Setelah kepergian Karin. Hani mulai membuka pembicaraan.
"Jadi begini" bukanya.
"Kita, para orang tua setuju untuk segera menikahkan kalian berdua" ujarnya yang langsung membuat Mark dan Giselle melotot.
"Apa!" kaget mereka berdua.
"Iya, supaya gak ada lagi drama-drama perselingkuhan, dan juga gak ada yang namanya orang ketiga diantara hubungan kalian" ujar Hani lagi dan menekankan kata Orang ketiga dalam ucapannya.
Mark merasa jika mamanya sedang menyindir seseorang. Apa itu Karin?
Karin mendengar pembicaraan mereka, dan sepertinya dia merasa sedikit tersinggung? Tapi dia hanya diam saja.
"Tapi ma, ini terlalu cepat" protes Mark.
"Terlalu cepat bagaimana sih mark. Kalian bentar lagi juga lulus kan?
"so? what are you waiting for?"
Mark dan Giselle tak habis pikir dengan pemikiran orang tua mereka. Menurut mereka sendiri, mereka masih terlalu muda untuk berumah tangga.
Sementara itu karin juga mendengar pembicaraan tentang pernikahan Mark dan Giselle.
"jadi mereka mau nikah" batin Karin.
Tak berselang lama, karin memutuskan untuk pergi darisana setelah menghabiskan makanannya.
Setelah membayar Karin sempat menghampiri Mark, Giselle dan orang tua mereka.
"Mark, Giselle, tante, om, Karin duluan ya" pamitnya.
"Oh ya rin, hati-hati" balas Mark.
Sementara yang lainnya hanya diam tersenyum. Karin pun beranjak pergi dari sana.
"Oh ya, dan satu lagi pernikahan kalian akan dilaksanakan minggu depan"
Pernyataan Hani barusan berhasil membuat keduanya terkejut bukan main. Secepat itukah?
"Minggu depan? Bukannya itu kecepetan ma" protes Mark.
"Iya tante, kita juga belum nyiapin semuanya kan" kini Giselle ikut angkat suara.
"Sell, Papi sama tante Hani dan Om Alfert udah nyiapin semuanya kok"
"That's right, everything has been prepared, it's just you" tambah Alfert.
Mark tiba-tiba pusing bukan main, dia memijat kening kepalanya.
"Ini mah namanya pemaksaan bukan perjodohan" protes Giselle.
"Terserah kalian mau nganggep ini apa, pemaksaan juga gakpapa. Yang jelas ini adalah keputusan kita. Tante, Om Alfert dan pastinya papi kamu" balas Hani.
"Pi" ucap Giselle memohon kepada papinya.
Dion menggeleng "ini sudah keputusan papi"
Giselle hanya berdecak.
Sumpah, Giselle gak ngebayangin bakal secepat ini. Bahkan Giselle gak pernah ngebayangin kalo dia dan Mark akan menikah.
Begitupun Mark, mau nolak tapi ini udah kemauan mamanya dan pasti gak bisa dibantah.
Makan malam pun diakhiri dengan keputusan Mark dan Giselle akan menikah sabtu depan. Kini Mark dan Giselle hanya bisa pasrah.
***
Pukul 06.25 Mark dan Giselle sudah berada di mobil Mark menuju Kampus. Daritadi tidak ada yang ingin membuka obrolan mereka hanya saling diam satu sama lain.
Namun tiba-tiba Giselle melontarkan pertanyaan pada mark "Menurut lo gimana?"
"Maksud lo?" tanyanya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Friend [Mark x Giselle]
FanficMark yang di pertemukan kembali dengan sahabat masa kecilnya Giselle setelah orang tuanya memutuskan untuk menikahkan mereka berdua. Bukannya senang, Mark justru ragu karena Giselle yang sekarang ia kenal sangat berbeda dengan Giselle yang dulu. "S...