11) -Bangun Cinta-

303 50 15
                                    

Guys!!!

author cantik imut ucul ini hadir kembali membawa cerita hana dan calon masa depanku!<3 siapa lagi kalau bukan crush? wkwkwk (pdhl dia ga masuk di cerita)

tau ga aku mikir apa pas mau buat cerita chapt ini? yah! membuat nama fandom sendiri wkwkwkkwkwk

kan username author hyeoboseokjin nih, gimana kalau jadi hyeoboing?

gini loh

kan hyeobo itu sbnrnya bahasa korea pelesetan yeobo (artinya sayang utk yg lagi pacaran or suami istri)

nah, 'ING' nya aku ambil dari verb ing bahasa inggris, kayak sedang melakukan sesuatu gt

jadi kata simpelnya, hyeoboing artinya, author lagi sayang sayangnya sama readers

weh MANTHOUL! (efek bintang bintang)

sudahi bacot ini, baca ceritaku

-•°•-

Kini, Haruto menatap Hana lekat. Melihat bibir gadis itu berdarah, Haruto tahu pasti apa yang sudah terjadi.

"Gue hapus bekas ciumannya, ya?"

Belum sempat Hana menjawab, Haruto sudah langsung menarik Hana ke kamar gadis itu sendiri, di lantai kedua.

Hyunsuk yang sedang memakan potongan buah pir yang disediakan sebelum Hana pulang, menggeleng tak percaya, "Agresif juga ini senior," gumamnya.

"Suk, kan aku udah cerita alasan sebenarnya Hana sama Haruto nikah. Nanti kalo ada yang nanya kenapa Hana cepat move on, jangan kasih tau jawaban yang sebenarnya, ya?" kata Rayeon sembari menyuapi sendiri buah pir ke mulutnya.

Hyunsuk mengeluarkan senyum miring dan memicingkan mata kirinya, "Panggil gue sayang dulu biar gue janji."

"Dih, licik lu!"

"Oke. Gue bakal sebar kalo sebenarnya lo yang nembak gue," kata Hyunsuk.

"Mana ada!"

"Ada, Yeon."

"Tapi 'kan yang suka duluan itu lo. Sampe bela-belain kena hujan karna gue gak mau ketemu lo selama seminggu."

"Pada akhirnya lo kasihan terus bilang gini, 'ya udah, ayo pacaran', gitu. Aduh pacar gue malu-malu," ledek Hyunsuk menggelitik dagu Rayeon.

Reaksi Rayeon saat ini adalah memasang wajah tak sukanya. Walau di dalam hatinya, seperti ada batu bara yang siap melajukan jalannya kereta api.

Di lain tempat, Haruto menatap bibir Hana lekat.

"Kalau gak kuat, tutup aja matanya mulai sekarang," ujarnya membuat kening gadis itu mengerut dan berkata, "Ih, buat apa?"

Haruto mendesahkan nafasnya, "Nurut aja, Han. Lo benci 'kan dikasih ciuman sepihak sama Jake?" kemudian gadis itu mengangguk.

"Ya udah, tutup mata lo sekarang," Hana mengangguk lalu seraya menutup matanya.

Gadis itu sering membaca beberapa novel, komik, bahkan majalah novel bergambar. Dia sudah harap-harap cemas akan apa yang terjadi selanjutnya.

CONTRACT [Watanabe Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang