Karena terbawa emosi, secara gak sengaja aku udah membentak Egi dengan suara keras. Dia kembali menundukkan kepalanya, dan sedikit.... Menangis?
"Bukan gitu, hiks.... Aku pikir... Hiks... Aku cuma pengen tau... Hiks .. kamu deketin aku karena kasihan atau.... Hiks... "
"Ha.ha.haa ..." Aku tertawa canggung.
"Gi, sejahat itukah aku dipikiranmu, sampe harus di tes segala?"
Egi menggelengkan kepalanya.
"Aku pulang", tutupku.
"I-ian tunggu....!"
Namun sebelum pulang, aku pergi ke kamar untuk mengambil barang-barang ku. Sementara Egi, masih di tempat yang sama sambil menangis.
Aku tak langsung pergi keluar, aku masih syok dengan apa yang terjadi. Ada sedikit rasa kecewa karena merasa dibohongi, tapi juga bahagia karena akhirnya Egi bisa ngeliat lagi. Dan sedikit sakit, melihat Egi menangis karenaku.
Saat akan keluar kamar, terlihat Egi sedang meringkuk sambil menangis.
"I-ian, ma-maaf .. hiks...", Hanya itu kalimat yang keluar dari mulutnya.
Melihatnya begitu, semakin membuat hatiku sakit. Perlahan aku mendekatinya, dan membantu nya berdiri. Egi melihat ku dengan mata sembabnya.
"Maaf...."
"Kita ngobrol dulu yuk....", Ajakku ke halaman belakang. Kenapa aku ajak kesana? Selain untuk menjernihkan pikiran kami masing-masing, aku ingin bicara lebih tenang dengannya.
"Jadi, sejak kapan?"
Egi masih gak mau bicara dirinya fokus memainkan kuku jarinya. Egi memang seperti ini kalau sedang khawatir dan semacamnya, sama seperti yang ia lakukan saat bertemu mantan pacarnya dulu.
Aku yang mengerti, menggenggam kedua tangannya.
"Gi, bisa liat aku sebentar?"
Dan akhirnya ia menurut.
"Sayang, pertama aku minta maaf udah ngebentak kamu tadi. Bohong kalo aku gak ngerasa kecewa, aku ngerasa kalau kamu gak percaya sama aku sampe harus bohongin aku kayak gitu. Tapi aku juga seneng banget, akhirnya kamu bisa ngeliat lagi"
"Be-beneran?"
Aku mengangguk. "Tentu saja! Cuma aku mohon ama kamu. Lain kali sekecil apapun itu, jangan sampai ada rahasia diantara kita. Aku percaya ama kamu, dan aku harap kamu juga begitu. Asal kamu tau, aku sayang ama kamu gimanapun keadaan kamu. Bukan karena kasihan atau apalah itu. Aku tulus, I really love you"
'cup!'
Ciuman hangat mendarat di bibirnya. Aku menciumnya dengan pelan. Ciuman yang kuharapkan bisa mengungkapkan semua perasaanku padanya. Sebentar, tapi bermakna.
"Ian, ma-af", katanya lagi .
"Ssttss, udah ya.. jangan minta maaf lagi. Gimana kalau kamu cerita ama aku semuanya?"
Dan akhirnya, Egi menceritakan semuanya.
Yang awalnya ia mendadak pergi ke luar negeri dengan alasan pekerjaan orang tuanya, berubah menjadi operasi kornea matanya. Butuh waktu untuk pemulihan sampai ia bisa melihat jernih, makanya Egi baru bisa kembali setelah matanya membaik. Sampai saat ini, mata Egi masih diberi obat tetes mata untuk lebih meningkatkan pemulihan jaringan pada matanya.
Egi juga cerita bagaimana ia selalu menceritakan tiap detail pertemuanku dengannya. Gimana aku memperlakukan Egi dengan baik disaat ia masih tak bisa melihat dulu. Ternyata selama ini, tak ada pria yang benar-benar tulus bersamanya. Bahkan Egi pernah hampir diperkosa oleh pria yang mencoba mendekati nya dulu. Dan sekarang aku mengerti, kenapa orang tuanya sangat percaya padaku. Dia bercerita dengan mata berbinar dan penuh antusias, membuatku betah memandangnya lebih lama...
"Apalagi nanti papi sama mami tau kalo kamu yang nolong aku pas kecelakaan, kayaknya aku bakal disuru langsung nikah deh ama kamu. Heheee", katanya.
"Yaudah, ayok nikah!", Seruku yang langsung diberi cubitan pipi olehnya.
"Kamu ih main nikah-nikah aja !"
"Hahahaa...."
Kamipun tertawa bersama... Melepas ketegangan yang sejak tadi menyelimuti kami ..

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Page ( Young K x Seulgi )
Fanfiction"Lo tau Gi? Hanya karena dimata lo dunia ini gelap, bukan berarti lo gak bisa melihat indahnya cahaya diluar sana. Masih ada hati lo, dan gue yang siap nunjukkin itu semua buat lo" Cast: -Young K DAY6 -Seulgi Red Velvet ------------------- Note: Ce...