Duarrr
Suara tersebut berasal dari dentuman serangan Sasuke dan Naruto di lembah akhir setelah Perang Dunia Shinobi ke 4
BRAK
Keduanya terjatuh dengan memar serta kehilangan satu tangan mereka masing. Mereka berdua terlihat jauh dari kata baik - baik saja.
"Ittai... ugh kuso! Aku tidak bisa bergerak!" Naruto mencoba bangkit, masih ingin bertarung sepertinya.
"Hentikan Naruto! Kau akan mati jika banyak bergerak."
"Huh?" Naruto terdiam, benar kata Sasuke. Tapi bukan kah sama saja? Setelah ini dia pasti mati kan? Naruto tertawa hambar di dalam hati.
"Aku mengakui aku kalah." Naruto terdiam mendengar ucapan Sasuka yang tiba tiba.
"BAKA ERO! Pertarungan ini bukan menentukan menang atau kalah tahu! Pertarungan ini, untuk membuka matamu. SIALAN KAU TEM--" Ucapan Naruto terhenti saat melihat air mata Sasuke mengalir.
Ia tersenyum mengejek. "Pfft...Heh??? Apakah ada seseorang yang menaruh bawang disini Teme? Atau matamu itu kemasukan pasir?"
Sasuke memalingkan wajahnya ke samping. "URUSAI DOBE!"
Naruto tertawa melihat itu, kemudian ia tersenyum dan menatap langit.
"Ne..Sasuke."
"Hm?" Sasuke memandang wajah Naruto dari samping. Ah, ia baru sadar Naruto terlihat manis dan cantik secara bersamaan walaupun wajahnya babak belur.
"Aku senang kau sudah sadar, aku bisa menepati janji ku pada Sakura..."
Sasuke terdiam, masih menunggu agar Naruto selesai bicara. Naruto melihat ke arah Sasuke.
"Berjanjilah padaku kau akan menjaga orang orang di desa." Ucap Naruto sambil tersenyum lebar. Sasuke tertegun sebentar, bertanya tanya kenapa si Dobe nya ini mengatakan hal itu.
"Apapun yang terjadi, kau harus tetap hidup." Naruto mencoba untuk bangkit walaupun susah.
"Naruto, jangan banyak bergerak." Bukan nya mendengarkan, Naruto malah menghampiri Sasuke. Entah keberanian darimana, ia memeluk Sasuke. Sasuke tentu terkejut apa yang Naruto lakukan.
"Okaeri, Sasuke." Ucap Naruto sambil tersenyum.
Naruto mengambil tangan kiri Sasuke dan menyatukan nya. Membuat segel untuk melepas Mugen Tsukoyomi. Setelah semua orang bebas, Naruto memejamkan matanya dengan tenang.
Sasuke yang merasakan Naruto tidak bergerak mencoba membangunkan Naruto namun tidak berhasil. Sakura dan Kakashi datang mebghampiri mereka, walaupun awalnya mereka sedikit terkejut karna posisi Sasuke dan Naruto yang masih berpelukan.
"Naruto, Sasuke-kun!" Panggil Sakura.
"Sakura! Cepat obati Naruto!"
Sebelum mengalirkan chakra medis nya ke naruto, ia memeriksa keadaan Naruto terlebih dahulu. Sakura menggelengkan kepala dengan air mata yang ada di pelupuknya. 'Tidak, Naruto tidak akan mati kan..?' Begitu lah pikiran nya sekarang.
"S-Sasuke kun... Naruto sudah tidak ada.." Ucap Sakura dengan nada bergetar.
Para shinobi yang mendengar hal itu sangat sedih, pahlawan mereka telah pergi, matahari mereka telah pergi.
Tidak akan ada lagi Naruto si berisik, tidak akan ada lagi Naruto yang menjahili teman-teman nya, tidak akan ada lagi Naruto yang membuat onar di mana pun ia berada.. Naruto mereka sudah pergi untuk selamanya.
-----------------------------------------------------------------
In Another Place.
Di pinggir danau yang indah terdapat seorang gadis yang sedang berlari mengejar kupu-kupu di sekitarnya. Namun tiba tiba sosok berbaju putih mengagetkan nya.
"HUAAA, H-HANTUUUUU!!!!" Teriak gadis pirang itu. Sosok yang mendengar itu langsung menjitak kepalanya.
"Bodoh, apa kau melupakan ku huh?" Gadis itu mengerjapkan matanya berkali kali sambil mengusap kepalanya.
"HEHHH??? RIKUDOU JIJI? Kenapa jiji berada di sini?"
"Hm? Kau sudah melakukan banyak kebaikan di Dunia mu, jadi aku akan menawarkan mu sesuatu.. itu pun jika kamu mau." Ucap Rikudou Sennin.
"Hontou kah?! Yosh, apa tawaran nya jiji?" Tanya Naruto dengan wajah berseri-seri. Berharap Rikudou Sennin memberikan nya banyak ramen anti kadaluwarsa.
"Aku akan menghidupkan mu kembali, tapi kau akan hidup di dimensi yang berbeda dan tentu saja Kurama akan ikut bersama mu. Ya.. sebenarnya ini lebih ke reinkarnasi."
Naruto berfikir sejenak setelah mendengar ucapan Rikudou Sennin. 'Sepertinya tidak buruk' Itu lah yang ada di pikiran nya. Lagian dia berada disini sendiri walaupun ada Kurama yang menemani nya tetap saja dia ingin bermain dengan orang lain.
Sebenarnya ia bertanya tanya, sekarang dia berada dimana. Apakah surga? Tempat nya sangat indah seperti di Surga, tapi aneh nya kenapa hanya diri nya sendiri yang berada di sini? Ia bahkan tidak menemukan Tou-chan dan Kaa-chan nya.
Naruto menggelengkan kepala, sangat melelahkan jika dia berfikir terlalu lama, dan jika lelah ia akan merasa lapar.
"Hmm.. Baiklah, jika jiji memaksa aku akan menerima tawaran jiji." Mendengar hal itu Rikudou hanya terkekeh geli.
"Tutuplah matamu, Naru." Naruto pun menutup mata nya dan lama kelamaan tubuh nya menghilang bersama cahaya putih.
"Berbahagialah disana." Bisik Rikudou.
----------------------------------------------------------------
Naruto membuka mata nya, dan melihat ini bukan di tempat yang tadi. Ia mencoba bamgkit namun tubuh nya tidak bisa bangun sama sekali, mata nya berkaca-kaca dan tak lama ia menangis, tapi tiba tiba tubuh nya di angkat oleh seorang wanita cantik berambut hitam.
"Are? Putri Kaa-chan sudah bangun? Tumben sekali kamu menangis saat bangun tidur, sedang rindu Tou-chan mu, hm?" Wanita itu berbicara dengan lembut, Naruto mengerjapkan mata nya berkali-kali dengan lucu.
Wanita itu hanya tersenyum dan mengecup pipi gembul Naruto dan berkata.
"Hidup lah dengan bebas, Naru-chan."
----------------------------------------------------------------
Hai semua! Semoga suka sama cerita ku ya xixixi.
Oh iya, kalau ada typo atau kalimat yang kurang pas menurut kalian jangan lupa di komen, mkay? Jangan lupa juga buat tinggalin jejak jika menikmati cerita buatan author ya!!!
Bye-bye semua, sampai ketemu di chapter selanjutnya!
©luffyyyys.
KAMU SEDANG MEMBACA
© Reincarnation Naruto In The World Of One Piece
AventuraCeritanya lagi hiatus ya kids. Baca aja langsung ya kak shishishi.