[1]

184 72 6
                                    

Jinbadboy_



Yoo Jin Ae. Anak gadis itu kembali datang ke sekolah setelah menyelesaikan hukumannya selama seminggu diskors karena berkelahi dengan siswa junior untuk melindungi adik perempuannya yang dibully oleh teman seangkatanya.

Anak gadis yang baru berusia delapan belas tahun itu sudah menginjak kelas tiga SMA, beberapa bulan lagi Jin Ae akan mengikuti ujian akhir tapi ia malah membuat masalah dengan juniornya. Jin Ae tidak pernah berkelahi dari awal masuk SMA sebelumnya, baru kali ini siswi itu berkelahi sampai harus menerima hukuman itu berarti masalah yang Jin Ae buat bukanlah masalah kecil melainkan melukai juniornya sampai harus dirawat di rumah sakit.

Jin Ae memasuki kelas dan duduk di bangku seperti biasanya, banyak teman-teman sekelasnya terkejut dan bertanya tentang masalahnya dengan junior, pasalnya Jin Ae selalu bersikap baik dan seorang siswi normal sebagaimana biasanya jarang memiliki masalah serius.

"aku baik-baik saja, jangan khawatir" Jin Ae tersenyum meyakinkan teman-temannya, ia kembali menjadi Jin Ae seperti biasa.

"Soomin-ah, apa pelajaran hari ini ada tugas yang ku lewatkan?" Jin Ae berbalik badan bertanya pada teman dekatnya yang duduk tepat di belakangnya.

"Jadwal jam pelajaran kita diganti. Kau tidak baca grup semalam?" Soomin memperlihatkan ponselnya yang terdapat pergantian jadwal jam pelajaran.

"Ooh, Han ssaem  sudah tidak mengajar kita lagi, diganti dengan guru baru sejak minggu lalu Han ssaem terakhir mengajar" sambung Soomin.

"Benarkah? Ooh bagus, aku tidak akan dimarahi lagi" Jin Ae tersenyum senang mengetahui guru yang sering memarahinya sudah tidak mengajar.

"Kau dimarahi karena sering mengantuk di kelas, kau ingat?" Soomin mengingatkan.

"Habis caranya mengajar membuatku bosan dan mengantuk, coba kalau itu Jung ssaem" Jin Ae semakin membuat senyum membayangkan betapa menyenangkan dan berkarismanya Jung ssaem  itu.

"Cih kau lihat saja sebentar, seonsaengnim  baru yang mengajar kita Bahasa lebih tampan dan berkarisma, dia juga baik dan ramah tidak seperti guru yang lain" Soomin tidak mau mengalah.

Tepat saat itu juga Bel berbunyi, semua siswa masuk ke kelas mereka masing-masing untuk memulai pelajaran. Jin Ae tak mau memperpanjang percakapannya lagi dengan Soomin karena jika itu dilanjutkan maka tidak akan pernah ada namanya akhir jika membahas pria-pria tampan pilihan masing-masing.

Semua murid menatap guru yang baru saja memasuki kelas dengan senyum ramah dan wajah yang ceria. Jin Ae pun memperhatikan guru itu, ia bahkan memberi kesan pertamanya melihat pria itu. Seorang pria tinggi berpenampilan dewasa, tampan namun tegas, terlihat cerdas dan menawan. Dia hanya menjabat sebagai seorang guru di sekolah itu namun wajah dan sikapnya mampu memikat begitu banyak hati para guru-guru wanita dan siswa-siswinya.

 Dia hanya menjabat sebagai seorang guru di sekolah itu namun wajah dan sikapnya mampu memikat begitu banyak hati para guru-guru wanita dan siswa-siswinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEONSAENGNIM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang