadis yg ada di depan nya ,padahal diri nya ingin pergi ke kantin , tapi langkah nya langsung terhenti saat melihat dua gadis itu menghalangi jalan nya .

Dua orang gadis itu tak lain adalah si kembar, Renjun dan jaemin yg kini menatap ke arah  jisung dengan tatapan tajam .

"Minggir , gue mau lewat "

"Nggak mau , sebelum Lo kasih tau di mana sepupu Lo berada sekarang " kata Renjun dengan nada ketus .

Jisung terlihat menyergitkan kening nya bingung .

"Mark maksud kalian "

"Ck , ya iyalah siapa lagi , di mana laki laki itu sekarang ! "Kali ini jaemin yg berbicara dengan nada tak sabar .

"Gue nggak tau " balas nya dengan nada santai .

Bruk

"Akh "

jisung tersungkur ke lantai , dia menatap marah ke arah jaemin yg baru saja mendorong nya .

Jaemin berjongkok menyamakan tinggi nya dengan jisung , tangan nya kemudian mencengkram erat kerah baju seragam milik gadis itu .

"Jangan bikin kesabaran gue habis , kasih.tau.di.mana.mark.sekarang " kata nya dengan penuh penekanan.

Sementara Renjun hanya bisa terdiam dengan mulut sedikit terbuka , di begitu kaget dengan apa yg terjadi , baru kali ini dia melihat saudara kembar nya bersikap seperti ini ,sangat sangat menyeramkan .

"Kurang ajar ! , Siapa Lo hah ! ,Berani lo ngomong gitu ke gue ! "

Jaemin seketika dengan cepat  menangkap tangan kanan jisung yg mengarah ke arah nya , gadis itu ingin menampar jaemin .

Jisung meringis kesakitan saat jaemin semakin kuat mencengkram tangan nya , tapi jaemin hanya menatap gadis itu dengan wajah datar nya , dia sama sekali tidak peduli dengan ringisan kesakitan dari gadis itu .

"Gu..gue nggak tau akhh "

"Jangan bohong Lo " jaemin semakin mempererat cengkraman nya sembari menatap jisung dengan tatapan tajam nya  .

"Beneran ...gue ..akh ..be...neran nggak tau ,di..mana ..Mark se...sekarang "kata nya berusaha menjelaskan sambil menahan sakit di tangan nya , yg masih di cengkram oleh jaemin .

Jaemin menatap ke arah mata jisung dengan wajah serius, berusaha melihat kebohongan di sana .

Tak lama setelah itu dia menghembuskan nafas nya berat, kemudian di lepaskan nya dengan kasar tangan jisung yg di cengkram nya .

Jisung meringis kesakitan sambil  memegangi tangan nya yg terlihat memerah setelah mendapatkan cengkraman kuat dari jaemin .

"Njun ,Dia beneran nggak tau ,sebaik nya kita pergi aja" jaemin menoleh ke arah Renjun yg ada di samping nya .

"Tunggu sebentar " balas Renjun menatap jaemin Dengan wajah datar nya .

Jaemin menghela nafas nya kasar , dia  tau betul apa yg saudara kembar nya ingin lakukan sekarang .

Renjun kemudian berjongkok menyamakan tinggi nya ke arah Han jisung yg masih dalam posisi nya ,terduduk di lantai .

Tangan Renjun mencengkram erat rahang jisung hingga membuat gadis itu meringis kesakitan .

"Gue nggak peduli Lo siapa , gue juga nggak peduli gue bakalan di keluarin di sekolah ini, tapi satu yg Lo tau , kalau dua sahabat gue sampai kenapa napa ! , gue pastiin hidup Lo nggak bakalan tenang ! " Renjun melepaskan cengkraman nya dengan kasar , kemudian menarik tangan jaemin pergi dari sana .

Meninggalkan Han jisung yg kini menatap kedua gadis kembar itu dengan raut wajah , sedikit ketakutan .

"Kak Mark kurang ajar ! , Lo yg buat masalah kenapa jadi gue yg kena ! "Batin gadis itu .

.
.
.














Mark tersenyum melihat haechan yg kini memakan makanan yg tadi di bawakan nya dengan lahap .

Sesekali tangan Mark mencubit pipi gembul gadis itu dengan gemas .
sungguh Mark tidak dapat menahan nya , karena haechan sangat sangat menggemaskan, ingin rasa nya Mark mengigit pipi gadis itu .

"Kak Mark "panggil haechan dengan nada pelan"

"Iya ,sayang , ada yg kau butuhkan " Mark menatap ke arah haechan dengan serius nya .

Haechan menggelengkan kepala nya pelan , mulut nya masih mengunyah makanan ,dan hal itu membuat kedua pipi nya sedikit mengembung.

"Astaga lucu sekali , sayang,  kau tau ,kau membuat ku ingin menerkam mu sekarang juga "kata Mark memalingkan wajah nya ke arah samping , sungguh dia harus menahan nya sekarang, dia tidak tega melakukan nya dengan keadaan haechan yg tengah mengandung seperti sekarang ini, dia tidak ingin bayi yg tengah di kandung haechan kenapa napa ,apalagi kini kondisi gadis itu sedikit lemah .

Sekarang ini Mark sedang berusaha sebisa mungkin agar tidak menyakiti gadis yg ada di depan nya saat ini , walaupun dia tidak tau apakah dia akan bisa melakukan nya atau tidak nanti nya .

"Kak Mark , sudah makan " tanya haechan menatap Mark dengan takut takut .

"Hmm , sudah , kau mau tambah lagi " Mark melirik ke arah piring kaca yg sudah kosong , seperti nya haechan memang sangat kelaparan .

"Ti..tidak "jawab haechan dengan nada gagap sambil menundukkan kepala nya .

Mark kemudian mengangkat dagu haechan, hingga kini pandangan kedua bertemu, Mark langsung menempelkan bibir nya di bibir gadis itu , hanya menempel tak ada lumatan seperti yg sering dia lakukan pada gadis itu .

Sementara haechan, gadis itu hanya diam menerima perlakuan yg di berikan Mark , sebenarnya dia ingin melawan, tapi hati dan juga tubuh nya sama sekali tidak bisa di ajak kerjasama dengan hal ini .

Entah kenapa saat Mark mencium nya , dia merasakan jantung nya berdegup lebih kencang, saat laki laki itu tidak ada di kamar ,seketika diri nya merasa kehilangan, dan juga saat Mark memeluk nya ,itu membuat nya merasa nyaman dan juga terlindungi.

Haechan juga tidak mengerti dengan perasaan nya sekarang , kenapa dia bisa seperti itu .

"Yakin tidak ingin tambah makanan nya " haechan membalas nya dengan mengangukkan kepala dengan ragu .

Mark yg melihat nya tersenyum, tanpa aba aba lagi di gendong nya tubuh haechan ala bridal style , membuat gadis itu  seketika terpekik kaget dengan apa yg di lakukan oleh laki laki itu .

"Kak Mark "

"Gue tau kau masih lapar , sayang , gue benar kan "kata Mark sembari mengamati wajah manis gadis itu .

"Maaf "lirih haechan, tak berani melihat Mark .

"Haechan sayang , coba lihat gue sekarang "

Haechan kemudian mengangkat kepala nya dengan ragu ragu , kini mata nya langsung bertemu dengan mata jam milik Mark .

"Sayang , Mulai sekarang , jangan sungkan sama gue , kau mengerti " kata Mark menatap haechan sambil tersenyum, membuat gadis itu mengangukkan kepala nya ,bibir nya seketika juga tersenyum .

"Baiklah, sekarang ayo kita pergi  "

"Kak Mark "

"Hmm "

"Kita mau kemana " tanya haechan dengan nada lemah .

"Ke lantai bawah, sayang , bukannya kau masih lapar , gue udah nyipin banyak makanan di sana " kata nya sambil menatap haechan yg ada di gendongan nya ,  kemudian pergi membawa keluar gadis itu dari kamar tersebut.








Obsesi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang