Part 26.

3.9K 76 2
                                    

Hari ini adalah hari Kayla untuk check up kerumah sakit, ia akan melihat perkembangan anak nya.

Usia nya sudah menginjak 6 bulan, dan Kayla sudah bisa merasakan gerakan dari janin yang dikandung nya.

"Hey, kau senang sekali mau mamah tengok nak." Ucap Kayla berbicara dengan perut buncit nya.

"Sedang apa hmm?." Tanya Adrian yang langsung ikut duduk di sofa samping Kayla.

"Kak, aku sedang mengajak nya berbicara." Tunjuk Kayla para perut nya.

Adrian yang mengerti, langsung mengelus perut buncit Kayla dengan lembut.

Membuat janin yang ada didalam nya tidak berhenti bergerak, seperti nya ia suka disentuh oleh Adrian.

"Eoh, dia nendang terus." Adrian menunduk dan mencium perut Kayla.

"Sudah siap semua?." Tanya Adrian setelah puas bermain dengan calon anak nya.

"Sudah kak."

"Ayok kerumah sakit, aku sudah tidak sabar ingin melihat nya."

Adrian pun membantu Kayla berjalan menuju kearah mobil nya.

Hanya butuh beberapa puluh menit untuk mereka sampai kerumah sakit, tempat Kayla check up.

Setelah menuju resepsionis untuk menanyakan giliran mereka keberapa, Adrian lantas membawa Kayla menuju ruangan sang dokter setelah tau bahwa mereka adalah urutan pertama.

"Silahkan masuk." Saut sang dokter kala mendengar suara ketukan di pintu ruangan nya.

"Bagaimana ibu, ada keluhan apa?."

"Tidak ada Bu, hanya saja dia sudah sangat aktif sekarang." Balas Kayla sambil tersenyum senang.

"Ah syukur lah, mari berbaring Bu."

Kayla pun menurut, ia mulai melakukan USG untuk melihat sang buah hati.

"Wah sudah besar, sudah lengkap tangan dan kaki nya."

"Lucu banget ya dok, gemes banget." Kata Kayla yang melihat potret sang anak dilayar monitor USG.

"Iyah buk, lihat mirip sekali dengan ayah nya." Dokter pun menoleh kearah Adrian yang hanya dihadiahi senyuman kikuk lelaki itu.

Apa kata nya, anak itu mirip Adrian. Apa jangan jangan...

Kayla pun ikut mematung, ia pandangi lagi layar monitor itu. Dan yah, benar saja mulai dari hidung, mata, bahkan mulut nya mirip sekali dengan Adrian.

Kayla baru ingat bahwa mereka pernah melakukan sesuatu yang menciptakan bayi itu ada dikandungan nya.

Kayla sudah tidak perduli itu anak siapa, toh dia sudah cerai dari Devian dan akan menikah dengan Adrian bulan depan.

Setelah selesai, mereka tidak langsung pulang melainkan mampir dulu ketaman untuk sekedar refreshing.

Kayla sangat suka sekali dengan taman ini, disini rameh banyak anak kecil yang menurut nya sangat menggemaskan.

"Kak, lihat anak itu cantik sekali." Kayla menunjuk kearah anak perempuan yang sedang mainan balon dengan rambut yang dikuncir dua.

"Iyah, semoga kamu lahir dengan selamat ya sayang. Supaya papah sama mamah bisa ajak kamu main disini." Adrian mengelus perut Kayla, ia tengah mengobrol dengan calon anak nya.

"Kak, apa kau ingat tentang malam itu?." Kayla bertanya takut takut.

"Malam itu?." Adrian terlihat tengah berfikir tentang itu.

"Iya kak, kita pernah A-anu hehe." Kayla pun bingung, ia malu sendiri menanyakan pertanyaan seperti itu.

Adrian masih berusaha berfikir, ah iya tau. Yang Kayla maksud adalah saat diri nya dan Kayla melakukan hubungan sex yang berhasil membuat Kayla mengandung ini.

"Aku mengingat nya, sangat mengingat nya." Bisik Adrian dikuping Kayla dengan sangat sensual.

Tubuh Kayla meremang merasakan deru nafas Adrian yang menyapu telinga bagian belakang nya.

"A-apa kakak dalam kondisi mabuk saat itu?." Tanya Kayla gugup.

"Tidak."

Kayla membulatkan matanya, berarti hubungan itu bukan ketidak sengajaan.

Melain kan Adrian yang dengan suka rela melakukan nya dengan Kayla.

"K-kenapa k-kakak gak nolak?." Jantung Kayla berdegup lebih kencang.

"Karena aku menyukainya."

Adrian menatap Kayla lekat, ia menggenggam tangan wanita nya.

"Aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu Kayla. Aku sampai kehilangan akal sehat ku."

"Berhubungan intim dengan istri dari adik nya sendiri, bukan kah itu sudah sangat gila?."







Maaf ya, kalau part nya pendek pendek, aku bingung mau nulis kaya gimana lagi😁

ANTARA SUAMI & IPARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang