Mimpi buruk.

1.1K 144 6
                                    

Di kapal Red Force terlihat seorang gadis pirang yang sedang berbaring menatap awan. Wajah nya terlihat damai namun kosong.

"Pergi lah ke kamar mu jika kau mengantuk, Naru." Naru tersentak kaget hingga duduk.

"Jangan berbicara tiba-tiba seperti itu, paman!" Pekik Naru kesal, Benn hanya terkekeh pelan mendengarnya.

"Besok kita akan sampai di sebuah pulau." Mendengar itu wajah Naru berseri-seri.

"Hounto kah?! Yosh, ini pasti sangat menyenangkan! Aku tidak sabar menunggu hari esok 'ttebayo!" Naru berujar dengan semangat. Shanks yang memperhatikan percakapan Naru dan Benn sedari tadi tersenyum tipis.

"Hey, Naru! Kemari, sudah waktu nya makan siang."

"Ya, kami akan segera ke sana!" Naru menarik tangan Benn untuk menuju dapur, Naru bahkan melewati Shanks begitu saja padahal Shanks sudah berharap anak nya menggandeng tangan nya.

Dengan kesal Shanks berjalan mengikuti Naru dan berkata. "Oi! Aku ini tou-chan mu, kenapa kau malah menarik tangan Benn?"

Naru berhenti berjalan kemudian menatap mata ayah nya dengan tatapan lugu nya.

"Karna aku menyukai paman Benn!" Ucap Naru dengan polos nya sambil tertawa, Shanks pundung sedangkan Benn hanya menyeringai melihat anak kapten nya itu lebih menyukai nya dari pada ayah nya sendiri.

"Tou-chan, Ayo! Peliharaan ku akan mati jika aku tidak cepat-cepat makan!" Shanks berdiri dan mulai berjalan dengan wajah lesu nya.

"Ya, ya, ayo kita ke dapur seka- TUNGGU! APA YANG KAU PELIHARA GADIS KECIL?!"

"Huh? Oh, benar!" Naru mengusap perut nya. "Kata Makino-san, jika aku tidak makan maka cacing di perut ku akan mati, karna aku tidak mau mereka mati maka ayo makan ramen 'ttebayo!" Naru dengan semangat berlari ke arah dapur dan melupakan Shanks yang menganga lebar dan Benn yang geleng-geleng kepala.

"Hentikan ekspresi bodoh mu itu, Okashira." Shanks tersadar kemdian menatap Benn dengan malas lalu berjalan meninggalkan Benn, masih kesal karna putri kecil nya lebih menyukai Benn dari pada diri nya sendiri.

*****

"Ibu ku melarang ku bermain dengan gadis merah itu."

"Ibu ku juga, katanya dia seorang iblis."

"Iblis? Apa dia jahat?"

"Kau tidak tau? Ayah ku bilang dia pernah menghancurkan setengah dari desa ini tahun lalu saat dia berubah jadi monster?"

"M-monster?! D-dia seorang monster!"

"Kalau tidak salah namanya Naru ya?"

"Darimana kau tau?"

"Aku hanya mendengar saja."

Sahutan demi sahutan terdengar setiap kali anak kecil berambut merah itu lewat. Dia tidak tau kenapa orang-orang selalu bilang seperti itu. Tanpa sengaja dia menabrak seorang anak yang lebih kecil dari nya.

"Maaf, maafkan aku." Badan anak yang di tabrak itu gemetar dengan air mata yang mengalir di pipi nya.

"A-apakah kau akan me-membunuhku?" Tanya si kecil dengan suara gemetar takut. Naru menatap anak kecil itu dengan tatapan polos yang bingung.

© Reincarnation Naruto In The World Of One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang