Chapter 17

928 106 36
                                    

_愛してくれる?_
Can You Love Me?

Sakura...

Seharusnya, jangan pernah membuatku mencintaimu. Jika pada akhirnya kau akan pergi dan membuatku kecewa.

Kau mungkin tidak tahu...

Seperti apa rasa sakitnya saat kau menyadari jika dirimu dibohongi oleh orang yang kau cintai.

*

Nyanyian burung Pipit dipagi hari turut mengiringi cahaya matahari yang kini menerobos masuk ke dalam ruangan melalui celah ventilasi. Menyiraminya dengan cahaya keemasan yang perlahan semakin terang.

Pria Uchiha itu menggeliat pelan dalam tidurnya. Kedua mata onyx-nya terbuka, menampilkan sepasang iris yang bisa membuat siapapun terposana akan keindahannya. Ia eratkan pelukannya pada tubuh mungil seorang wanita yang sejak semalam berbagi kehangatan dengannya.

"Bangunlah, Sasuke. Kau harus kerja!" Uchiha Sakura menekan-nekan pipi tirus pria itu dengan jari telunjuknya, mencoba membangunkan sang empu yang masih enggan memulai paginya.

Sasuke menahan diri untuk tidak tersenyum. Entahlah, ia terlalu enggan untuk melakukan aktivitas hari ini. Saat ini, yang ia inginkan hanyalah memeluk wanita dalam pelukannya itu erat-erat. Ia tidak ingin menyisakan jarak barang semilimeter pun.

Ia hanya ingin berada di dekat Sakura sepanjang hari ini.

"Lima menit lagi," jawabnya kemudian.

Bola mata emerald wanita itu berputar malas saat mendengar ucapan sang suami tentang lima menit lagi. Lima menit yang sudah setengah jam berlalu sejak pertama kali ia membangunkannya.

"Sasuke, kau harus bangun sekarang juga!" wanita cantik itu menggeliatkan tubuhnya mencoba melepaskan diri. "Ini sudah pukul tujuh, aku harus membuat sarapan, Sasuke!"

Tubuh kekar pria itu semakin meringkuk dan menarik tubuh sitalnya merapat pada tubuh pria itu. Sakura mendengus keras melihat tingkah sang suami sebelum akhirnya mendaratkan kecupan singkat di dagu pria itu.

Kelopak mata itu perlahan terbuka, menampilkan jelanga sekelam malamnya yang polos. Bibirnya menyunggingkan senyuman tipis sebelum akhirnya terkekeh. "Kau memang selalu tahu cara membuatku tidak bisa tidur, Sakura."

Kekehan merdu langsung meluncur dari bibir ranumnya, membuat Sasuke menahan dirinya untuk tidak berdecak lidah saat melihat senyum meremehkan istrinya. Ya, begitulah. Sasuke mengakui kalau ia memang selalu kalah dari Sakura dalam hal apapun. Bahkan hatinya pun sudah takluk pada wanita itu meskipun mereka belum saling mengenal dulu.

"Cepatlah mandi, aku akan menyiapkan sarapan di bawah," ujarnya. Wanita itu bangkit dari posisinya setelah merasakan pelukan sang suami mengendur. Ia mengambil handuk dan menyerahkannya pada Sasuke yang kini mendudukkan dirinya di atas ranjang.

Seakan teringat sesuatu, Sakura tersenyum tipis. "Hari ini aku shift sampai jadwal makan siang," ujarnya. "Kau ingin makan apa? Mungkin sepulang dari rumah sakit, aku akan langsung ke pasar."

Sasuke mengangguk seraya tersenyum manis. "Apapun itu, asal masakanmu pasti akan aku makan."

"Ck, gombal," balas Sakura sambil bersemu merah. Wajahnya yang merona benar-benar tampak cantik di mata Sasuke, wanita itu memang sangat mempesona, dan selalu seperti itu. Entah keberapa kalinya ia terpesona pada pesona istrinya yang luar biasa.

Bangkit dari posisinya, pria bermata onyx itu langsung meraih pergelangan tangan sang istri sebelum akhirnya mengecup bibirnya singkat. Sebelum istrinya itu sadar dengan apa yang ia lakukan, dengan cepat Sasuke langsung berlari menuju kamar mandi meninggalkan istrinya yang membeku atas perlakuannya.

Can You Love Me? ( 愛してくれる?) [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang