"Kamu kebiasaan deh kalau makan belepotan begini." Reno membersihkan serpihan nasi goreng di mulut Lulu.
Lulu terdiam membeku kala tangan besar Reno mengusap bibirnya, perhatian yang tidak pernah Lulu dapatkan dari siapapun dan debar yang begitu kencang yang tidak pernah Lulu rasakan sebelumnya.
Hari ini Lulu kembali bertemu dengan Reno, sejak pertemuan waktu itu membuat Lulu candu untuk ketenangan yang selalu ia dapat dari Reno walaupun Reno menganggap yang sedang bersamanya itu kekasihnya tak lain adalah Lala.
Lulu tidak bisa jujur pada Reno kalau dirinya adalah orang yang hampir menabraknya saat itu dan sebenarnya Lala dan Lulu saudara kembar. Tadi siang Reno berniat menjemput kekasihnya di kampus namun Lulu lebih dulu menemui Reno. Bukan tanpa alasan, tadi pagi Lulu lagi-lagi berseteru dengan mamanya karena membandingkannya dengan Lala anak kesayangannya dan membuat Lulu kesal dan marah.
Menemui Reno sebagai Lala bukan karena Lulu marah melainkan karena setiap Lulu bersedih Reno selalu ada di hadapannya dan hanya Reno yang dapat menenangkan hatinya kembali. Saat ini Lulu sangat membutuhkan Reno maka dari itu Lulu setuju untuk di ajak Reno makan di mall.
"Hallo ma."
"Mama ngapain di halte? Di luar kan ujan ma."
"Reno lagi di mall."
"Yaudah mama tunggu disitu nanti Reno jemput."Tampak Reno sedang berbicara dengan mamanya di sambungan telepon, lagi-lagi mamanya terjebak hujan di halte. Entah dari mana mama Reno itu karena terlalu sering keluar rumah di saat hujan bahkan Tante Santi sudah dua kali bertemu Lulu di halte.
"Tadi yang telepon mamaku katanya Kehujanan di halte dan lupa bawa uang cash." Imbuh Reno pada Lulu merasa canggung.
"Kalau begitu cepat jemput mama kamu kasihan selalu kejebak di halte saat hujan." Lulu tampak khawatir mengingat Tante Santi yang selalu heboh dengan bawaannya.
"Kok kamu tahu kalau mamaku selalu kejebak di halte saat hujan?" Reno mengeryitkan dahinya membuat Lulu gelagapan.
"Hah!" Gugup Lulu.
"Oiya kan kamu pernah nganterin mama aku ke rumah waktu kaki kamu terluka dan kita belum kenalan kan?" Ingat Reno atas peristiwa dimana hatinya tergerak untuk berkenalan dengan gadis itu.
"Tapi aku gak mau ninggalin kamu disini sendirian." Reno bingung.
"Kamu ikut aku jemput mama aja sekalian kita bilang sama mama kalau kita pacaran yah.""Hah! Gak mau!"
Reno mengeryitkan dahi atas respon Lulu yang panik.
"Maksud aku, jangan sekarang!"
"Aku gak apa-apa di tinggal aja sendirian disini nanti pulang naik ojek online." Terang Lulu."Kamu yakin?" Reno menegaskan dan Lulu mengangguk yakin.
"Kalau begitu nanti aku chat kamu yah."
Reno meninggalkan Lulu sendirian di food court mall bahkan Reno belum selesai menyantao steak pesanannya.
Lulu menarik nafas lega karena keluar dari paksaan Reno yang ingin mempertemukannya dengan Tante Santi karena yang seharusnya bertemu mama Reni adalah Lala bukan dirinya yang hanya pengganti Lulu saat ini. Lulu tak nafsu menghabiskan makanan dan segera bangkit untuk pulang.
"Lulu!"
Lulu tersentak kala ada yang memanggil namanya di mall, ia begitu ketakutan kalau yang memanggil itu Reno yang tiba-tiba kembali dan menyadari kalau yang sejak tadi bersamanya bukanlah Lala.
"Leon?" Lulu membungkukkan tubuhnya menghela nafas lega karena ketakutan itu membuat Lulu begitu tegang.
"Lo ngapain disini?" Tanya Lulu heran."Gue abis beli buku nih." Leon memperlihatkan paper bag berisi beberapa buku.

KAMU SEDANG MEMBACA
LaLu Story
Fiction généraleLala dan Lulu saudara kembar yang berbeda dari saudara kembar lainnya karena mereka masing-masing memegang rahasia selama puluhan tahun yang membuat keduanya saling menyakiti dengan dendam membara sebelum semuanya terbongkar di tambah mamanya hanya...