"kalo mereka bilang cewek itu cuma temennya, jangan percaya! Soalnya temen cewek mereka cuma Rara sama Caca. Bisa jadi cewek itu salah satu ceweknya mereka" ㅡsiswa SMAKARTA
Pink Sweet, sesuatu yang manis jika diartikan dari namanya. Namun didalamnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◕◍◕◍◕
Sekolah Menengah Pertama umunya menjadi masa paling mengasyikan sebelum memasuki masa remaja yang dipenuhi dengan huru hara kehidupan biasanya. Berbeda dengan gadis polos yang setiap hari dijaili oleh keenam tetangganya yang tak tau malu, dan mengharuskan sahabatnya turun tangan untuk mengusir para makhluk jadi-jadian itu.
Gleanca yang saat itu dipanggil Lea oleh teman sekolahnya sangat senang berganti ganti sepatu setiap harinya, hingga Zeora sang sahabat kecilnya keheranan. "lo punya pabrik sepatu kah?" pertanyaan yang terus terlontar sejak 3 hari lalu kala melihat Gleanca kecil bergonta ganti sepatu saat orientasi siswa.
Suatu hari, saat pembelajaran sudah mulai seperti semula, Gleanca yang baru saja menjadi murid baru disekolah ini sangat antusias mencari teman. Dengan ramahnya Gleanca menyapa teman teman sebayanya bahkan kakak kakak kelas yang kadang berpapasan dengannya.
"Hai dekㅡkamu kelas 7 kan? kakak Alvin dari ekskul osis, boleh minta nomor kamu? sebagai perwakilan kelas 7 aja sih" tanya Osis itu membuat Gleanca menatapnya takjub.
Baru kali ini Gleanca menemui laki-laki yang mulanya mirip idol korea yang ada biasa ditonton mommy ditv.
"aa... boleh kak" Gleanca yang tak hafal nomor ponselnya mengeluarkan ponselnya.
Saat itu Gleanca tak tau, dengan bertemunya dengan kakak kelas itu, dan keluarnya ponsel miliknya ditambah sepatu bermerek yang dipakainya itu membuat siapapun iri dan ingin sekali berteman dengannya dengan maksud tertentu.
Gleanca menjalani hari-harinya sebagai kelas 7 dengan banyak teman disekitarnya, banyak yang kenal Gleanca karna kepolosannya jika diminta untuk menalangi uang kas ataupun membeli jajan dikantin Gleanca pasti memberikannya.
Zeora yang berbeda kelas dengan Gleanca saat itu sangat merasa aneh dengan perubahan jelas dari Gleanca. Jika sedang dijaili oleh enam tetangganya Gleanca pasti marah dan malah berkata "lo tuh kenapa sih deket deket gue? naksir ya? najis"
Zeora tercengang dengan sikap Gleanca. Seolah dirinya tak bisa disentuh oleh siapapun sekarang, seperti saat Zeora mengajak Gleanca menjalankan rutinitas minggunya mengikuti senam ibu2, Gleanca menolak dan berkata "nggak ada faedanya ikut begituan, mutu dikit kek" Oke. Zeora mundur.
Tapi saat kenaikan kelas 8, Zeora menjadi paham apa yg membuat Gleanca berubah drastis dari gadis polos menjadi sekasar itu. Alvin, Kakak kelas yang berhasil masuk dan memengaruhi kehidupan Gleanca. Serta teman2 kelasnya yang hanya memanfaatkan harta Gleanca sama seperti Alvin.
"Gue bosen anjir sama Lea, masa gue ajakin ngemall gamau" Zeora bersembunyi dibalik pilar mendengarkan percakapan kakak kelas kurang ajarnya itu.
