5. Pertolongan Pertama

467 77 16
                                    

"Kak Sam akhir-akhir ini banyak kegiatan di kampus, aku juga sering main sama temen-temen ke Mall atau perpustakaan dekat pusat kota. Yah, keseharian aku disini cuman gitu-gitu aja, gak ada yang menarik," Vicky memainkan pena warna-warni diatas meja belajarnya lalu kembali bersuara, "tapi kak Sam suka ajak aku jalan-jalan sih kadang."

Lewat layar tablet gadis tersebut, dapat dilihat wajah Johny yang sudah terbaring diatas tempat tidur tengah mengangguk paham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lewat layar tablet gadis tersebut, dapat dilihat wajah Johny yang sudah terbaring diatas tempat tidur tengah mengangguk paham. Sedari tadi ia rela mengorbankan jam tidurnya untuk mendengar keluh kesah dan segala cerita Vicky tentang kehidupan barunya.

Ya, itulah gunanya sahabat bukan?

"Memangnya kamu gak ikut klub atau organisasi apapun gitu di kampus?" Tanya Johny kepada Vicky.

"Klub? Hm? Klub apa ya? Btw, kak Sam itu ikut klub apa sih?" Tanya Vicky balik kepada Johny.

"Dia suka olahraga sih. Dia sering main futsal, latihan ice skating, kadang-kadang suka berenang juga sama temennya yang satu orang itu. Tapi itu bukan kegiatan kampus, dia sendiri yang nyari perkumpulan diluar kampusnya."

Vicky mengangguk pertanda mengerti, lalu kembali mengerucutkan bibir untuk berfikir.

"Vicky, tumben kamu gak kuncir-kuncir rambut? Semenjak kuliah, penampilan kamu jadi lebih dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vicky, tumben kamu gak kuncir-kuncir rambut? Semenjak kuliah, penampilan kamu jadi lebih dewasa." Entah pujian atau bukan, namun perkataan Johny berhasil membuat Vicky tersenyum malu mendengarnya. Walau ia tak tahu kenapa dirinya harus malu mendengar ucapan itu, namun apa salahnya jika Vicky tersenyum karena dibilang dewasa oleh Johny?

"Kenapa senyam-senyum?" Tanya Johny lagi.

"Gak apa-apa, senang aja," jawab gadis bersurai panjang itu, "Habisnya akhir-akhir ini cuaca disini tuh dingin banget John, jadinya aku selalu gerai rambut. Lagipula teman-teman aku disini jarang ada yang ikat rambut, makanya aku mulai membiasakan diri untuk menggerai rambut, hehehe. Aneh gak?" Tanya Vicky pada akhir kalimatnya.

"Enggak sama sekali, justru tambah cantik."

"Makasih Johny,"

"Iya, sama-sama."

MR. PRANKSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang