<<JANGAN LUPA FOLLOW& VOMMENT>>
Kasih tau kalo ada typo hehe:v
‘Bold resto’ malam ini cukup ramai. Restoran itu sedang dalam masa jaya sebab salah satu makanan mereka viral akan cita rasa yang nikmat, perpaduan rasa manis dan sedikit asam menjadi ciri khas makanan tersebut hingga banyak orang berdatangan sekadar mencicipi.
Begitu dengan tiga orang pria berbeda generasi duduk di meja ujung, salah satu dari ketiganya merengek ingin ikut serta dalam hal mencicipi hidangan tersebut.
“Makan dengan perlahan, Air. Semua ini milik mu” Dengus Theo, melihat bagaimana cara makan pria yang lebih tua satu tahun di atasnya itu.
Air menatap Theo dengan kesal. “Kita di tempat umum berhenti memanggilku, Air. Panggil aku Pangeran”
Theo memutar bola matanya jengah, pria bernama Air itu sangat suka dengan gelar bangsawan nya meksi gelar itu berhasil menyakiti sebagian hidupnya. Fakta berbicara Airlan Mahuel adalah pewaris tahta kerajaan eropa, dia putra sah dan pewaris kerajaan tetapi keberadaannya tersingkir akan kehadiran adik tirinya.
“Apa urusan kita di sini sudah selesai, tuan?” Tanya Theo beralih pandang pada pria tua yang menjabat sebagai atasannya.
Barat, menghela napas. “Panggil aku ayah, Theo kalian berdua adalah putraku”
Theo tersenyum. “Jadi apa semuanya sudah beres, ayah? Jika pun masih ada serahkan semuanya pada kami, tubuh mu masih dalam pemulihan”
Barat terkekeh, pria berusia kepala 5 itu merasa lucu dengan kalimat yang Theo lontarkan. “Meski tubuh ku tua, tapi aku tidak selemah itu. Bahkan aku masih bisa membunuh 50 orang untuk sekarang ini”
Theo menghela nafas, Barat pria yang keras kepala dia selalu tidak mementingkan dirinya sendiri.
“Jangan lakukan, dulu mungkin kau bisa tapi sekarang tubuh reyot mu akan menyusahkan” Tekan Air dengan mulut penuh makanan.
Lagi-lagi Barat terkekeh, Air memang memiliki mulut pedas tapi dia tau kekhawatiran yang terpancar di bola matanya. Menghela nafas sejenak memandang luar mengarah langsung pada jalanan kota yang penuh dengan kendaraan.
“Kita akan kembali akhir pekan, aku sedikit merindukan udara disini” Balas Barat.
Di saat semua orang memandang Barat sebagai pria kejam, berbeda dengan Theo dan Air keduanya memandang pria itu sebagai malaikat nya. Barat orang pertama yang memeluk saat Theo mendapat perundungan masal, tangan yang tak ragu menahan pisau saat hendak melukai Air.
Theo dan Air saling pandang, keduanya melihat tatapan rindu dan penyesalan dari pria tua itu.
“Jika ayah memiliki beban berat jangan ragu berbagi dengan kami, aku siap di repot kan” Celetuk Air mengalihkan pandangan Barat.
“Bukankah tadi kau bilang aku menyusahkan?” Tanya Barat jenaka.
Air memutar bola matanya malas. “Maka pendam lah masalahmu sampai mati”
“Air, perhatikan kalimat mu. Ayah jangan dengarkan dia” Tegur Theo menganggap kalimat Air cukup kasar.
“Maaf” Sesal Air dia tidak benar-benar ingin mengeluarkan kalimat itu, dia hanya spontan.
Barat terkekeh, mengacak kasar rambut putra pertamanya. “Jangan gunakan kalimat itu pada orang lain, mereka akan tersinggung” Air mengangguk paham, menambah suasana sedikit canggung.
“Putri kecilku tak jauh beda dengan mu, dia pembangkang suka melakukan apapun yang dia inginkan, egois dan keras kepala. Meski begitu dia gadis tangguh”

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong luka
FantasyTitaniyas Ambara. Wanita malang yang memohon kematiannya pada orang tercintanya, dia lebih memilih mati dari pada harus hidup dengan rasa penyesalan. Sedangkan Tifanya Cleoleen. Wanita arogan yang karirnya hancur karena awak media mengetahui rahasia...