Chapter 10

629 99 8
                                    

_ 愛してくれる?_
Can You Love Me?

Bukan dia yang memberi harapan.

Tapi...

Dirimu sendiri yang menciptakan harapan itu.

Hingga akhirnya suatu hari nanti...
Kau bisa saja merasakan sakit dan kecewa.

Hingga kau jatuh, dalam jurang penderitaan tanpa tahu bagaimana caranya untuk kembali.

*

Sasuke, pria itu mengerjapkan matanya saat merasakan cahaya matahari masuk ke dalam kamar melalui celah-celah jendela yang tertutup. Baru saja pria itu hendak bangkit untuk duduk, ia di kagetkan dengan keberadaan Sakura yang tertidur di lantai dengan posisi duduk dan kepala di atas ranjang.

Khawatir istrinya akan mengalami sakit leher, pria itu mengangkat tangannya dan mengusap rambut istrinya perlahan. Rambut merah muda yang selalu jauh dari jangkauan nya yang tidak pernah ia bayangkan bisa ia sentuh.

"Sakura?" panggil Sasuke dengan suara seraknya. Keningnya mengernyit saat merasakan tubuhnya panas, juga agak lemas dan sakit di beberapa sendi.

Sebelum kembali membangunkan istrinya, onyx-nya sempat melirik sebuah kain kompresan dan sebaskom air yang berada di dekat Sakura. Bukan hanya itu, wajah wanita itu juga terlihat lelah, ditambah kantung matanya yang menggelap daripada biasanya.

Apa istrinya itu bergadang untuk mengompresnya semalaman?

"Sakura, bangunlah."

Merasakan tepukan pelan di kepalanya, Sakura mengerjap. Sebelum akhirnya mengerang dan mendudukkan dirinya, wanita itu menguap sebentar dan mengusap lehernya yang terasa pegal. Emeraldnya menatap suaminya yang memandangnya dalam diamnya.

Merasa tidak nyaman, Sakura memutuskan untuk bertanya. "Ada apa?"

"Kau bergadang semalaman?" Nada bicara suaminya itu terdengar khawatir. Sakura yang tersenyum menanggapinya. Memang benar, semalam ia bergadang sampai pukul empat dini hari. Pria itu menggigil semalaman dan keningnya pun terasa panas, selain itu... Pria itu terus-menerus memanggil namanya dengan raut wajah gelisah.

Bangkit dari posisinya, wanita itu merenggangkan otot-ototnya sejenak lalu melirik Sasuke yang masih terdiam menunggu jawabannya.

Wanita itu menunjuk pintu keluar kamarnya dan tersenyum. "Aku akan turun ke bawah, tunggulah sebentar."

Belum sempat Sasuke menjawab, istrinya langsung berjalan cepat menuju pintu dan meninggalkannya sendirian. Sasuke menghela nafas, sebelum akhirnya menyentuh pelipisnya yang terasa pening.

Ck, ia tidak tahu kalau ternyata tubuhnya akan gampang demam. Tahu begini lebih baik kemarin ia tidak menyetujui ucapan mertuanya itu untuk menerobos hujan.

Tiba-tiba, suara notifikasi ponselnya yang tersimpan di meja nakas terdengar di telinganya. Dengan pelan, pria itu meraih ponselnya dan membukanya. Ia langsung mengaktifkan mode gelap saat merasa cahaya ponselnya cukup untuk membuat kepalanya tambah pening.

From : Ibu

Sasuke sepulangmu dan Sakura-chan dari Kirigakure, Ibu meminta kau untuk mampir ke mansion utama. Itachi sudah pulang kemarin, Ibu ingin keluarga kita berkumpul sesekali.

Sasuke langsung mematikan ponselnya tanpa menjawab pesan dari ibunya. Bukannya ia anak yang durhaka, hanya saja kepalanya terlalu pening. Dan melihat display ponsel terlalu lama dengan keadaan seperti ini bisa saja membuat kondisinya bertambah buruk.

Can You Love Me? ( 愛してくれる?) [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang