"Sebenarnya ada hubungan apa lo sama Reno?" Ucap Leon memberanikan diri bertanya pada Lulu di tengah lapangan basket yang kosong karena jam sudah terlalu sore untuk para mahasiswa.
"Maksud lo?" Tanya Lulu menghentikan langkahnya dan menatap Leon.
"Kenapa lo sering pergi sama Reno?" Tanya Leon lagi gemetar.
Sebenarnya Leon tidak berani bertanya mengenai Reno pada sahabatnya namun ia semakin sering melihat Lulu pergi dengan Reno membuat ia penasaran ada hubungan apa diantara mereka sehingga terlihat dekat dan Lulu pun sebagai sahabatnya tidak pernah menceritakan apapun mengenai Reno.
"Ngomong apa sih lo, gue gak ngerti." Lulu menepis pertanyaan Leon.
Dalam benaknya ia bertanya dari mana Leon tahu nama pria itu Reno dan mengapa ia bisa tahu kalau Lulu sering pergi dengan Reno padahal setiap kali janji temu dengan Reno pasti jauh dari kampus."Lo suka sama Reno?" Leon kini sudah memuncak berharap sahabatnya jujur padanya.
Lulu terdiam memastikan omongan Leon tidak benar namun mengapa hatinya bergetar saat Leon mempertanyakan hal itu.
"Bukan urusan lo." Lulu mengambil langkah meninggalkan Leon."Dia punya saudara kembar lo sendiri Lu!" Entah apa yang merasuki Leon sehingga ia lebih berani pada Lulu.
Leon tahu kalau pria yang sering terlihat bersama sahabatnya itu kekasih saudara kembarnya sendiri membuat Leon penasaran mengapa Lulu terlihat dekat dengan kekasih Lala padahal ia tahu kalau hubungannya dengan Lala sangat buruk.
Wajah Lulu memerah marah saat mendengar pernyataan dari Leon namun tak ada yang salah tetapi ada hal yang membuat ia tetap melakukannya.
"Bukan urusan lo!" Ujar Lulu.
"Justru jadi urusan gue karena lo sahabat gue Lu." Leon tak mau kalah.
"Kalau lo sahabat gue harusnya lo tahu apa yang terjadi."
Lulu pergi meninggalkan Leon di tengah-tengah lapangan, ia pergi dengan rasa marah larena sahabatnya sendiri pun tidak mau mengerti dirinya. Ia memang sengaja terus menemui Reno karena tiap kali ia merasakan kesepian Reno yang selalu menjadi obat walau Lulu harus berpura-pura menjadi Lala.Leon beberapa hari ini mengikuti Lulu dan terlihat ia sering menemui Reno dan jalan dengan laki-laki yang ia rasa tidak asing. Laki-laki itu memang yang dulu hampir tertabrak oleh Lulu namun juga Reno adalah kekasih Lala karena ia tahu dari teman fakultasnya Lala yang sering menceritakan tentang Reno. Leon hanya takut kalau Lulu sedang membalas dendam pada Lala dan sengaja mendekati Reno untuk menyakiti Lala. Leon tahu betul hubungan Lulu dan Lala sangat jauh dari kata harmonis malah jika saudara kembar biasanya kompak kalau Lulu dan Lala lebih tepatnya musuh bebuyutan.
"Kamu kenapa sayang kok diem aja sih?" Reno mengguncang Lulu yang bengong sejak tadi.
"Es krimnya mencair tuh." Reno menunjuk pada es krim coklat yang ia belikan di taman tempat mereka biasa bersama.Belakangan ini Lulu sering bertemu dengan Reno sekedar jalan-jalan di mall atau makan es krim di taman. Sejak pertemuan waktu itu Lulu menjadi candu untuk bertemu Reno, ia seakan mendapatkan rumah yang selama ini tidak pernah ia dapatkan dari siapapun. Rasa yang tidak bisa Lulu jelaskan sendiri yang pasti rasa itu mendorong Lulu untuk terus menemui Reno walau pria yang ia temui meyakini kalau ia adalah Lala kekasihnya.
Satu tangan Reno memegang es krim yang ia makan dan satu tangan lagi menggenggam tangan Lulu. Hangat tangan Reno membuat jiwanya tenang namun apa yang akan terjadi kalau Reno tahu yang sedang bersamanya adalah kembaran kekasihnya. Harusnya Reno tahu karena Lulu dan Lala sangat berbeda dari cara bicara ataupun berpakaian bahkan teman-teman di kampusnya tidak pernah salah untuk mengenali keduanya namun Reno yakini kalau kekasihnya itu unik yang bisa saja berdandan begitu cantik namun sisi lainnya kekasihnya itu hobby dengan scotter yang mengharuskan berpakaian layaknya anak motor.
"Kalau seandainya orang terdekat lo bohongin lo, apa yang akan lo lakuin?" Tanya Lulu membuat Reno memicingkan mata.
"Semua orang gak ada yang suka di bohongi apalagi di bohongi orang terdekat pasti merasa di khianati banget. Karena aku belum pernah jadi aku gak tau bakal ngelakuin apa kalo aku di bohongi." Terang Reno.
Sudah pasti Reno tidak pernah di bohongi karena ia pria yang baik dan hanya Lulu yang berani menabuh genderang perang padanya.
"Aku harap kamu gak akan pernah mengkhianati aku." Reno semakin erat memegang Lulu dan tatapannya terlihat serius mengatakannya membuat Lulu takut.
"Kamu kenapa nanya gitu? Ada yang lagi nyakitin kamu yah?" Tanya Reno khawatir."Engga kok." Elak Lulu.
Padahal jauh dalam benaknya kalau sekarang Reno sedang duduk dengan pembohong.Sejak Leon tahu kalau Lulu sering menemui Reno membuatnya takut kalau suatu saat Reno akan tahu seperti Leon. Bagaimana respon Reno kalau kekasihnya itu mempunyai saudara kembar dan saudara kembarnya telah berani mengambil peran pada Reno. Berjalan seolah ia kekasihnya dan mendapatkan perhatian dan kasih sayangnya.
Setelah makan es krim di taman Lulu pamit pulang bahkan ia menolak ajakan Reno makan terlebih dahulu. Hari ini Lulu akui kalau ia tidak bersemangat seperti biasanya yang layaknya remaja putri jatuh cinta bahkan bisa pergi dengan Reno hingga malam tapi hari ini ia di sadarkan dengan Leon kalau ia memang salah dan harus sadar diri kalau Reno kekasih Lala bukan kekasihnya walau Lulu lebih dulu yang tahu Reno di banding Lala.
"Lu tumben pulang masih sore! Aku kebetulan udah masak ayam kecap, kita makan sama-sama yuk?" Ujar Lala yang sedang menata meja makan.
Lulu seperti biasa tidak menghiraukan Lala bahkan di mata Lulu saudara kembarnya itu seperti tidak terlihat dan tidak terdengar. Apapun yang Lala katakan tidak akan membuat Lulu bergeming untuk menanggapinya.
Lastri datang menghampiri meja makan karena ia sudah menunggu masakan Lala matang sejak tadi terlebih ia mendengar Lulu datang. Ia selalu cepat menghampiri kedua anaknya kala mereka bersama karena Lastri takut kalau Lulu akan menyakiti Lala.
Lulu pergi ke kamar seperti biasanya namun langkahnya terhenti saat ibunya memuji masakan Lala. Hal yang tidak pernah Lulu dapatkan dari ibunya padahal mereka serupa tetapi mengapa rasanya ibunya begitu membenci wajah Lulu.
"Sayang, sekarang kok mama jarang lihat Reno kesini lagi?" Tanya Lastri pada Lala.
"Iyah ma, dia juga gak pernah hubungi Lala lagi. Kayaknya Reno lagi sibuk." Timpal Lala mengingat sudah satu minggu kekasihnya itu tidak ada kabar.
"Iyah mungkin Reno sibuk, kamu jangan terlalu mikirin yah nanti malah sakit lagi." Lastri membelai rambut panjang Lala.
Lulu yang mendengar percakapan itu segera masuk ke dalam kamar, melemparkan jaket dan membuka sepatu kets hitam bertali yang menjadi outfit favoritnya. Lulu melemparkan tubuhnya ke atas kasur menatap langit-langit yang menjadi favoritnya. Reno sudah pasti tidak ada kabar pada Lala karena selama ini ia selalu mengirim chat pada Lulu dan bertemu dengannya sedangkan hubungannya dengan Lala biasanya ia menelpon ke toko bakery.
Reno sama sekali tidak menyadari keanehan itu. Ia bahkan tidak sadar bahwa bertemu orang yang berbeda setiap saatnya. Hanya Lulu yang tahu akan kebenarannya selama ini dan anehnya ia tidak ingin semua ini terbongkar dengan cepat. Ia masih menikmati perannya dengan mendapatkan kasih sayang dari orang lain.
Lulu melakukan ini bukan untuk balas dendam pada Lala melainkan karena memang harusnya Lulu yang menjadi kekasih Reno karena Lulu yang pertama kali bertemu dengan Reno hingga akhirnya ia bertemu dengan Lala bahkan sampai menyatakan cinta pada Lala membuat keadaan semakin rumit.
Betapa beruntungnya Lala karena selalu mendapatkan apa yang Lulu inginkan. Lala mendapatkan kasih sayang dari mamanya dan sekarang Reno membuat ia semakin menjauh hubungannya dengan Lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
LaLu Story
Ficción GeneralLala dan Lulu saudara kembar yang berbeda dari saudara kembar lainnya karena mereka masing-masing memegang rahasia selama puluhan tahun yang membuat keduanya saling menyakiti dengan dendam membara sebelum semuanya terbongkar di tambah mamanya hanya...