-•°•-
Haruto menanggungjawabi buah pir yang berjatuhan dibuat Minseong karena mendorong Hana tadi. Jay juga ikut membantu.
Untunglah, pemilik toko tidak meminta kompensasi yang besar. Jadi, Haruto mengeluarkan semua uang cash yang sebenarnya sudah lebih dari cukup.
Minseong? Gadis itu sudah pergi terlebih dahulu karena Haruto membentaknya keras.
Jay merasa turut prihatin melihat Haruto yang matanya mulai berkaca. Pasalnya, Hana lebih memilih pulang bersama Jake. Mungkin gadis itu akan menjelaskan semuanya kepada Jake.
Sebenarnya menurut Jay, mantan tidak perlu tahu apa yang kita lakukan atau lalui saat ini. Semua itu bukan urusannya lagi.
"Gue panggil Doyoung ya, Bang?" pamitnya pada Haruto.
"Gak usah. Gue udah biasa ngurus semua sendiri."
"Tapi bang, lo lagi butuh buat cerita entah sama siapa pun itu. Kalo abang cerita sama gue mah, kesannya nanti jadi kayak ngehancurin persahabatan gue sama Jake."
Haruto merapikan bajunya karena sudah selesai memperbaiki buah pir, "Gue lagian udah tau semua ceritanya. Gue saksinya dari awal," sambung Jay lagi.
Akhirnya, Haruto tersenyum, "Thanks, bro."
Haruto dan Jay pun berpisah. Kini Haruto menuju ke rumah Doyoung.
Ketika pintu terbuka akibat ketukan Haruto, "Eh, kak? Kak Dobby masih masak," yang menyambutnya itu adalah pacar Doyoung.
Kemudian Maeri menyambut Haruto masuk. Ternyata, Doyoung sudah menyiapkan dua mie kedepan meja makan.
"Bro? Gue gak tau lo dateng. Ada apa, nih?" tanya Doyoung kemudian tos dengan Haruto.
"Sembab banget, kenapa?" Haruto sedikit terkekeh atas jawaban Doyoung tentang air mata yang masih setia berada di pelupuk matanya.
"Hana," jawab cowok jangkung itu kemudian Doyoung menautkan tangannya di dagu.
"By, makan dulu. Aku sama Haruto ngobrol bentar," kata Doyoung disertai acungan jempol semangat oleh Maeri.
Kemudian, Doyoung menghembuskan nafasnya pelan, "Lo bukannya udah mau nikah sama Hana?"
Haruto mengangguk, "Gue masih gak terima aja rasanya, Doy. Dia masih suka sama Jake."
"Iyalah, To. Soalnya 'kan memang mereka baru putus. Tapi yang jadi suaminya itu tetep aja lo. Gak usah overthinking!" bujuk Doyoung semangat.
Haruto lupa, dia tidak membahas tentang pernikahan kontrak di grupnya. Ya, grup Treasure.
Kemudian Haruto menceritakan semuanya. Kejadian di pusat perbelanjaan tadi.
"Jadi, gue cuma mau bilang, bro. Move on gak segampang kata-kata. Jujur aja gue juga salut sama Hana. Dia cepet buka hati gak mau terlarut-larut dalam kesedihannya. Berarti dia juga tau lo itu cowok yang tepat."
Doyoung memberi penjelasan seringan mungkin, karena Haruto tak bisa secepat itu menghapus rasa cemburunya saat ini.
Haruto membalas, "Iya, bro. Tapi gue masih gak terima aja. Gue udah calon suaminya. Bukan hubungan yang enteng lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTRACT [Watanabe Haruto]
FanficRate : 15+ Fiksi Penggemar _________ Hana masih kuliah, namun dia tidak diperbolehkan untuk menemui teman-temannya lagi karena suatu alasan. Biasanya Hana akan keluar bersama teman-temannya menyanyikan lagu K-Pop kesukaan atau lagu Barat yang terken...