[10]

72 43 1
                                    

jinbadboy_










"Temui saya di ruang guru setelah kamu selesai dengan Kim Taehyung"

Ujar Seokjin pada Jin Ae tepat baru saja Jin Ae keluar kelas hendak ke perpustakaan lalu segera pulang ke rumah, hari ini Jin Ae sudah pasti terlambat pulang lagi entah apa yang akan di bicarakan Seokjin nanti membuatnya gugup.

"Kau duluan saja, aku harus ke ruang guru sebentar" Jin Ae menghentikan langkahnya, Taehyung berada tiga langkah di depannya pun menghentikan geraknya dan menoleh Jin Ae. Mereka hendak pulang seusai belajar, berjalan berdua sampai depan sekolah.

"Kau ada urusan?" Tanya Taehyung.

Jin Ae mengangguk lalu melambaikan tangannya pada laki-laki itu kemudian segera pergi ke ruang guru.

Jin Ae berjalan sendirian ke ruang guru, pikirannya tak bisa fokus dan merasa gugup ia berpikir dirinya akan diberi hukuman lagi sebab siang tadi Jin Ae lagi-lagi tidak fokus di pelajaran bahasa Korea bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan Seokjin.

Jin Ae masuk ke dalam setelah mengetuk pintu ruangan, melihat Seokjin sudah menunggu di meja gurunya.

"Selamat sore, seonsaengnim" Jin Ae membungkuk memberi hormat.

". . . Duduklah"

Jin Ae duduk di kursi berhadapan dengan Seokjin dan hanya di batasi meja guru di tengah antara mereka. Jin Ae meremas-remas roknya semakin terlihat gugup ketika Seokjin hanya diam membalik halaman kertas yang dipegang.

"Sudah ada sedikit peningkatan nilai dibeberapa mata pelajaran Kim Taehyung, mengurangi sedikit tingkat kemalasan, membolos, tidur di kelas, tidak memperhatikan dan terlambat. . ." Ucap Seokjin sesudah menutup buku daftar nilai anak-anak muridnya.

"Benarkah? Itu bagus" Jin Ae memberikan senyum kecil setidaknya berhasil membuat nilai Taehyung menjadi lebih baik.

"Hm. . . Tapi kamu dikalahkan di mata pelajaran saya"

"Ueh. . ." Jin Ae melebarkan sedikit matanya, cukup dibuat terkejut tidak percaya nilai Taehyung lebih tinggi daripada dirinya.

"Perlukah saya meminta Kim Taehyung untuk mengajarimu juga?"

"S-saya akan berusaha lebih keras lagi" Jin Ae menundukkan kepala merasa ekspresi wajah Seokjin tidak begitu bersahabat.

". . . Tapi saya berterimakasih pada kamu telah berusaha mengajarinya, Taehyung memang masih membantah tapi nilainya masih bisa diselamatkan sekarang" Seokjin melihat teduh wajah Jin Ae yang kembali menatapnya.

"Saya senang bisa membantu" Jin Ae menahan senyumnya.

"Tapi saya menghukum kamu?"

"Oh i-iya. . . Tapi Kim Taehyung tidak seburuk perkiraan saya, saya pikir dia akan sangat menganggu tapi rupanya dia cukup pendiam dan cepat mengerti" ucap Jin Ae.

"Hm dia memang seperti itu"

Seokjin menurunkan kedua sikunya bertumpu di meja, jari-jemarinya menyatu kemudian meletakkan dagu diatasnya.

Jin Ae yang merasa cukup lama menatap dan ditatap langsung memalingkan wajahnya merasakan debaran jantungnya kembali tak karuan. Gadis itu bingung mengapa ia sering kali mengalami hal tersebut bila bersama gurunya, Jin Ae mengira hanya rasa gugup dan takut saja pada seorang guru di sekolah.

Kalau sudah tidak ada yang ingin dibicarakan, aku ingin segera pergi, suara hati Jin Ae.

". . . Ini mungkin menyangkut hal pribadi, maafkan saya" Seokjin menjeda ucapannya.

SEONSAENGNIM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang