"kalo mereka bilang cewek itu cuma temennya, jangan percaya! Soalnya temen cewek mereka cuma Rara sama Caca. Bisa jadi cewek itu salah satu ceweknya mereka" ㅡsiswa SMAKARTA
Pink Sweet, sesuatu yang manis jika diartikan dari namanya. Namun didalamnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◕◍◕◍◕
Beberapa orang mengira bahwa waktu berjalan lebih lambat dari biasanya tergantung sedang apa dan awal tujuan mereka menunggu waktu untuk cepat berlalu.
Noah termasuk dalam golongan tersebut.
Menunggu waktu untuk menghampiri sang pujaan hati yang beberapa hari ini selalu membuat dirinya harus terus berada disampingnya. Bucin memang tapi itu nyatanya.
Winona memang galak, tapi tidak setelah perempuan itu menjadi kekasih hati Noah. Winona berubah menjadi seseorang yang ramah dan gampang berbaur terlebih dengan teman teman Noah yang lainnya.
"Kaki lo bisa diem nggak njing?" tanya Reza teman sebangku Noah yang terganggu dengan gerakan kaki Noah yang tidak teratur.
"diem, gue lagi fokus" saut Noah tak mau kalah kembali memperhatikan guru mereka didepan sana dengan kaki yg masih bergerak.
"gila" umpat Reza pasrah.
Sampai akhirnya Noah berlari setelah mendengar bel waktu istirahat kedua dari speaker kelasnya.
"bulol" Caca yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
Dari kejauhan Noah sudah melihat kelas Rara yg juga kelas Winona berhamburan keluar. Namun tidak dengan satu perempuan yang baru saja memotong rambutnya pendek itu.
"kok nggak keluar?" tanya Noah membuat Winona menggelengkan kepalanya.
"No, kita putus aja ya"
Bagai sambaran petir itu membuat Noah diam sejenak mencerna kalimat tanya atau pernyataan yang keluar dari mulut kekasih nya semenjak beberapa hari lalu.
"nggak" kata Noah buka suara.
Winona menatap Noah tak suka, "ini pernyataan, bukan persetujuan. dan gue mau kita putus"
Noah semakin tak mengerti sebenarnya ada apa ini semua.
"kamu bercanda kan win, kamu nggak gini orangnya. Apaa alasannya?" elak Noah memegang tangan Winona yang berusaha menghindari tatapannya.
"lo mending pergi" usir Winona memakai earphone dan menelungkupkan kepalanya keatas meja, membiarkan Noah berperang sendiri dengan situasi, pikiran, dan hatinya.
Rara yang tak sengaja melihat itu semua dari balik jendela pergi menarik Noah untuk memberi Winona ruang di depan kelas.
"kenapa? gue salah apa sih?" tanya Noah frustasi mengacak-acak rambutnya.
"lo nggak salah, gue rasa dia yg insecure" Noah menatap Rara tak percaya. Noah yang akan kembali masuk ditarik untuk duduk kembali oleh Rara yang menggeleng pelan.
"no, nggak ada yang tau isi hati cewe maunya gimana. Lo tau gue suka Winona yang sekarang care nggak sarkas kaya dulu itu semua gara gara loㅡtapi dia sendiri nggak tau resikonya jadi orang care dan murah senyum kaya Winona sekarang" Rara menghela nafas sebentar.
