Jangan lupa vote dan coment ya
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sini sini saya bersihkan pipi kamu." Ucap Albert sambil mengusap usap pipi Bella yang Putih.-----
Pipi bella bertambah merah saat albert mengusap pipi nya dengan lembut untuk membersihkan tepung yang menempel.
"Kita lanjut kan bikin donat nya." Ucap bella yang salah tingkah.
Saat mereka berdua kembali membikin donat tiba tiba sebuah ingatan yang muncul di fikiran bella yang membuat bella sakit kepala.
"Shhh." Ringis bella.
"Kamu baik baik saja?" Tanya albert khawatir.
"Ingatan ku muncul tapi kepala ku sangat sakit." Jawab bella yang langsung memegangi kepalanya.
"Nanti kita lanjut lagi bikin donat nya aku antar ke ruangan ku di atas." Ucap albert yang menuntun bella dengan memeluk pinggang bella.
Belum sempat menjawab perkataan albert pandangan bella seketika buram. Untung saja dengan cepat albert langsung menggendong bella yang pingsan. Ia langsung membawa bella ke ruang atas dimana ruangan tersebut terdapat sofa yang cukup besar.
Albert menaruh bella di sofa dengan perlahan. Lalu mengecek keadaan bella.
"Tolong ambil kan selimut dan minyak angin." perintah albert kepada anak buah nya.
----
Kata terakhir albert yang dapat di dengar bella saat albert menanyai apakah dia baik baik saja setelah itu ia tidak mendengar apa apa dari albert.
Semua ingatan yang hilang kini sudah kembali dimana ia di kdrt oleh suami nya dan di pecat bahkan ia mengingat disaat ia tertabrak oleh mobil.
Semua nya dia ingat. Tapi satu hal yang bella khawatirkan apakah albert akan menerima dia apa adanya? Dengan kekurangan yang ia miliki?
KAMU SEDANG MEMBACA
He My Doctor
Teen Fictiondikaruniai seorang anak? ya itu yang aku idam idamkan setiap detiknnya entah kapan aku bisa merasakan nya. "aku mau kita cerai!" bentak Daniel dengan ekpresi penuh amarah. "kenapa? apa salahku?" balas bella yang langsung tersungkur sambil menangis...