Tadi,
Baru saja tadi..
Mereka saling berbalah dan berteriak lantang.
Dia yang berada di bawah menghalang katanya demi kebaikan.
Dia yang berada di atas pula membangkang katanya kerna kasih sayang.Sungguh,
Aku keliru.
Mana satu yang bersalah? Mana satu yang lebih parah sakitnya?
Lalu aku tatap dia yang menangis sambil memeluk erat anaknya.
Tangannya digenggam kuat.Tapi bagaimana pula dengan dia yang berada di bawah?
Memang benar dia tidak mengalirkan air mata.
Tapi siapa saja yang dapat mengetahui apa yang berlegar dalam kotak mindanya?
Pasti saja tidak tahu.Jadi aku memilih untuk diam.
Diam yang membawa banyak kebaikan.
Meski terdapat banyak kemahuan yang terpendam.
Fikirku,
Kedua duanya tidak tahu bertoleransi.Bila satu jadi api yang satunya harus menjadi air.
Barulah amarah itu terpadam.Namun semua itu tidak ku bicarakan di hadapan mereka.
Manakan tidak?
Diri ini masih lagi baru mengenali dunia dan muda jiwanya.Maaf,
Yang aku mampu hanyalah berdoa untuk kebahagiaan kalian berdua bersama dia si kecil yang comel.
Kekal tabah.
Jangan lupa akan kewujudan bayi tidak bersalah itu.
Meski dia hadir di saat yang tidak aman.
Dia juga merupakan anugerah tuhan.Selesaikan masalah dengan minda yang terbuka.
Insya Allah kau pasti akan menemui jalan penyelesaian.
Ujian itu tidak kekal lama.
Asal saja kau berusaha.
Dan tidak pernah lupa akan Allah..
Cepat atau lambat,
Semua pasti akan baik-baik saja.2022
YOU ARE READING
Pena Minda
RandomSepasang mata yang Dia kurnia, Hanya tahu memerhati. Hati dan minda menghayati... Lantas jari jemari ini menari-nari dalam sepi. Singgahlah sejenak di sini, Siapa tahu ini yang kau cari.. @NurSyuhadahZf 18 Start : 4 Februari 2022 End : Achieveme...