12.

3.3K 327 23
                                    

<<JANGAN LUPA FOLLOW& VOMMENT>>

Kasih tau kalo ada typo hehe:v

Fanya membuka mata, ruang yang nampak asing masuk kedalam indra penglihatannya. Fanya bingung, bukankah tadi dia berjalan menuju kamar putra keduanya kenapa tiba-tiba berada di ruangan yang tak dikenal.

Matanya bergulir ke kiri dia melihat punggung seorang pria berpakaian seperti pengantin pria yang sedang bercengkraman dengan wanita.

Fanya mendekat, semakin dekat dapat Fanya dengar rintihan dari wanita itu.

B-brengsek

Mata Fanya membulat melihat bahwa dirinya-ah tidak Fanya asli berada di cengkraman lawannya dengan mata yang tertutup kain hitam. Saat hendak melihat wajah sang pria seperti ada penghalang yang membuat tubuhnya terpental.

Tiyas meringis sakit.

L-lepaskan s-sudah aku katakan ini salah hiks’ Sekuat tenaga Fanya berusaha melepas cengkraman tangan yang ada di lehernya.

Salah? Dimana letak salahnya, aku mencintaimu Anya’ Geram pria itu semakin menekan leher Fanya.

PLAK

Tanpa sadar Fanya menampar tepat di pipi kanan pria itu.

K-kamu tak mencintaiku. Sadarlah kamu hanya sedang di kuasai oleh nafsu, hiks ku mohon lepaskan aku kita tak saling kenal. J-jika aku memilki salah kita bisa bicarakan nya baik-baik’ Mohonnya menangis.

Pria itu menggeleng tangannya yang awalnya di leher beralih pada kedua sisi wajah Fanya. ‘Jangan menangis, apa aku salah jika mengambil hak suami---’

KAMU BUKAN SUAMI KU’

Syut sangat tidak sopan berteriak di depan suamimu, kita baru saja menikah apa kamu lupa? Lagi pun kita saling kenal kamu benar-benar tak melupakan ku kan?’ Bisik nya dengan suara rendah.

Fanya menggeleng lemah. ‘Baiklah akan aku ingatkan, aku orang yang dulu kamu bully. Yang kamu jadikan mainan di sekolahmu, pria culun berkaca mata kuno. Tapi aku tak marah, karena aku tau semua itu kamu lakukan untuk melindungi ku. Sejak saat itu rasa cinta ini tumbuh hingga rasa ingin memilki mu seutuhnya pun timbul, jadi mau kah istriku memberikan hak suaminya’ Jelas pria itu berhasil mendiamkan Fanya.

Tiba-tiba Fanya menggeleng pelan. ‘T-tidak ini pasti salah, k-kamu

Ya itu aku honey’

Fanya semakin menangis. ‘Aku membenci mu!’ Lirihnya.

Pria itu menyatukan kening mereka. ‘Dan aku mencintaimu mu, Tifanya’ Lirihnya.

Cup

Tiyas menyaksikan pria itu dengan paksa menyetubuhi Fanya, tatapan wanita itu kosong seolah pasrah dengan garis takdir sebab memberontak pun tak ada gunanya.

Bajingan!’ Geram Tiyas sebelum jatuh pingsan.

Pria itu melirik lalu tersenyum miring.

‡‡‡‡‡

“Mami kapan bangun?” Lirih Axel memegang tangan kanan Fanya yang asik tertidur.

“Ini semua sebab pria bajingan itu” Lanjutnya mengeram meski fakta semua ini tidak ada sangkut pautnya, entahlah anak itu sedikit sensitif.

Ugh

Sepotong lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang