Kyoungyoon's POV
Setelah jaechan sampai aku membawakan barangnya, namun suasana kali ini tidak membiarkan jaechan bersantai. Tuan park berada di depan menyedekapkan tangannya menatap nyalang jaechan, aku sudah tau kemana arah obrolan ini.
"Ada apa dengan nilai kuliahmu akhir akhir ini, Park. Jaechan." Tuan park menekan nama jaechan tapi jaechan hanya menatap datar ke arahnya.
"Aku sedang tidak memiliki semangat" jaechan mencoba meninggalkan ruang tamu namun ia merasakan dorongan pada pundaknya oleh tuan park membuat ia jatuh ke arah lantai, lantas aku membantunya untuk bangkit dan mendapat anggukan terima kasih darinya.
"Selama 6 bulan?!?! Bahkan untuk menyogokmu masuk sana saja sudah mahal, kau menyia-nyiakannya"
"Tapi tuan park tidak pernah sekalipun mengetahui masalah yang jaechan dapatkan di kampus, jangan memusatkan perhatian tuan pada nilainya saja." Aku mencoba mengintrupsi semua hinaan tuan park yang makin parah dari hari ke hari.
"Tau apa kamu yoon??"
"Saya sudah bersama jaechan sedari kecil. Apa yang tidak saya tau tentang jaechan? Bahkan saat kau meninggalkannya demi-"
Sialan, aku hampir saja keceplosan.
"demi kesenangan pribadi" aku melanjutkan dengan memutar balik omonganku agar jaechan tidak lagi penasaran.
"Yoon! Jaga mulutmu dan kau jaechan, perbaiki nilaimu atau aku tak segan-segan membuatmu pergi dari rumah." Tuan park menunjuk ke wajah jaechan lalu pergi dengan menggerutu.
"Andai saja kau tidak pernah lahir, hanya wondae yang tidak pernah mengecewakanku"
Aku melihat raut muka jaechan yang menahan tangisnya, lantas aku mengantarnya ke kamar dan ia langsung masuk dan menguncinya.
Hal seperti ini sudah biasa terjadi, aku-pun tidak mau mengganggu jaechan dan memperburuk suasana.
"Tuan muda, jika lapar tolong berikan pesan."
"Iya, yoon. Terima kasih" balasnya dari dalam.
Setelah memastikan jaechan benar-benar tenang, aku langsung berlari ke kamarku. Ya, ayahku adalah orang terpercaya dari tuan park jadi bisa dibilang bahwa kami bukanlah keluarga biasa di mata mereka. Sudah puluhan tahun ayah mengabdi disini sebelum ia meninggal dan mewariskan posisinya kepadaku.
Kyoungyoon's pov end
Yoon duduk di kasurnya dan membuka hp-nya, ia mengetik nama website itu lalu muncul video terpampang dengan harga yang bisa dibilang tidak murah.
"kalian bajingan" gumamnya melihat wajah jaechan terpampang jelas disana dengan harga 500.000 untuk satu video.
Yoon tidak ingin memberitahukan jaechan tentang ini, ia bahkan mengetahui ini dari "mantan" temannya lalu dengan sigap ia memukulnya membuat pertemanan mereka berakhir.
Ia berbaring di kasur memukuli kepalanya karena ia tidak bisa melakukan apa-apa, ia sudah menghubungi pemilik video namun video itu sudah disebar oleh banyak orang. Kyoungyoon belum tau siapa puncak penyebar karena jaechan enggan membuka mulutnya.
Sudah ada beberapa video yang ia beli demi menyelamatkan jaechan namun usahanya seakan 0. Yoon akhirnya tertidur dengan gusar seperti biasanya.
Malam hari semua keluarga park berkumpul di meja makan kecuali jaechan, di meja ada wondae, tuan park, dan nyonya park. Sedangkan kyoungyoon memilih untuk makan di ruangan lain bersama asisten keluarga park.
"Jaechan tidak mak-"
"Tidak perlu memikirkan dia" tuan park memotong ucapan wondae dan nyonya park hanya menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Brats [SUAMCHAN]
FanficMenurut seoham, jaechan itu tengil, sombong, dan naif. Park Seoham x Park Jaechan [suamchan] BXB/BL/Male Loving Male