Giselle dan Ningning sekarang sedang berada di taman kampus. Giselle memutuskan untuk menceritakan semuanya tentang Mark.
"Apa! Jadi Mark itu sahabat masa kecil lo" ujar Ningning tak percaya
"Iya, katanya sih gitu"
"Terus-terus, gimana soal perjodohan kalian?" tanyanya makin penasaran.
"Yah gimana, terpaksa gue harus terima"
"Ya mau gimana lagi, ini udah permintaan bokap gue dan katanya juga ini keinginan almarhumah Nyokap gue"
"Ooo, tapi beneran deh sell gue masih gak percaya"
***
Sementara itu, di kantin. Mark, Hegan, Jenovan, dan Renjun sedang berbincang-bincang. Sama seperti Giselle, Mark juga memberi tahu teman-temannya tentang Giselle.
"Giselle anak baru? Sahabat masa kecil lo? Gimana sih gue gak paham" Jenovan tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Mark
Berbeda dengan Hegan dan Renjun yang sudah bertemu dengan Giselle.
Hegan menepuk jidatnya "yaiyalah dia belum tau, orang jenong belum pernah ketemu sama Giselle kan"
"Oh iya, lo belum ketemu sama si Cewek rese itu" sahut Mark
Jenovan menggeleng menandakan memang benar dia belum bertemu dengan Giselle.
"Ya pokoknya intinya itu"
"Terus, jadinya lo terima atau tolak?" tanya Hegan yang notabenenya tahu lebih dulu tentang perjodohan ini ketimbang temannya yang lain.
"Sebenarnya gue mau nolak, jujur Giselle bener-bener bukan Giselle yang gue kenal"
Hegan kembali menggeleng-gelengkan kepalanya "Seharusnya lo seneng bisa ketemu lagi sama first love lo"
"tapi giselle yang sekarang beda sama giselle yang gue kenal dulu. giselle yang dulu itu lembut banget kenapa sekarang ngajak gelud mulu"
Beberapa menit kemudian mereka hanya membicarakan hal-hal random sampai muncullah mbak cantik.
"Eh eh ada mbak cantik" sapa Hegan pada Karin saat melewati meja mereka.
Karin hanya membalas dengan senyuman manisnya. Mark yang melihat itu, langsung mleyot bukan main.
"Manis banget" mungkin itulah yang sedang dikatakan Mark dalam hati.
Tidak hanya Mark saja tapi seluruh mahasiswa yang melihat senyuman Karin juga langsung mleyot.
Jenovan melirik ke arah Mark. Tiba-tiba muncullah ide untuk menjahili temannya itu.
"Rin, duduk sini aja udah. Lihat tuh rame kayaknya udah gaada meja yang kosong" tawar Jenovan.
Mark refleks menoleh ke arah temannya dan memelototinya. Jenovan hanya tersenyum jahil.
Karin mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin dan sepertinya apa yang dibilang Jenovan memang benar.
"Gakpapa aku duduk disini?" tanyanya.
"Lah, yang ngelarang lo siapa rin" jawab Renjun.
Karin hanya tersenyum canggung lalu duduk di samping Mark. Rasanya sekarang jantung Mark berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Ngeselin banget dah, udah tau gue gak bisa kalo deket-deket sama Karin. Mereka malah pake acara nyuruh Karin duduk disamping gue. Sumpah tiba-tiba badan gue panas dingin" Batin Mark.
Setelah Jenovan, kini muncul ide di kepala Hegan untuk mengerjai Mark.
"Eh rin, lo udah tau belum kalo mark itu suk-" belum selesai mengatakannya Mark sudah terlebih dahulu menginjak Kaki Hegan memberi Isyarat agar Hegan tidak mengatakan hal yang macam-macam pada Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Friend [Mark x Giselle]
FanficMark yang di pertemukan kembali dengan sahabat masa kecilnya Giselle setelah orang tuanya memutuskan untuk menikahkan mereka berdua. Bukannya senang, Mark justru ragu karena Giselle yang sekarang ia kenal sangat berbeda dengan Giselle yang dulu. "S...