Jam menunjukan pukul 09.00 tidak ada teriakan kali ini karena hari minggu dan Lulu bisa tidur sesukanya tanpa ada yang mengganggu. Hari minggu selalu Lulu habiskan dengan tidur dan nongkrong bersama teman-temannya karena tidak ada hari keluarga baginya.
Lulu duduk di atas kasur untuk mengumpulkan nyawa. melirik lututnya yang sudah membaik. dia hanya mengelusnya dan bergegas bangun untuk mandi. Tidak perlu repot menggedor pintu kamar mandi karena Lala pasti sudah mandi sejak pagi berbeda dengan Lulu yang baru bangun jam sebelas siang setelah begadang untuk main game di komputernya.
Di meja makan terlihat Lala sedang menghidangkan berbagai lauk hasil masakannya. Lala melihat Lulu menghampiri ke arah meja makan setelah mandi dengan handuk yang masih menempel di lehernya. Mata Lala segera menatap lutut yang masih di balut kassa, lukanya sudah mulai membaik karena langkahnya sudah tidak seperti kemarin terseret. Lala bersyukur Luka Lulu tidak semakin parah walaupun bukan dia yang mengobati dan perasaannya masih sakit atas perlakuan Lulu semalam namun Lala sudah terbiasa bertahun-tahun diperlakukan demikian oleh Lulu.
“Ayo kita makan Lu, hari ini aku masak ayam balado.” Lala menunjuk ayam balado yang masih berasap karena baru matang.
Lala pandai memasak. Jika hari libur semua masakan di rumah buatan Lala. Dan di hari libur itu pula Lulu akan mogok makan atau hanya memakan roti dan buah tanpa menyentuh apa yang Lala buat. Lulu sangat menghindari apapun yang berhubungan dengan Lala.
Lulu menarik kursi biasa ia duduki dan langsung menggeser mangkuk berisi ayam balado yang Lala hidangkan di dekat Lulu. Hatinya terseok melihat mangkuk ayam baladonya terpindah begitu saja. Lulu merogoh apel di tengah meja makan lalu mengambil susu dan menuangkannya ke gelas kosong di sampingnya. Kalaupun gelas susu sudah tertuang khusus hari minggu Lulu tidak akan meminumnya.
Mamanya yang menonton hanya terdiam karena sudah tidak kaget melihat Lulu mengabaikan niat baik Lala walau jauh dalam hatinya sangat ingin marah pada Lulu namun hari minggu ini Lastri sedang menjaga moodnya karena pesanan roti yang banyak.
“Lala harus cari buku, kamu bisa antar Lala nyari buku kan?” Todong mamanya kepada Lulu setelah kemarin ia mengatakan perkataan yang membuat Lulu berkecambuk dalam hati namun kini dengan santainya Lastri meminta Lulu untuk menemani Lala mencari buku.
Lala terkejut mendengar mamanya meminta lulu untuk mengantarnya. Rasanya mamanya tahu jawaban Lulu karena ia sudah pasti tak mau bepergian dengan Lala karena sejak mereka tidak akur untuk ke kampus pun Lulu tidak sudi apalagi harus keluar bersama mencari buku ke mall.
Lulu pura-pura tidak mendengar pertanyaan mamanya dan asik dengan apel nya yang sedang di gerogotinya terus hingga memenuhi seluruh mulutnya.
“Ma, gak perlu kok aku naik taxi saja” Kata Lala karena ia pun tahu kalau Lulu tidak akan mungkin mau menemaninya dan Lulu tidak ingin mamanya dan Lulu bertengkar terus.
“Gak apa-apa sayang, lagi pula Lulu juga gak ada kerjaan kalau libur. Kerjanya cuma tidur dan main.” Timpal mamanya menggerutu sedikit menyidindir Lulu dengan aktivitas liburnya yang hanya di habiskan di kamarnya dan teman-temannya.
“Tapi aku beneran gak apa-apa kok sendirian aja, ma.” Lala meyakinkan kepada mamanya takut terjadi perdebatan kembali seperti pagi kemarin. Lala harap mamanya akan mengerti dan tidak memaksa Lulu untuk mengantarnya mencari buku.
“Tapi sayang…” Terus Lastri yang akan mulai meyakinkan Lala agar Lulu mau mengantarnya.
“Heem.” Lulu terdengar memotong perkataan mamanya dengan berdehem setuju membuat mereka terkejut tak percaya.
Lala tidak percaya dengan persetujuan Lulu, Entah mungkin kecelakaan kemarin bukan hanya melukai lututnya tetapi juga kepalanya pun ikut terbentur sampai ia mendadak peduli pada Lala dan membuat Lastri ikut terperangah walau ia yang memintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LaLu Story
General FictionLala dan Lulu saudara kembar yang berbeda dari saudara kembar lainnya karena mereka masing-masing memegang rahasia selama puluhan tahun yang membuat keduanya saling menyakiti dengan dendam membara sebelum semuanya terbongkar di tambah mamanya hanya...