Chapter 14

527 95 10
                                    

_愛してくれる?_
Can You Love Me?

*

"Hueeek!"

Pria bermata onyx itu menatap istrinya yang menumpahkan seluruh isi perutnya ke dalam wastafel dengan khawatir. Tangannya terangkat, memijat leher belakang Sakura selagi wanita itu terus memuntahkan isi perutnya, bahkan sesuap bubur yang baru saja ia suapkan pada wanita itu tadi.

Sakura melirik Sasuke lewat ekor matanya ketika membuka keran air. Setelah berkumur-kumur, ia membalikkan tubuhnya menatap Sasuke dengan wajah pucat membuat dada pria itu bergemuruh khawatir.

"Sebaiknya kita ke rumah sakit, Sakura."

"Tidak apa Sasuke," Sakura angkat suara, berusaha menenangkan suaminya yang mulai bergerak gelisah, melihat wajah tegang suaminya, Sakura merasa tidak enak. "Aku baik-baik saja."

"Tapi kau muntah, Sakura. Wajahmu juga pucat dan kau berkeringat dingin."

Kepala merah muda itu menggeleng, ia meraih tangan suaminya dan menggenggamnya. "Mungkin ada yang salah dengan pencernaan ku. Aku seorang dokter, jika harus aku ingat kan."

Sasuke hanya bisa diam. Memang benar, Sakura adalah seorang dokter, dan wanita itu jauh lebih tau kondisi tubuhnya dibandingkan dirinya sendiri. Tapi tetap saja, kan? Ia khawatir dan bukanlah hal ta
abu bagi seorang suami mengkhawatirkan istrinya yang sakit.

"Hari ini kau tidak ke kantor?" tanya wanita itu.

Pria bermata onyx itu menggeleng pelan. "Aku ingin menemanimu hari ini," jawabnya.

Sakura menggeleng, ia berjalan menuju keluar kamar mandi dan mendekati lemari pakaian. Tangan kecilnya terulur meraih handuk milik Sasuke dan menyerahkannya pada saat suami yang mengikutinya. "Pergilah ke kantor, Sasuke. Aku baik-baik saja, percaya padaku."

Untuk sesaat Sasuke ragu, memang benar hari ini ia memiliki pertemuan perusahaan OAS untuk rapat kerjasama, selain itu ada beberapa hal yang harus ia diskusikan dengan Naruto dan Sai. Tapi tetap saja, ia tidak ingin meninggalkan istrinya sendirian di rumah.

"Jika ada apa-apa, aku akan menghubungimu." Sakura masih berusaha membujuk Sasuke. Ia tahu, untuk pertengahan tahun ini, Sasuke sangatlah sibuk dengan berbagai kerjasama dengan perusahaan dalam ataupun luar negeri. Dan ia tidak mau pria itu membuang-buang waktu hanya karena dirinya terkena sakit sepele.

Merasa tidak ada pilihan lain, akhirnya Sasuke mengangguk singkat dan menerima uluran handuk dari Sakura. Ia pandangi sejenak istrinya sebelum akhirnya mengusap rambutnya pelan.

"Jaga dirimu."

*

"Bisakah saya bertemu dokter Sakura hari ini?"

Wanita berambut pirang dikuncir empat berujar pada seorang perawat yang kebetulan lewat di hadapannya. Saat ini, ia sedang berada di sebuah rumah sakit besar yang didominasi dengan cat berwarna putih. Ia menatap memohon pada perawat itu, bahkan sampai mengatupkan kedua tangannya.

"Maaf, tapi Sakura-sensei sedang tidak masuk hari ini," jawab perawat itu.

Temari, wanita itu menghela nafasnya sejenak, tidak bisa menahan rasa kecewanya pada jawaban yang ia dapatkan berkali-kali hari ini walaupun ia sudah bertanya pada berbagai orang berbeda. "Kalau begitu, bisakah saya mendapatkan alamatnya?" tanyanya lagi, ia masih belum ingin menyerah.

Sang perawat menggeleng pelan, raut wajahnya menunjukan rasa bersalah. "Maaf, tapi saya tidak bisa memberitahu anda tanpa seizin Sakura-sensei."

Menantu keluarga Nara itu menghela nafas panjang dan langsung melangkah pergi setelah memohon izin. Jade-nya memandang langit cerah tak berawan di atas sana, keningnya berkerut tanda berpikir keras. Menutup matanya sejenak, ia melangkah pergi meninggalkan pelataran rumah sakit.

Can You Love Me? ( 愛してくれる?) [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang