Seoham menghela napas untuk kesekian kalinya, pria menyebalkan itu datang lagi dan lagi ke rumahnya untuk mencari sang kakak, park sooyoung.
"Permisi, sooyoung-ah.. gue bawa roti isi buat lu hari ini. Lu mau jalan bareng gue gak? Gue bayar semuanya, gausah khawatir!"
Pintu tersebut diketuk agak kasar dan seoham memahami kondisi kakaknya yang kini sedang memasang muka mengancam agar seoham tidak memberi tahu keberadaannya. Lalu sooyoung dengan nada kecil membisikkan sesuatu kepada seoham
"Lo kasih tau jatah jajan lo sebulan gue tarik ya anjing"
"Iyedah santai elah, lo mah gausah bahas bahas finansial segala"
Seoham yang paham akan maksud kakaknya langsung membuka pintu dan memasang muka bantalnya yang membuat sang pria bernama park jaechan itu bergidik.
"Dia dah pergi ke kampus, lo pergi aja nanti gue kabarin"
"Bohong"
"Yeee dibilangin orangnya dah pergi gausah ngeyel"
"Kek gatau aja tipu muslihat lo rajin banget"
Tubuh tinggi seoham tidak menghalangi jaechan untuk mengintip di sekitar rumah, seoham yang sadar berusaha menutupi celah agar jaechan tidak bisa mengintip apalagi mengetahui keberadaan kakaknya.
"Minggir lo anjing"
"Yaela udah ukuran s, tapi tenaga lo kek banteng"
Dengan sekuat tenaga, seoham menahan satu demi satu dorongan dari jaechan. Buset gede banget tenaga ini orang walaupun ukuran jaechan menurut seoham itu mini size.
Karena 5 menit mereka terus berkutat, seoham dirasa sudah terlalu tua untuk menahan dorongan jaechan membuat jaechan langsung ngibrit ke dalem rumah buat nyari keberadaan kakaknya, untungnya sooyoung sudah ada di base camp [samping toilet]
"Sayaaaanggg sweety sweety sooyounggg, lihat ini gue bawa bunga, cokelat, sama cincin kawin nanti langsung beli kalo lu mau mah"
Sontak karena salah tingkah jaechan loncat loncat ga karuan membuat seoham di belakangnya melontarkan tatapan jijik, seoham tidak mengira bahwa romansa itu se-cringe ini.
"Ew-"
"Bcot"
"Baru aja ngomong..."
Muka seoham yang awalnya hanya santai kini menjadi panik karena jaechan dengan tidak sopannya mulai menelusuri seluruh isi rumah mereka. Ia tidak bisa diam, seoham mengikuti jaechan terus dari belakang.
"Anjing sapa nih naruh sempak di bantal, jijik bgt"
"Sooyoung"
"Oh..."
Sekalian aja buat jaechan ilfeel kan???
"Gue juga kok, hehehe gapapa"
"KOK GA ILFEEL?!?!?!?"
memang isi otak jaechan itu tidak pernah bisa dijelaskan, mungkin sudah ketutupan bucin kepada kakaknya.
"Eh- tunggu tunggu ternyata punya gue"
BRAKKKKK
Gebrakan pintu terjadi karena jaechan yang sudah kesal ditambah ia menggertak gertakkan kakinya, sooyoung tidak kunjung ketemu.
"PANTES AJA BAU KABEL GOSONG"
"EH MINI SIZE, JAGA MULUT LO YA"
Lagi lagi seoham tidak dihiraukan...
"Udah lah chan... dibilangin si sooyoung tuh gasuka sama lo, lo ga cape apa kek gini mulu???"
"Seoham"
Kini tatapan jaechan berubah menjadi serius, percakapan itu mereka lakukan di depan pintu kamar mandi ya... Mau tidak mau sooyoung pasti akan mendengarnya dan seoham tidak bisa dengan terang panik akan itu.
"Gue terus berjuang soalnya sooyoung belum nolak keberadaan gue, sooyoung belum bilang gak ke gue. Gue bisa mundur asalkan sooyoung bilang gue harus nyerah"
"Tapi kenapa lo annoying gini?"
"Gue annoying.... Y-ya.. karena gue berhak, gue kaya, ga kek lo"
Setelah itu tatapan jaechan jadi tertunduk, ini yang hanya ia bisa lakukan karena tidak ada yang bisa ia banggakan lagi untuk menutupi sikap menyebalkannya
"Baik.. gue paham kenapa sampai sekarang kakak gue gapernah sekalipun mau nunjukin mukanya ke lo"
Jaechan sontak terdiam, tangannya meremas ujung jaketnya dan gigitan ia rasakan di bibirnya sendiri karena ia menyesal.
"Jaechan, stop kejar gue.."
Mereka berdua terkejut melihat sooyoung yang dengan berani keluar dari kamar mandi.
"S-soyoung ayo kita date-"
"Jaechan udahan ya sampai disini? Gue awalnya gatau lo bakal secinta ini sama gue tapi gue cuma baik sama lo... gue gaada romantical feeling ke lo, lo itu gue anggep temen terbaik dan ya... gue gabutuh uang lo yang banyak itu"
"Tapi gue bisa beliin lo apapun yang lo mau, gue bisa bahagiain lo, beliin lo rumah kalo lo ma-"
Lagi dan lagi sooyoung terus memotong ucapan jaechan membuat jaechan menelaan ludahnya kasar.
"Cukup."
Sooyoung melangkah cepat menuju kamarnya dan membanting pintu dengan keras tanda ia tak lagi berminat untuk sekedar bercakap dengan jaechan.
"Sudah jelas, jaechan?"
Jujur saja seoham juga emosi kepada jaechan karena sedari tadi pria itu hanya merendahkan ekonomi keluarganya.
"Gue pamit, maaf"
Seoham mengantar jaechan ke depan gang rumahnya dan melihat pria itu dijemput oleh supir pribadinya. Hidup jaechan sangat mewah berbanding terbalik dengan jaechan yang makan mie instan saja kadang dibagi dua sama sooyoung.
"Tuan muda, kenapa???"
Yoon, supir pribadi jaechan mukanya sangat khawatir melihat tuan mudanya yang kusut. Namun beberapa menit tak kunjung ada jawaban membuat yoon harus sadar diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Brats [SUAMCHAN]
FanfictionMenurut seoham, jaechan itu tengil, sombong, dan naif. Park Seoham x Park Jaechan [suamchan] BXB/BL/Male Loving Male