"Hei, apa yang kalian berdua lakukan?" Tanya Ace saat melihat dua orang berbeda gender sedang duduk sambil berbicara.
Mereka berdua menoleh pada Ace sambil tersenyum lebar, Luffy melambaikan tangan nya pada Ace.
"Ace!" Panggil Luffy. Ace menghampiri kedua orang itu, Luffy dan Naru.
"Oh, Ace! Apa yang kau lakukan malam-malam begini? Kenapa kau tidak tidur 'ttebayo?" Tanya Naru dengan tatapan bingung. Ace menatap garang dua orang di depan nya dan..
Ctak.
"Seharusnya aku yang bertanya pada kalian dasar bodoh!" Teriak Ace garang sambil menjitak kening Luffy dan Naru membuat sang empu mengaduh kesakitan.
"Aku tidak bisa tidur! Lalu aku melihat Luffy sedang disini, jadi aku dan Luffy hanya bercerita." Ucap Naru sambil melirik ke samping, menghindari kontak mata dengan Ace.
"Hei! Itu tidak benar! Aku terbangun karna kau bilang kau sedang memakan daging!" Teriak Luffy tak terima. Naru sedikit meringis merasakan aura dingin dari depan nya.
"H-hei Ace, lihat! B-bulan nya terlihat indah." Ucap Naru sambil menunjuk bulan, mencoba mengalihkan pembicaraan. Tapi jelas itu sia-sia, keringat dingin mengucur di kening Luffy dan Naru. Insting keduanya mengatakan hal buruk akan terjadi, dan..
Duag!
Kepala mereka berdua di pukul begitu saja oleh Ace. Terlihat benjolan di kepala merea.
"Ittei." Ringis kedua nya sambil mengusap bagian benjol nya, bahkan setitik air mata terlihat di pinggiran mata mereka.
"Kenapa kau memukul ku juga?! Aku sudah mengatakan hal yang benar!" Teriak Luffy garang.
"Urusai!" Ucap Ace, dia menghela nafas sejenak.
"Ugh, pukulan Ace seperti pukulan jii-chan. Aku jadi merindukan jii-chan." Kalimat terakhir Naru membuat kedua orang itu melotot terkejut sambil menatap Naru. Yang di tatap merasa bingung.
"Ada apa dengan kalian?" Tanya Naru heran.
"K-kau merindukan kakek kejam itu?" Tanya Luffy bergidik ngeri.
"Tentu saja! Apa kalian tak merindukan nya?"
Terlihat sebiji keringat di kepala Luffy dan Ace, dengan wajah datar nya mereka berdua mengatakan "Tidak."
Naru paham kenapa mereka berkata begitu, itu pasti karna kakek nya selalu menganiaya berkedok melatih mereka.
"Ah! Omong-omong apa Sabo sudah berlayar juga?" Tanya Naru dengan semangat, membuat suasana menjadi hening. Ace dan Luffy sama-sama terdiam.
"Hei! Kenapa kalian diam?" Tanya Naru. Naru ikut terdiam saat melihat Luffy yang sudah menunduk dan melengkung kan bibir nya ke bawah. Mata nya beralih ke Ace. Satu kalimat yang membuat jantung nya berhenti berdetak.
"Sabo sudah meninggal." Setelah mengucapkan kalimat itu angin berhembus kencang menerpa wajah Naru sehingga.
"H-huh? Kau bercanda kan Ace?" Tanya Naru sambil menatap Ace dengan tatapan tak percaya.
"Hey, Luffy! Apa kau dengar apa yang baru saja Ace katakan? Dia bilang Sabo telah meninggalkan kita. Hahaha Sabo tidak akan meninggalkan kita ya kan, Luffy? Ayo katakan sesuatu, Luffy." Naru memandang Luffy dengan penuh harap, mata nya terlihat berkaca-kaca.
Luffy mendongak menatap wajah Naru. "Apa yang di katakan Ace benar." Ucap Luffy dengan tatapan yang sedikit meredup.
Naru tertawa hambar, "Uso! A-apa yang sebenarnya kalian katakan, sih?" Air mata nya mengalir di pipi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
© Reincarnation Naruto In The World Of One Piece
PertualanganCeritanya lagi hiatus ya kids. Baca aja langsung ya kak shishishi.