jinbadboy_
Sudah beberapa hari berlalu sejak sejadian Jin Ae dengan tingkat malunya meminta pertolongan dengan guru bahasa Koreanya, Kim Seokjin. Beberapa kali juga mereka bertemu atau berpapasan, berbeda dengan Jin Ae yang merasa bersalah telah mengganggu Seokjin waktu itu Seokjin bahkan tampak tidak perduli ketika berpapasan dengan Jin Ae atau saat mengajar di kelas seolah benar-benar terlupakan mereka pernah ada cerita, Seokjin begitu profesional.
Jin Ae tidak fokus ketika melihat Seokjin, mengingat waktu itu tatapan Seokjin terlihat marah dengannya walaupun Jin Ae diantar pulang sampai depan wilayah perumahannya itu tetap terbayang-bayang di kepalanya. Seperti saat ini,
BRAK!
Jin Ae terkejut mejanya digebrak oleh Seokjin suaranya tidak terlalu keras tapi cukup mengagetkan seluruh murid di kelas Jin Ae.
"saya tidak suka murid saya tidak mendengar dan memperhatikan pelajaran saat kelas saya sedang berlangsung, kalau kamu tidak berniat mengikuti pelajaran saya maka pulang saja" ucap Seokjin menegaskan tangannya mengarah pintu depan kelas mengisyaratkan untuk Jin Ae segera keluar.
Jin Ae sangat terkejut dengan ucapan, tatapan dan nada bicara Seokjin ia berdiri dan membungkuk hormat pada gurunya. Tenang namun mematikan, pikirJin Ae.
"Maafkan saya, seonsaengnim " ucap Jin Ae. Seokjin hanya menatap datar seperti biasanya.
"Sehabis pelajaran ini tolong kamu temui saya di ruang guru" ucap Seokjin seperti memperingati Jin Ae dan mempersiapkan diri untuk dimarahi nanti di ruang guru.
📖🖊️📚
Tepat bel itu berbunyi menandakan pelajaran telah usai.
Jin Ae merapikan buku-buku memasukkannya kedalam tas sekolahnya lalu berjalan menuju loker miliknya dan mengambil jaket serta barang-barang lainnya yang Jin Ae letakkan disana, bersiap-siap untuk pulang.
Pelajaran yang dibimbing oleh Kim Seokjin itu tepat sekali diurutan paling akhir Jin Ae akan pulang terlambat hari ini karena harus pergi ke ruang guru menemui Seokjin.
Jin Ae hanya takut jika Jung Jaesun si mantan kekasih akan menunggunya di luar sekolah dan mengganggu Jin Ae lagi seperti hari itu. Hari ini Jin Ae akan sulit menghindar lagi sebab bus sudah pergi dan ia meminta Jungkook mengantarkan Aera pulang lagi dengan selamat.
Dengan pelan dan hati-hati Jin Ae mengetuk pintu ruang guru. Kemudian masuk ke dalam berdiri sopan tepat di hadapan meja ruangan Kim Seokjin. Anehnya Jin Ae rupanya tidak sendirian, ada siswa kelas lain berdiri di sebelahnya dengan posisi sama sopannya dengan Jin Ae.
"Baiklah, selamat sore" Seokjin memberi salam, menatap kedua murid di hadapannya datar seperti biasanya.
Karena tidak ada yang menjawab salam Seokjin dan keduanya memilih menundukkan kepala akhirnya Seokjin mulai bertanya lebih dulu.
"Kalian tahu mengapa saya meminta kalian ke ruangan saya?"
"Tidak tahu ssaem" siswa di sebelah Jin Ae menjawab berbeda dengan Jin Ae yang terdiam.
Seokjin terdiam sebentar memperhatikan kedua murid di depannya sebelum kembali berucap.
"Melihat dari sudut pandang saya penampilan, kehadiran, keaktifan dan kedisiplinan kalian selama mengikuti kelas saya. . . Kurang memuaskan" terang Seokjin sembari menutup buku setelah melihat catatan siswanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEONSAENGNIM
RomanceKim Seokjin tidak suka muridnya tidak memperhatikan selagi ia mengajar di kelas, ia tak akan segan-segan memberi hukuman secara halus namun membuat murid yang dihukum mengeluh keberatan. Semua berawal dari hukuman yang menyebabkan mereka terbiasa b...