(Warning Bestie⚠️)
Malam harinya, setelah membersihkan badannya Mark keluar dari kamar mandi. Mark melihat Giselle yang terbaring di kasur tertidur.
Tapi Mark tau bahwa Giselle hanya pura-pura tidur. Mark berjalan melewatinya, lalu duduk di tepi kasur membelakangi Giselle.
"Gue tahu lo pura-pura tidur"
Tentu saja, Giselle yang memang pura-pura tidur mendengar itu. Namun, Giselle masih diam saja melanjutkan aksinya.
"Gue gak akan maksain lo kok" ucapan Mark barusan, berhasil membuat Giselle terkejut dan langsung beralih dari berbaring di kasur menjadi duduk.
Giselle masih menatap Mark, begitupun sebaliknya.
"Tapi Mark-"
"Gue udah maafin lo" kata Mark berhasil membuat Giselle lega dan merasa bersalah secara bersamaan.
"Dan gue gak mau maksain lo, kalo memang lo belum siap" lanjutnya dengan senyuman manis lalu menyelipkan rambut Giselle.
Sementara Giselle hanya diam saja, jujur dia tidak tahu harus bersikap bagaimana.
"Maaf Mark" ucap Giselle menunduk.
"It's okay, cepet tidur gih udah malam" suruhnya.
Giselle menurut, dia kembali membaringkan tubuhnya membelakangi Mark. Jujur, Giselle memang belum siap untuk ini. Dia masih ingin bebas, dan fokus pada kuliahnya. Namun rasa bersalah, kini menghantuinya.
Bukankah hal wajar jika Mark meminta hal itu padanya, dan Giselle sebagai istrinya harus siap melayaninya.
Entahlah, Giselle belum siap.
***
Pagi ini terasa lebih baik dari kemarin. Hubungan Mark dan Giselle juga kembali membaik, jika kemarin mereka hanya saling diam satu sama lain.
Pagi ini mereka menghabiskan sarapan dengan mengobrol sambil bercanda ria. Meskipun hanya tinggal berdua, rumah mereka tidak pernah terasa sepi.
Meskipun Mark sudah tidak marah lagi dengan Giselle, gadis itu masih terus merasa bersalah karena menolak keinginan Mark semalam.
***
Sekarang, di taman kampus Giselle dan Ningning sedang mengobrol. Giselle memutuskan untuk menceritakannya pada Ningning.
Berharap gadis itu mungkin memiliki solusi.
"Menurut gue ya sell, yah kan sebagai seorang istri. Udah kewajiban lo buat ngelayanin suami lo kan" ujar Ningning.
"And, kalian juga udah saling cinta, jadi? Nunggu apa lagi" lanjutnya.
Giselle hanya menatap lurus ke depan "gue cuman belum siap ning"
"Sell, belum siap darimana nya sih? Mark juga udah mapan bisa ngurus perusahaan sendiri, tanggung jawab. Terus soal kuliah, ya ampun sell tinggal berapa bulan lagi kita juga lulus kali"
"Jadi menurut lo gue harus gimana?"
" ASTAGA, AGATHA GISELLE RAHAYU masa iya daritadi gue ngomong lo kagak paham" kesal Ningning.
"Iya-iya, gue bercanda kali" balas Giselle sambil tertawa pelan.
Beberapa menit kemudian suasana menjadi hening. Giselle yang masih memikirkannya lagi. Dan juga entah apa yang dipikirkan Ningning.
"Ehh sell, tapi seru juga ya kalo lo punya anak gitu. Pasti lucu banget, kiyowooo gituuu"
"Rumah lo pasti rame banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Friend [Mark x Giselle]
FanfictionMark yang di pertemukan kembali dengan sahabat masa kecilnya Giselle setelah orang tuanya memutuskan untuk menikahkan mereka berdua. Bukannya senang, Mark justru ragu karena Giselle yang sekarang ia kenal sangat berbeda dengan Giselle yang dulu. "S...