jinbadboy_
"Ayo kita bicara di belakang saja, tidak ada orang disana."
Jin Ae sangat bingung dan terkejut bila mendapati si mantan kekasih ada di acara reuni sekaligus birthday party teman Seokjin. Bagaimana bisa?
Jin Ae tidak mengada-ada keluar ruangan menerima telepon ayahnya tetapi seusai menelepon hendak kembali menghampiri Seokjin tiba-tiba suara Jaesun terdengar memanggilnya. Jika Jaesun tidak segera menjelaskan kehadirannya disana mungkin saja Jin Ae akan menghindar seperti biasanya.
Di sinilah mereka berdua, di belakang villa tempat dimana Seokjin dan yang lainnya ada di dalam ruangan, mungkin saat ini aman sebab tak ada seorang pun selain mereka di sana tapi kapan saja seseorang bisa lewat dan melihat mereka.
"Maafkan aku." ucap Jaesun dengan suara pelan.
Mereka berdua duduk di kursi yang sama namun diberi jarak yang lumayan jauh.
"Maaf atas kejadian waktu itu. Aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri, aku terlalu emosional, aku telah memikirkannya berulang kali itu memang salahku . . . Aku seharusnya tidak marah sebelum mendengar penjelasanmu tapi aku malah pergi dan mengabaikan mu." Sambung Jaesun meminta maaf atas kejadian dulu yang mengharuskan hubungan mereka selesai saat itu juga.
". . . Aku tidak berselingkuh, dia hanya temanku yang berbaik hati mengantarku pulang saat aku kekurangan uang menaiki bus. Kau juga membatalkan janjimu karena sakit." Jin Ae melanjutkan.
"Aku tahu, karena itu aku sangat bersalah padamu. Aku langsung marah-marah, pergi ke tempat sialan itu, mengabaikan pesanmu, bertindak kasar dan tidak sewajarnya. Aku menyesalinya, maafkan aku Jin Ae."
Jin Ae diam tak menjawab ucapan Jaesun, rasanya masih janggal atas penjelasan Jaesun. Jin Ae mengingat semuanya, perlakuan tidak sewajarnya itu membuat Jin Ae takut dan teringat terus kalau saja seseorang tidak menyelamatkan Jin Ae waktu itu mungkin saja Jin Ae akan mengalami hal seperti trauma.
"Kenapa kau melakukannya padaku?"
Melihat wajah datar Jin Ae yang terus tertunduk enggan melihatnya membuat hati Jaesun terasa sakit telah membuat gadis itu menderita sebab kelakuan bejatnya.
"Maafkan aku. . . Saat itu kau pun tahu aku sedang banyak pikiran juga kondisi tubuhku kurang baik, aku menunggumu di depan rumahmu berniat ingin berdua bersamamu melepas rasa penatku tapi melihatmu bersama laki-laki lain membuat perasaanku tidak karuan, Yoo Jin Ae." Jaesun mencoba menjelaskan lagi.
"Aku mengerti perasaanmu tapi kenapa kau hendak melakukan itu di kamar kotor yang kau sewa? Memasuki tempat itu saja aku takut, aku berharap saat menemukanmu aku bisa berlindung di balikmu tapi kau sama halnya dengan laki-laki yang merayuku saat masuk. . . Kau bahkan lebih menakutkan sebab memperlakukan ku kasar di depan semua orang mabuk lalu tergesa-gesa menyeretku ke kamar." Jin Ae berusaha menahan air mata yang hendak keluar, suaranya pun terdengar serak.
"Aku, a-aku. . . Maafkan aku." Jaesun merutuki dan menyesali perbuatannya sendiri dalam hati.
Jin Ae ingat bagaimana Jaesun mengumpat padanya di tempat yang bernama club malam, tempat yang berisi ramai orang-orang mabuk dan wanita seksi. Jaesun mengungkapkan sakit hatinya di depan Jin Ae dan semua orang di club, sakit hati muncul karena terlalu banyak memikirkan hal negatif terhadap Jin Ae dan laki-laki yang mengantarnya pulang, terlalu cepat menyimpulkan kejadian sebelum mengetahui semua kebenaran. Jaesun membuat Jin Ae menangis ketakutan, pertama kalinya melihat Jaesun sebejat itu sejak Jin Ae masuk SMA menjalin hubungan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEONSAENGNIM
RomanceKim Seokjin tidak suka muridnya tidak memperhatikan selagi ia mengajar di kelas, ia tak akan segan-segan memberi hukuman secara halus namun membuat murid yang dihukum mengeluh keberatan. Semua berawal dari hukuman yang menyebabkan mereka terbiasa b...