BAB 18 : Jackpot

278 46 7
                                    

◕◍◕◍◕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◕◍◕◍◕

Teriakan penonton ditribun outdoor kini menggema riuh kala pemain dari tuan rumah SMAKARTA mencetak poin di ring lawan.

Hari ini adalah pertandingan basket antar sekolah di Jakarta setelah satu bulan lalu para murid menyelesaikan ujian tengah semester yang memadatkan meraka, dan SMAKARTA yang memiliki 3 lapangan outdoor indoor yang mampu menampung sekitar 3000 penonton dipilih menjadi tuan rumah.

"KEVAN SEMANGAT"

Dan, Kevan yang dari tadi duduk dikursi cadangan kini dipanggil oleh pelatih mereka untuk main bersama tim inti.

Devon mendelik sebal menatap perempuan berponi disampingnya.

"sante dikit ngapa sih?" kata Devon

"nggak bisa! itu Kevan main anjir kudu disemangatin" ujar Caca ngegas.

Devon mendengus, "tau gitu gue ngikut Jogas kebawah anjir" mengingat ajakan Jogas tadi untuk menonton di tribun bawah agar bisa melihat para anggota cheers yang cantik cantik untuk menyemangati para pemain basket yg  sedang bermain.

"Rara mana sih?" tanya Caca celingukan kesana kemari mencari keberadaan sosok yang mengajak dirinya kemari.

Kalau bukan karna Rara, Caca tak akan ikut bersorak-sorai ditribun ini karna memang Kevan yang tak memberi kabar apapun untuk dirinya.

"IH ITU RARA VON" Caca sedikit berteriak menunjuk perempuan berambut sebahu yang menonton di tribun bawah dengan ada Jogas dan lainnya disana.

"Mau kesana??" bisik Devon ditengah-tengah teriakan penonton yang menyaksikan kakak kelas berebut bola.

Caca mengangguk.

Devon meraih tangan Caca agar tak terpisah dari ramainya orang ditribun atas ini.
"Ayo, jangan dilepas ntar lo ilang malah berabe" kata Devon.

Caca mengekori Devon dengan menunduk, takut takut kalau kakinya salah injak dan berakhir menimbulkan keributan disana.

Setelah sampai ternyata Rara bersama Bella teman sekelasnya, dirinya baru ingat setelah melihat kedepan, Yura adalah anggota cheers. Pantas saja tadi Yura ijin kepada Caca untuk meninggalkannya karna urusan penting.

"CACAAAAA" Baru beberapa detik dipikirkan, Yura yang berbalik mendapati sang sohib kini menatapnya berbinar, "SEMANGATT" Ujar Caca yang diangguki oleh Yura dibawah sana.

Kevan yang biasanya bertingkah konyol kini menampilkan raut serius dilapangan sana. Matanya menajam bak elang yang akan memangsa buruannya membuat anak anak athena sedikit terkagum.

Caca yang berulang kali menganga melihat Kevan yang lincah berlarian kesana kemari merebut bola oren dari sang lawan dengan keringat didahinya, lumayan juga.

"mingkem lo" Senggol Zion menatap Caca tak mengerti.

"yon, temen lo ganteng juga ya kalo serius kok gue baru nyadar" kata Caca.

Pink Sweet | Giselle x RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang