7) -Tantangan-

292 52 3
                                    

hai teume q cyankkkk, lopeh lopeh,my darari and apa ya?
gtw dieh, baca aja!! rindu ea?:^

ga ga gaaaa takut kepedean:(

MISS U ALL LOTSSS!!

-●°●-

Hana melihat Haruto dari tadi, dia cuma berdiri di anakan tangga, dengan ibunya yang tadinya memanggil Hana ke kamarnya. Gadis itu juga kelihatan risau.

"Hana," Ayahnya membuat Hana langsung berdiri tegak dan menghampiri kedua pria itu gugup.

"Papa mau buat tantangan sama dia. Kamu duduk disini, Papa duduk di samping dia."

"Tantangan apa sih, Pa?" Hana merotasikan bola matanya, tahu Papa-nya pasti akan melanjutkannya dengan tantangan aneh.

Lebihnya? Ya, harta.

Haruto duduk berseberangan dengan Papa Hana. Hana duduk di kursi tunggal, dengan Mama Hana yang duduk di pegangan kursi yang Hana duduki.

Papa Hana berdehem, "Coba kamu jawab, siapa yang lebih mengenal Hana antara kamu dan saya."

Haruto kalang kabut. Dia mengenal Hana saja hanya semasa dia SMA dulu, dan dulu memang Haruto hanya menyukai gadis tersebut, bukannya malah menjadi obsesi agar dia tahu segala hal tentang Hana.

Hana juga jadi gugup. Bagaimana menjelaskannya? Hana tentu juga tahu pasti, dia saja belum mengenal Haruto begitu juga sebaliknya.

"Baik, Om."

Jawaban spontan cowok itu membuat Hana menyatukan alisnya, dengan mulut setengah menganga.

"Kenapa Hana? Kamu takut cowok kamu kalah?" tanya Mama-nya.

Hana tersenyum dan menyilangkan tangannya didepan dada, dengan gerak yang patah-patah. Takut ketahuan, "Ih, mana ada, Ma! Pacar aku kayaknya lebih tahu aku daripada Papa, kok. 'Kan Papa sibuk kerja. Iyakan, Pa?" Godanya menaik-turunkan alis.

"Mana ada, gini-gini Papa sayangnya melebihi si Haruka ini!" balas Papa Hana.

Haruto menggaruk tengkuknya sebentar lalu meralat namanya yang salah disebut, "Eh- Haruto, Om."

"Iya, entah apalah itu. Pokoknya, selama seminggu Papa bakal kasih Haruto tantangan di rumah ini. Menguji apa dia pantas sama kamu!" ujar Papa Hana semangat.

"WIHHH! UJIAN APE, NIH?" Taehyung datang memecah kegusaran Hana.

Melihat kantong plastik Indoapril, Hana langsung menghampiri abangnya. Memang kalau untuk camilan, Hana juaranya.

Haruto melihat gadis itu sambil tersenyum. Senyumnya tipis sekali hingga tak ada yang menyadari. Satu hal yang Haruto tahu tentang Hana sedari dulu, Hana suka Chimory Strawberry.

Hana tanpa sadar langsung duduk di samping Haruto dan meneguk minumannya, lalu menyodorkan satu pada cowok itu.

Wajah Haruto memerah, kupingnya terasa panas. Pasalnya, baru kali ini dia sedekat ini dengan Hana.

"Gu-gue... gak usah, Han," tolaknya lalu takut-takut menatap Papa Hana, takut beliau menyadari kecanggungan ini.

Papa Hana mengerutkan dahinya, "Hah? Gue? Kenapa kalian masih pakai bahasa gak nyaman begitu?"

CONTRACT [Watanabe Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang